Pria yang bertubuh atletis dan kekar adalah dambaan, baik bagi wanita maupun bagi pria itu sendiri. Tetapi itu tidaklah mudah, apalagi banyak pria enggan melakukan olahraga dan menganggap penampilan tidak begitu penting. Apa saja yang harus dilakukan? Selain dengan diet dan olahraga yang teratur, mereka juga kerap meminum suplemen dan susu khusus untuk pria. Apakah susu khusus bagi kaum Adam ini dapat membantu memiliki tubuh yang ideal?
Saat ini ternyata banyak pria yang semakin peduli dengan kesehatan dan penampilan tubuh dengan cara rajin berolahraga. Karena itu, semakin banyaklah pria yang rutin ke fitness center atau tempat-tempat pembentukan tubuh, agar badan mereka kencang dan fit selalu.
Kalau dulu pusat-pusat kebugaran banyak didominasi oleh kaum Hawa, maka kini komposisi wanita dan pria mulai berimbang. Kepedulian kaum Adam dengan kesehatan dan penampilan fisiknya ini tak hanya trend belaka, namun sudah menjadi kebutuhan untuk berpenampilan menarik, terutama dalam menjaga berat tubuhnya.
Memang menjaga agar berat tubuh tetap ideal tidak mudah bagi pria aktif yang sehari-harinya sibuk bekerja, dihujani oleh stres dan jadwal yang padat. Akibatnya, ukuran pinggang dapat bertambah akibat dari pola diet yang tidak berimbang, yaitu makan dalam jumlah berlebih dengan kandungan nutrisi yang kurang atau tidak sehat.
Idealnya, untuk membentuk tubuh yang bagus, harus diet ketat dan olahraga. Nah, sayangnya, sebagian pria ingin mendapatkan tubuh yang ideal dan atletis dengan cara yang instan. Apalagi kini banyak suplemen dan susu yang khusus diperuntukan bagi pria. Tetapi, benarkah susu khusus pria itu membuat seseorang cepat mendapatkan berat tubuh yang ideal dan otot yang atletis?
Dokter H.R Rachmad Soegih, SpGM, dari bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta mengungkapkan bahwa susu dan telur merupakan sumber protein yang terbaik untuk pertumbuhan. Sehingga konon telur sering dikatakan sebagai penerus kehidupan, dan susu sebagai mempertahankan kehidupan.
Padahal dua jenis makanan ini mempunyai protein yang nilai biologinya tinggi karena susunan asam amino yang dikandungnya. Kandungan protein dalam susu sangatlah komplit dan diperlukan untuk energi serta pembentukan jaringan otot. Oleh karena itu, susu diperlukan oleh semua orang, baik pria dan wanita dari segala umur. Hanya saja, tiap-tiap orang kebutuhan terhadap proteinnya berbeda-beda.
“Misalkan susu untuk anak-anak tak hanya untuk pertumbuhan fisiknya, namun juga untuk kecerdasan otak. Sehingga beberapa produsen susu memmbuat terobosan dengan menambah protein dan DHA. Sedangkan susu untuk wanita dewasa diberi tambahan kalsium, apalagi mereka selalu dibayang-bayangi osteoporosis, yang membuat tulang mudah rapuh dan patah,” paparnya. Begitu pula dengan susu untuk pria yang lebih banyak mengadung protein untuk pembentukan jaringan otot.
Perhatikan Manfaatnya
Namun saat ini, orang tak lagi melihat apa yang mereka makan, namun apa yang terkandung dalam makanan tersebut. Dokter Rachmad mencontohkan, dahulu orang hanya mempermasalahkan lemak, kini yang ditanyakan orang adalah kolesterol, lemak jenuh, dan lemak tak jenuh yang dikandungnya.
Begitu pula dengan kandungan susu yang tak hanya menyangkut kebutuhan protein saja, namun lebih spesifik lagi seperti asam amino yang terbagi dalam D-amino acid atau L-amino acid. Dan yang banyak dibutuhkan pria yakni L-amino acid untuk mempermudah pembentuk jaringan, terutama otot-otot.
Walau diakui dokter yang gemar membaca dan berolahraga ini, kebutuhan pria dengan wanita sama, namun pria lebih banyak membutuhkan protein untuk memenuhi kebutuhan ototnya. Pasalnya pria lebih banyak bergerak dan menggunakan kekuatan ototnya, sehingga kekuatan dan perkembangan otot tersebut harus dijaga.
