Sejumlah waralaba restoran cepat saji internasional sepakat untuk melarang salah satu lemak berbahaya yang disebut Trans Fat. Hal tersebut dinyatakan di Washington, D.C., Amerika Serikat. Alasannya, Trans Fat dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah.
Jika tidak segera ditanggulangi, dapat mengakibatkan berbagai penyakit, di antaranya adalah penyakit jantung. Faktor inilah yang mendorong sebuah Pusat Kajian Ilmiah Makanan AS mendesak Asosiasi Makanan dan Obat-obatan Nasional AS untuk memberlakukan larangan resmi terhadap Trans Fat.
Sejumlah restoran cepat saji pun telah menyatakan produk-produknya siap bebas Trans Fat. Sebenarnya ada berbagai jenis lemak yang terkandung dalam makanan. Secara garis besar, bahan tersebut dapat digolongkan menjadi lemak aman (lemak tak jenuh) dan lemak berbahaya (lemak jenuh).
Trans Fat sama berbahayanya dengan jenis yang kedua. Sayangnya, Trans Fat tidak pernah disebutkan secara gamblang dalam label makanan. Kendati begitu, konsumen dapat mengetahui kehadiran Trans Fat dari nama lainnya yaitu Minyak Sayur Hidrogenasi Parsial. Tersingkirnya jenis lemak ini dari produk makanan dapat membantu menyelamatkan 11 ribu sampai 30 ribu jiwa per tahun.