SEKITAR 1.500 siswa SMP dan SMA se-Jabodetabek mengikuti terapi untuk menghentikan kebiasaan dan kecanduan merokok di Aula Wisma Menpora dalam acara Stop Rokok Buat Hidupmu, Sabtu (31/5).
"Saya kepingin benar-benar berhenti merokok. Di samping sering dimarahi guru dan orangtua, saya juga sering batuk-batuk sekarang," ujar Aspay (15), siswa SMP Duren Baru.
Acara ini digelar dengan bimbingan para terapis dari Spiritual Emotional Freedom Technique yang berjumlah 120 orang. Dalam terapi itu, para siswa diminta mencium bau rokok. Lalu ketika ditanya apakah masih mau merokok dan mereka menjawab masih mau, kemudian keningnya ditotok. Penotokan dilanjukan ke bawah mata, dada kiri-kanan.
Setelah itu mereka diminta mencium baru rokok lagi. "Sudah sedikit kepingin," jawab seorang siswa ketika diminta mengatakan perasaannya. Penotokan pun dilakukan dengan gerakan lebih cepat. Kemudian diulang lagi dari awal sampai mereka mengaku pusing setelah mencium rokok. Selanjutnya rokok disulut dan mereka disuruh mengisap. "Pahit...," kata mereka.
Badan Amil Zakat Nasional Sebagai penyelenggara mendapat rekor dari Muri sebagai rekor terapi menghentikan merokok dengan peserta terbanyak. Sertifikat diterima langsung oleh Ketua Baznas Didin Hafidudin. "Saya akan menyampaikan sertifikat ini ke MUI supaya para ulama dan ustadz berhenti merokok," kata Didin.
"Saya kepingin benar-benar berhenti merokok. Di samping sering dimarahi guru dan orangtua, saya juga sering batuk-batuk sekarang," ujar Aspay (15), siswa SMP Duren Baru.
Acara ini digelar dengan bimbingan para terapis dari Spiritual Emotional Freedom Technique yang berjumlah 120 orang. Dalam terapi itu, para siswa diminta mencium bau rokok. Lalu ketika ditanya apakah masih mau merokok dan mereka menjawab masih mau, kemudian keningnya ditotok. Penotokan dilanjukan ke bawah mata, dada kiri-kanan.
Setelah itu mereka diminta mencium baru rokok lagi. "Sudah sedikit kepingin," jawab seorang siswa ketika diminta mengatakan perasaannya. Penotokan pun dilakukan dengan gerakan lebih cepat. Kemudian diulang lagi dari awal sampai mereka mengaku pusing setelah mencium rokok. Selanjutnya rokok disulut dan mereka disuruh mengisap. "Pahit...," kata mereka.
Badan Amil Zakat Nasional Sebagai penyelenggara mendapat rekor dari Muri sebagai rekor terapi menghentikan merokok dengan peserta terbanyak. Sertifikat diterima langsung oleh Ketua Baznas Didin Hafidudin. "Saya akan menyampaikan sertifikat ini ke MUI supaya para ulama dan ustadz berhenti merokok," kata Didin.