Senada dengan itu, dr. Gracia JMT Winaktu, MS, SpGK dari RS. Mitra Keluarga Kelapa Gading, mengungkapkan kaum pria umumnya mempunyai aktivitas fisik yang berat, sehingga membutuhkan protein untuk menjaga kekuatan dan perkembangan massa ototnya, terutama asam amino dalam bentuk L-amino acid.
“Oleh karena itu, para olahragawan yang ingin membentuk tubuhnya kerap menggunakan suplemen protein yang banyak mengandung L-amino acid tersebut, agar pembakaran sumber energi dapat berlangsung cepat dalam membentuk otot,” jelas dr. Gracia. Tak hanya olahragawan, hampir semua pria mendambakan tubuh yang atletis dengan otot yang terbentuk. Sebetulnya kebutuhan L-amino acid ini dapat dipenuhi dari beberapa bahan makanan, walau tak selengkap yang didapat dari susu dan telur.
Butuh Enegi Lebih
Pria yang aktivitas fisiknya berat, memerlukan energi yang besar pula. Lalu, bagaimana cara agar proses pembentukan energi tersebut dapat berlangsung kembali? Untuk memulihkan energi inilah pria memerlukan L-amnio acid, seperti creatine, canitine, dan gutamine.
Creatine merupakan suatu komponen yang secara alami terdapat dalam tubuh dan memainkan peran penting dalam produksi energi. Di dalam tubuh, creatine disintesa terutama di hati dan ginjal, dan dari tiga jenis asam amino (aginine, gysine dan mthionine), kemudian ditransportasikan melalui saluran darah ke seluruh jaringan tubuh, termasuk jantung, otak, dan testis. Namun paling banyak terdapat di otot.
Oleh karena itu, kata dr. Rachmad, creatine dapat digunakan untuk meningkatkan massa otot dalam tubuh ataupun meningkatkan kekuatan otot/endurance otot. Selain itu, creatine juga menjadi antioksidan untuk mencegah radikal bebas dalam tubuh dan meningkatkan hormon seksual serta memperlambat proses penuaan.
Sedangkan L-carnitine/acetyl-l-carnitine untuk mengoptimalkan pembakaran lemak, sehingga meningkatkan tenaga untuk melakukan aktivitas yang berintensitas tinggi. Selain itu, carnitine juga meningkatkan fungsi hati dan hormon seksual.
Dalam sebuah situs kesehatan yang menampilkan jurnal kedokteran Fertility and Sterility, Dr Andrea Lenzi dari Universitas Roma yang melaporkan bahwa dua bulan setelah menyelesaikan terapi, pria yang menggunakan L-carnitine dan L-acetyl-carnitine mengalami peningkatan konsentrasi sperma, gerakan maju dan total gerakan.
Perbaikan yang sangat signifikan adalah gerakan sperma - baik gerakan maju maupun total gerakan - yang diamati pada pria yang memiliki tingkat terendah pada gerakan sperma di awal penelitian. Peneliti mencatat, bahwa terjadi empat kehamilan spontan yang dicapai selama penelitian ini pada kelompok pria yang menggunakan terapi kombinasi tersebut.
"Terapi kombinasi dengan L-carnitine dan L-acetyl-carnitine efektif terhadap pergerakan sperma, khususnya pada kelompok pria dengan level pergerakan sperma terendah," demikian para peneliti menyimpulkan.
Glutamine merupakan asam amino yang yang secara alami disintesa tubuh pada jaringan otot, dan mempunyai fungsi untuk menjaga volume sel otot. Tetapi banyak dilepaskan otot selama melakukan aktivitas. Glutamine ini berperan penting terhadap sistem kekebalan tubuh dan pembentukan protein otot yang lebih optimal.
Selain itu, fungsi L-glutamine bagi tubuh yakni membantu pembentukkan protein otot, mencegah degradasi protein otot, meningkatkan volume sel otot, mencegah kelelahan, dan meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan hormon pertumbuhan, sehingga dapat membantu metabolisme lemak tubuh dan mendukung pertumbuhan otot baru.
Jangan Berlebihan
Namun dokter Rachmad juga mengingatkan, susu khusus pria yang dikonsumsi secara berlebihan tak selamanya baik. “Jika pria tersebut mempunyai aktivitas yang berat, dia dapat mengkonsumsinya tiap hari. Namun bagi pria yang tak terlalu banyak aktivitasnya, sebaiknya tak terlalu sering mengkonsumsinya,” ujarnya.
