ORGASME adalah salah satu faktor penting dalam menentukan kepuasan suatu hubungan seksual. Bila salah satu di antara pasangan gagal mencapai klimaks, kepuasan seksnya tentu akan berkurang.
Dikaitkan dengan keberhasilan mencapai orgasme, sebuah survei global mengungkapkan bahwa orang Italia dan Spanyol tenyata paling ahli dalam hal ini. Namun, rapor buruk ditunjukkan partisipan-partisipan di Asia yang mencatat kemampuan orgasme paling rendah.
Berdasarkan hasil survey global bertajuk "Durex Sexual Wellbeing", Italia, Spanyol, dan Meksiko menempati posisi teratas dalam persentase mencapai klimaks pada setiap kali berhubungan intim. Para pasangan dari negara itu mengungguli partisipan dari 23 negara lainnya yang dilibatkan dalam survei ini, dengan persentase pencapaian orgasme 66 persen. Sementara itu, Perancis yang dikenal dengan musik dan konser romantisnya hanya mencapai 48 persen dalam survei yang diikuti 26.000 orang tersebut.
Kawasan Asia, diwakili Jepang, China, India dan Hongkong, kemampuan orgasme justru terbilang rendah. Para pasangan di Jepang hanya mencatat 27 persen, India 46 persen dan Singapura 36 persen. Bahkan, China, dikenal sebagai salah satu raksasa bisnis dunia, dan Hongkong justru paling terpuruk dalam hal pencapaian klimaks. Mereka menempati posisi paling buncit dari total 26 negara yang dijadikan sasaran survei.
Menyoal pasangan yang berusaha mencapai klimaks, survei menunjukkan, orang Jepang tercatat paling tidak puas dengan intensitas orgasme, sedangkan orang Meksiko dan Brasil mengaku paling puas. Dalam poling itu juga terungkap, wanita tercatat jarang mencapai klimaks ketimbang pria. Hanya 32 persen wanita yang mengaku mencapai klimaks setiap kali berhubungan intim, sementara pria mencapai 63 persen.
Faktor-faktor yang meningkatkan kepuasan orgasme di antaranya menunda klimaks, foreplay yang lebih lama, serta hubungan emosional yang lebih kuat. Survei juga menemukan bahwa kebanyakan pria lebih suka orgasme bersama pasangannya, sedangkan wanita lebih mudah orgasme melalui masturbasi.
"Jika Anda ingin melakukan orgasme, penting artinya bagi Anda untuk menyerahkan segalanya pada perasaan positif yang pernah Anda alami, " ungkap ahli kesehatan seksual, Kevan Wylie, dalam sebuah pernyataan.
Dikaitkan dengan keberhasilan mencapai orgasme, sebuah survei global mengungkapkan bahwa orang Italia dan Spanyol tenyata paling ahli dalam hal ini. Namun, rapor buruk ditunjukkan partisipan-partisipan di Asia yang mencatat kemampuan orgasme paling rendah.
Berdasarkan hasil survey global bertajuk "Durex Sexual Wellbeing", Italia, Spanyol, dan Meksiko menempati posisi teratas dalam persentase mencapai klimaks pada setiap kali berhubungan intim. Para pasangan dari negara itu mengungguli partisipan dari 23 negara lainnya yang dilibatkan dalam survei ini, dengan persentase pencapaian orgasme 66 persen. Sementara itu, Perancis yang dikenal dengan musik dan konser romantisnya hanya mencapai 48 persen dalam survei yang diikuti 26.000 orang tersebut.
Kawasan Asia, diwakili Jepang, China, India dan Hongkong, kemampuan orgasme justru terbilang rendah. Para pasangan di Jepang hanya mencatat 27 persen, India 46 persen dan Singapura 36 persen. Bahkan, China, dikenal sebagai salah satu raksasa bisnis dunia, dan Hongkong justru paling terpuruk dalam hal pencapaian klimaks. Mereka menempati posisi paling buncit dari total 26 negara yang dijadikan sasaran survei.
Menyoal pasangan yang berusaha mencapai klimaks, survei menunjukkan, orang Jepang tercatat paling tidak puas dengan intensitas orgasme, sedangkan orang Meksiko dan Brasil mengaku paling puas. Dalam poling itu juga terungkap, wanita tercatat jarang mencapai klimaks ketimbang pria. Hanya 32 persen wanita yang mengaku mencapai klimaks setiap kali berhubungan intim, sementara pria mencapai 63 persen.
Faktor-faktor yang meningkatkan kepuasan orgasme di antaranya menunda klimaks, foreplay yang lebih lama, serta hubungan emosional yang lebih kuat. Survei juga menemukan bahwa kebanyakan pria lebih suka orgasme bersama pasangannya, sedangkan wanita lebih mudah orgasme melalui masturbasi.
"Jika Anda ingin melakukan orgasme, penting artinya bagi Anda untuk menyerahkan segalanya pada perasaan positif yang pernah Anda alami, " ungkap ahli kesehatan seksual, Kevan Wylie, dalam sebuah pernyataan.