Sebuah penelitian di Belanda menghasilkan kesimpulan bahwa tidur dapat meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan virus. Dalam penelitian yang diikuti oleh 19 orang pria dan wanita ini digunakan virus hepatitis A yang tidak berbahaya sebagai vaksin yang kemudian diinjeksikan kepada responden.
Responden tersebut dibagi dalam dua kelompok. Satu kelompok setelah diinjeksi, pada malam harinya diminta untuk tidur dengan cukup, selama delapan jam. Sedangkan kelompok lain tetap melakukan aktivitas, jalan-jalan pada malam hari tanpa istirahat atau tidur sama sekali sampai pukul sembilan keesokan harinya.
Pengelompokan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penginjeksian vaksin tersebut untuk menjadi antibodi terhadap virus. Hasilnya, empat minggu kemudian diketahui bahwa jumlah antibodi kelompok orang yang tidur selama delapan jam lebih banyak 44 persen dibanding kelompok lain.
Pada malam hari pada hari penginjeksian vaksin itu, diambil sampel darah untuk meneliti kadar hormon di dalam darah. Hasilnya, pada orang yang tidur, hormon pertumbuhan, prolaksin, dan hormon lain yang berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh meningkat jumlahnya.
Pada hari ketika mendapatkan vaksinasi pencegahan flu, atau ketika orang di sekitar Anda terkena flu dan ketika dirasa akan tertular, tidurlah dengan cukup. Dengan cukup istirahat, kekebalan tubuh akan menigkat.