Pasalnya, protein yang terkandung dalam susu tersebut gunanya untuk mengganti sel-sel atau jaringan yang rusak. Jadi, pria yang aktivitasnya tidak berat sebaiknya cukup menerapkan pola makan sehat saja. Apalagi dengan menerapkan pola makan sehat semua kebutuhan tubuh akan vitamin, mineral, dan protein dapat terpenuhi.
Memang diakui dr. Rachmad, perkembangan otot yang menerapkan pola makan sehat dengan yang menambah dengan minum suplemen tambahan, seperti susu, tubuh pria tersebut lebih cepat terbentuk. Oleh karena itu, seseorang seharusnya mengetahui kebutuhan protein baginya untuk apa? Yaitu untuk mengganti sel-sel atau jaringan yang rusak dan membentuk otot-otot.
Sedangkan untuk membentuk sel atau otot tersebut susunan asam amino harus seimbang. Pasalnya jika salah satu jenis asam amino itu berlebihan akan dibuang oleh tubuh melalui keringat, air seni atau fases. Jika kebanyakan protein, apa yang terjadi?
Dokter yang pernah menuntut ilmu di Jerman ini juga mengungkapkan seseorang yang mengonsumsi L-amino acid yang berlebihan dapat mengganggu kerja liver dan ginjal. Bahkan jika liver dan ginjalnya tak kuat, maka akan menimbulkan penyakit yang kian melemahkan kerja dua organ tersebut.
Protein mengandung asam amino yang dapat berpengaruh pada fungsi ginjal, di samping itu terlampau banyak protein dapat mengganggu pencernaan dan menyebabkan racun-racun pada saluran usus meningkat. Kekurangan protein juga tidak baik, karena menyebabkan nutrisi tidak baik dan menyebabkan gangguan pada sistem saraf.
Dokter Rachmad pun menyarankan perlunya melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi susu khusus pria atau suplemen lainnya. Kemudian hal yang paling penting ialah segala jenis susu khusus pria tidak akan dapat memberikan hasil yang optimal sebelum Anda memenuhi ketiga faktor di bawah ini dengan baik.
Ketiga faktor tersebut yaitu: melakukan latihan (baik weight training ataupun latihan yang bersifat kardiovaskular)dengan baik dan benar, memperhatikan pola nutrisi Anda, dan memberikan tubuh Anda istirahat yang cukup (baik tidur ataupun istirahat antara sesi latihan).
Saat ini ternyata banyak pria yang semakin peduli dengan kesehatan dan penampilan tubuh dengan cara rajin berolahraga. Karena itu, semakin banyaklah pria yang rutin ke fitness center atau tempat-tempat pembentukan tubuh, agar badan mereka kencang dan fit selalu.
Kalau dulu pusat-pusat kebugaran banyak didominasi oleh kaum Hawa, maka kini komposisi wanita dan pria mulai berimbang. Kepedulian kaum Adam dengan kesehatan dan penampilan fisiknya ini tak hanya trend belaka, namun sudah menjadi kebutuhan untuk berpenampilan menarik, terutama dalam menjaga berat tubuhnya.
Memang menjaga agar berat tubuh tetap ideal tidak mudah bagi pria aktif yang sehari-harinya sibuk bekerja, dihujani oleh stres dan jadwal yang padat. Akibatnya, ukuran pinggang dapat bertambah akibat dari pola diet yang tidak berimbang, yaitu makan dalam jumlah berlebih dengan kandungan nutrisi yang kurang atau tidak sehat.
Idealnya, untuk membentuk tubuh yang bagus, harus diet ketat dan olahraga. Nah, sayangnya, sebagian pria ingin mendapatkan tubuh yang ideal dan atletis dengan cara yang instan. Apalagi kini banyak suplemen dan susu yang khusus diperuntukan bagi pria. Tetapi, benarkah susu khusus pria itu membuat seseorang cepat mendapatkan berat tubuh yang ideal dan otot yang atletis?
Dokter H.R Rachmad Soegih, SpGM, dari bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta mengungkapkan bahwa susu dan telur merupakan sumber protein yang terbaik untuk pertumbuhan. Sehingga konon telur sering dikatakan sebagai penerus kehidupan, dan susu sebagai mempertahankan kehidupan.
