MIMPI sering menemani tidur kita, datang tanpa diundang dan sering pergi tanpa berbekas. Di antara Anda ada yang pernah bermimpi sama berulang kali. Apakah ini normal, atau menandakan sesuatu yang berbahaya? Mengapa mimpi ini kembali lagi dan lagi?
Inilah penjelasan psikolog Leila Ch Budiman dalam rubrik Konsultasi Psikologi untuk menjawab pertanyaan Ted, Fi dan Pop.
Diajak kawin - Bapak Ted di Bali
(Juga buat Pop yang memimpikan ibunya sebagai monster yang menyeramkan bermata satu dan mengejar-ngejar dirinya setelah ibunya mencaci maki calon pilihannya)yang memimpikan ibunya sebagai monster yang menyeramkan bermata satu dan mengejar-ngejar dirinya setelah ibunya mencaci maki calon pilihannya)
Bu Lei, tahun lalu saya (Ted, 60) bermimpi diajak kawin kakak ipar saya yang telah meninggal dunia. Dalam mimpi itu ajakannya saya tolak meskipun istri saya menyetujui. Mimpi ini berulang lagi sebulan kemudian, dengan modus yang sama sampai empat kali. Dua kali dengan kakak ipar yang sudah meninggal, sekali dengan teman wanita sekampung, lainnya dengan teman wanita yang di luar negeri. Impian yang terakhir baru-baru ini dan seluruh ajakan kawin saya tolak. Di antara keempat wanita itu hanya satu yang pernah punya hubungan khusus dengan saya. Itu pun sebatas ciuman, tidak lebih dari itu, juga terjadi sudah lebih dari 30 tahun lalu.
Setelah mimpi, badan saya lemas dan mimpi itu sangat sulit saya lupakan sampai mengganggu konsentrasi kerja saya sampai dua minggu lamanya. Saya juga mengalami perubahan dalam pergaulan dengan wanita. Saya lebih tertarik kepada mereka, terutama di kampus dan puas kalau dapat mengajaknya ngobrol atau makan kudapan bersama. Jika beberapa hari tidak saya lakukan ini, saya gelisah tidak menentu.
Sementara itu ada keinginan kuat mengajak istri saya ke masa lalu, saat kami baru menikah. Ingin sekali kembali ke masa ketika kami hidup berdua, hubungan intim. Istri saya siap dan penuh pengertian, tetapi sering dapat kendala dari lingkungan dan keluarga.
Apakah mimpi-mimpi itu tidak berbahaya? Apakah ketertarikan saya kepada teman wanita dan keinginan saya kembali ke kehidupan awal pernikahan saya dengan istri saya adalah gejala psikis yang wajar?
Dua bulan mimpi yang sama – Fi di Jabar
AssWrWb Bu Leila, saya (30) ibu rumah tangga yang bahagia dengan dua putra yang baik dan sehat. Suami mencintai saya, sangat jujur dan penuh pengertian. Suami adalah segalanya bagi saya. Saya sangat mensyukuri dan menikmati sekali keadaan ini.
Akhir-akhir ini ada hal yang sangat mengganggu pikiran saya. Dalam dua bulan terakhir ini saya terus-terusan bermimpi teman SMA. Padahal saya tidak pernah lagi berhubungan setelah memutuskan tidak berharap lagi padanya. Ini dua tahun sebelum saya mengenal dan menikah dengan suami saya.
Memang dulu saya pernah jatuh cinta pada pandangan pertama kepadanya. Dia hanya penjual tempe yang kurus, kalem, tetapi pintar. Melihatnya memakai sepeda kumbang yang butut adalah pemandangan terindah yang saya rasakan saat itu. Mati-matian saya menyembunyikan perasaan saya dan saya terbakar karena cemburu kalau dia memerhatikan cewek lain. Hanya ketika akan berpisah, dia sedikit memerhatikan saya dan tidak pernah menyatakan cinta kepada saya.
Sekarang sudah tujuh tahun saya menikah dengan suami yang selalu berusaha memanjakan saya, tanpa ujung-pangkal tiba-tiba mimpi itu datang terus. Bu, bagaimana caranya agar mimpi-mimpi itu hilang dan tidak mengganggu lagi?
Bapak Ted, Fi, dan Pop yang lagi gandrung bermimpi,
Benar, mimpi sering menemani tidur kita. Dia datang tanpa diundang dan seringkali pergi tanpa berbekas, hanya beberapa saja yang kita ingat. Mimpi senantiasa menemani tidur orang, sejak dia bayi sampai matinya. Ini gejala wajar, sewajar napas kita. Jadi, tidak dapat dihilangkan Fi. Bahkan psikiater Dr Mehta mengatakan mimpi itu berguna untuk membersihkan diri dari ”disturb feelings” (perasaan mengganggu) yang tidak mau kita akui.
Sigmund Freud sejak lama melihat pentingnya mimpi untuk mengerti masalah seseorang sebab mimpi adalah ”The royal road to the unconscious” (jalan ”tol” ke alam bawah sadar ) dalam bukunya yang terkenal The Interpretations of Dreams. Dari mimpi-mimpi inilah dapat dianalisis berbagai keinginan, ketakutan, perasaan yang tersembunyi.
Ada pula ahli yang mengatakan isi mimpi tidak begitu penting sebab itu hanyalah gejala fisiologis otak dalam usaha mengistirahatkan berbagai gugus neuronnya saja. Itu pula sebabnya isi impian seringkali tidak jelas, cukup kacau, dan tidak masuk akal.
Jika ada kerusakan dalam otak yang menyebabkan orang itu tidak bisa melihat atau tidak dapat mendengar, impiannya mengenai penglihatan dan pendengaran juga terganggu, bahkan dapat pula hilang (G William Domhoff, The scientific study of dreams, Washington, 2002). Jadi selama impian kita masih seru dan banyak ragamnya tandanya berbagai fungsi itu pun masih oke.
Bapak Ted, yang mulai menginjak masa sepuh, tetapi berulang kali mimpi diajak kawin beberapa wanita, mungkin tanpa sadar Anda ingin mengecap kembali suasana romantis. Dari keinginan yang samar-samar diajak kawin yang telah meninggal) jadi tambah nyata (yang terakhir si dia pernah dicium). Impian itu pun menguatkan kepercayaan diri untuk mendekati perempuan. Syukurlah jika Bapak Ted lebih getol mendekati istrinya daripada pergi ke orang lain. Apakah keinginan ini wajar? Ya, wajar, asalkan dengan perempuan lain ”kudapan” bersama tidak jadi kelonan bersama!
Jeng Pop yang memimpikan bundanya menjadi monster yang menyeramkan adalah refleksi perasaannya sendiri terhadap ibunya yang melabrak kekasihnya. Jika sikap ibunya lebih lembut dan rasional mungkin impian Jeng Pop tidak seram lagi alias minus sang monster.
Dinda Fi, meski cinta SMA itu sudah tutup buku, ia tetap masih tercatat dalam bawah sadarmu yang sewaktu-waktu bisa tersembul keluar dalam mimpi. Betapapun gangguan mimpi, lebih ringan daripada gangguan sebenarnya? Sering kali yang tidak kita dapatkan terasa lebih menarik dari yang didapat. Jika Anda menikah dengan ”pacar” SMA itu, mungkin tiap malam Anda akan memimpikan suamimu yang sekarang!
Berbahayakah mimpi? Tidak, selama posisinya tetap jadi mimpi, jangan di-upgrade dan diyakini sebagai ”ramalan jelek” dan ”nasib jelek”.