Lubricant atau pelicin dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan intim pada pasangan muda maupun lanjut usia. Hubungan intim ini tentunya adalah hubungan yang sehat, aman, dan menyenangkan. Pada laki-laki, rangsangan seksual ditandai dengan ereksi. Sedangkan pada perempuan, ransangan seksual ditandai dengan pelicinan atau lubrikasi vagina.
Menurut dr. Anita Gunawan MS, SpAnd, karena perempuan agak sulit terangsang, ada posisi tertentu yang harus dipahami, jika tidak akan tidak nyaman. Namun, sekarang ada lubricant, yang bermanfaat untuk perempuan yang kurang rangsangan dan tidak terjadi pelicinan vagina. Lubricant juga akan membuat foreplay berjalan dengan baik. Pada perempuan menopause, lubricant juga membantu karena vagina kering secara alami dan membuat hubungan seks terasa sakit dan tidak nyaman.
Lubricant juga bermanfaat untuk mencegah penularan penyakit menular seksual. Pemakaian lubricant berbahan dasar air sangat dianjurkan dipakai bersama kondom. Karena jika memakai lubricant berbahan dasar minyak seperti baby oil, vaseline, atau minyak aromatik, akan membuat kondom mudah pecah sehingga risiko menurai dan tertular penyakit infeksi menular seksual dan HIV cukup tinggi. Menurut dr. Nafsiah Mboi, risiko penularan penyakit seksual semakin tinggi jika ada luka-luka atau lecet, misalnya akibat kekerasan seksual. Sehingga lubricant berguna agar tidak luka atau lecet.
Lubricant terbuat dari gel berbahan dasar air dengan pH normal untuk melembabkan atau memberi kebasahan alami pada bagian tubuh tertentu. Selain untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan hubungan seksual, lubricant juga membantu kemudahan penggunaan alat medis seperti USG.