Padahal dua jenis makanan ini mempunyai protein yang nilai biologinya tinggi karena susunan asam amino yang dikandungnya. Kandungan protein dalam susu sangatlah komplit dan diperlukan untuk energi serta pembentukan jaringan otot. Oleh karena itu, susu diperlukan oleh semua orang, baik pria dan wanita dari segala umur. Hanya saja, tiap-tiap orang kebutuhan terhadap proteinnya berbeda-beda.
“Misalkan susu untuk anak-anak tak hanya untuk pertumbuhan fisiknya, namun juga untuk kecerdasan otak. Sehingga beberapa produsen susu memmbuat terobosan dengan menambah protein dan DHA. Sedangkan susu untuk wanita dewasa diberi tambahan kalsium, apalagi mereka selalu dibayang-bayangi osteoporosis, yang membuat tulang mudah rapuh dan patah,” paparnya. Begitu pula dengan susu untuk pria yang lebih banyak mengadung protein untuk pembentukan jaringan otot.
Perhatikan Manfaatnya
Namun saat ini, orang tak lagi melihat apa yang mereka makan, namun apa yang terkandung dalam makanan tersebut. Dokter Rachmad mencontohkan, dahulu orang hanya mempermasalahkan lemak, kini yang ditanyakan orang adalah kolesterol, lemak jenuh, dan lemak tak jenuh yang dikandungnya.
Begitu pula dengan kandungan susu yang tak hanya menyangkut kebutuhan protein saja, namun lebih spesifik lagi seperti asam amino yang terbagi dalam D-amino acid atau L-amino acid. Dan yang banyak dibutuhkan pria yakni L-amino acid untuk mempermudah pembentuk jaringan, terutama otot-otot.
Walau diakui dokter yang gemar membaca dan berolahraga ini, kebutuhan pria dengan wanita sama, namun pria lebih banyak membutuhkan protein untuk memenuhi kebutuhan ototnya. Pasalnya pria lebih banyak bergerak dan menggunakan kekuatan ototnya, sehingga kekuatan dan perkembangan otot tersebut harus dijaga.
Senada dengan itu, dr. Gracia JMT Winaktu, MS, SpGK dari RS. Mitra Keluarga Kelapa Gading, mengungkapkan kaum pria umumnya mempunyai aktivitas fisik yang berat, sehingga membutuhkan protein untuk menjaga kekuatan dan perkembangan massa ototnya, terutama asam amino dalam bentuk L-amino acid.
“Oleh karena itu, para olahragawan yang ingin membentuk tubuhnya kerap menggunakan suplemen protein yang banyak mengandung L-amino acid tersebut, agar pembakaran sumber energi dapat berlangsung cepat dalam membentuk otot,” jelas dr. Gracia. Tak hanya olahragawan, hampir semua pria mendambakan tubuh yang atletis dengan otot yang terbentuk. Sebetulnya kebutuhan L-amino acid ini dapat dipenuhi dari beberapa bahan makanan, walau tak selengkap yang didapat dari susu dan telur.
Butuh Enegi Lebih
Pria yang aktivitas fisiknya berat, memerlukan energi yang besar pula. Lalu, bagaimana cara agar proses pembentukan energi tersebut dapat berlangsung kembali? Untuk memulihkan energi inilah pria memerlukan L-amnio acid, seperti creatine, canitine, dan gutamine.
Creatine merupakan suatu komponen yang secara alami terdapat dalam tubuh dan memainkan peran penting dalam produksi energi. Di dalam tubuh, creatine disintesa terutama di hati dan ginjal, dan dari tiga jenis asam amino (aginine, gysine dan mthionine), kemudian ditransportasikan melalui saluran darah ke seluruh jaringan tubuh, termasuk jantung, otak, dan testis. Namun paling banyak terdapat di otot.
Oleh karena itu, kata dr. Rachmad, creatine dapat digunakan untuk meningkatkan massa otot dalam tubuh ataupun meningkatkan kekuatan otot/endurance otot. Selain itu, creatine juga menjadi antioksidan untuk mencegah radikal bebas dalam tubuh dan meningkatkan hormon seksual serta memperlambat proses penuaan.
Sedangkan L-carnitine/acetyl-l-carnitine untuk mengoptimalkan pembakaran lemak, sehingga meningkatkan tenaga untuk melakukan aktivitas yang berintensitas tinggi. Selain itu, carnitine juga meningkatkan fungsi hati dan hormon seksual.
Dalam sebuah situs kesehatan yang menampilkan jurnal kedokteran Fertility and Sterility, Dr Andrea Lenzi dari Universitas Roma yang melaporkan bahwa dua bulan setelah menyelesaikan terapi, pria yang menggunakan L-carnitine dan L-acetyl-carnitine mengalami peningkatan konsentrasi sperma, gerakan maju dan total gerakan.
Perbaikan yang sangat signifikan adalah gerakan sperma - baik gerakan maju maupun total gerakan - yang diamati pada pria yang memiliki tingkat terendah pada gerakan sperma di awal penelitian. Peneliti mencatat, bahwa terjadi empat kehamilan spontan yang dicapai selama penelitian ini pada kelompok pria yang menggunakan terapi kombinasi tersebut.
"Terapi kombinasi dengan L-carnitine dan L-acetyl-carnitine efektif terhadap pergerakan sperma, khususnya pada kelompok pria dengan level pergerakan sperma terendah," demikian para peneliti menyimpulkan.
Glutamine merupakan asam amino yang yang secara alami disintesa tubuh pada jaringan otot, dan mempunyai fungsi untuk menjaga volume sel otot. Tetapi banyak dilepaskan otot selama melakukan aktivitas. Glutamine ini berperan penting terhadap sistem kekebalan tubuh dan pembentukan protein otot yang lebih optimal.
Selain itu, fungsi L-glutamine bagi tubuh yakni membantu pembentukkan protein otot, mencegah degradasi protein otot, meningkatkan volume sel otot, mencegah kelelahan, dan meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan hormon pertumbuhan, sehingga dapat membantu metabolisme lemak tubuh dan mendukung pertumbuhan otot baru.
Jangan Berlebihan
Namun dokter Rachmad juga mengingatkan, susu khusus pria yang dikonsumsi secara berlebihan tak selamanya baik. “Jika pria tersebut mempunyai aktivitas yang berat, dia dapat mengkonsumsinya tiap hari. Namun bagi pria yang tak terlalu banyak aktivitasnya, sebaiknya tak terlalu sering mengkonsumsinya,” ujarnya.
Pasalnya, protein yang terkandung dalam susu tersebut gunanya untuk mengganti sel-sel atau jaringan yang rusak. Jadi, pria yang aktivitasnya tidak berat sebaiknya cukup menerapkan pola makan sehat saja. Apalagi dengan menerapkan pola makan sehat semua kebutuhan tubuh akan vitamin, mineral, dan protein dapat terpenuhi.
Memang diakui dr. Rachmad, perkembangan otot yang menerapkan pola makan sehat dengan yang menambah dengan minum suplemen tambahan, seperti susu, tubuh pria tersebut lebih cepat terbentuk. Oleh karena itu, seseorang seharusnya mengetahui kebutuhan protein baginya untuk apa? Yaitu untuk mengganti sel-sel atau jaringan yang rusak dan membentuk otot-otot.
Sedangkan untuk membentuk sel atau otot tersebut susunan asam amino harus seimbang. Pasalnya jika salah satu jenis asam amino itu berlebihan akan dibuang oleh tubuh melalui keringat, air seni atau fases. Jika kebanyakan protein, apa yang terjadi?
Dokter yang pernah menuntut ilmu di Jerman ini juga mengungkapkan seseorang yang mengonsumsi L-amino acid yang berlebihan dapat mengganggu kerja liver dan ginjal. Bahkan jika liver dan ginjalnya tak kuat, maka akan menimbulkan penyakit yang kian melemahkan kerja dua organ tersebut.
Protein mengandung asam amino yang dapat berpengaruh pada fungsi ginjal, di samping itu terlampau banyak protein dapat mengganggu pencernaan dan menyebabkan racun-racun pada saluran usus meningkat. Kekurangan protein juga tidak baik, karena menyebabkan nutrisi tidak baik dan menyebabkan gangguan pada sistem saraf.
Dokter Rachmad pun menyarankan perlunya melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi susu khusus pria atau suplemen lainnya. Kemudian hal yang paling penting ialah segala jenis susu khusus pria tidak akan dapat memberikan hasil yang optimal sebelum Anda memenuhi ketiga faktor di bawah ini dengan baik.
Ketiga faktor tersebut yaitu: melakukan latihan (baik weight training ataupun latihan yang bersifat kardiovaskular)dengan baik dan benar, memperhatikan pola nutrisi Anda, dan memberikan tubuh Anda istirahat yang cukup (baik tidur ataupun istirahat antara sesi latihan).