KETIDAKMAMPUAN untuk memulai dan mempertahankan ereksi atau juga disebut disfungsi ereksi adalah gangguan yang menjadi momok para pria. Kelainan ini menjadi masalah serius yang berpotensi mempengaruhi kualitas kehidupan baik dari segi fisik maupun psikologis atau bahkan dapat menjadi indikator kualitas kesehatan mereka.
Namun begitu, mengidap disfungsi ereksi atau impotensi ternyata boleh jadi tidak serta merta berhubungan dengan faktor penyakit. Disfungsi ereksi bisa jadi tidak akan bisa dihindari setiap pria, karena ini adalah ciri-ciri normal bahwa Anda sudah semakin tua.
Seperti dilaporkan sebuah riset terbaru yang dimuat jurnal Urology, para ilmuwan di Belanda mengindikasikan disfungsi ereksi bisa jadi merupakan tanda-tanda normal proses penuaan seorang pria di usia lanjut.
“Saya mengharapkan bahwa hubungan antara fungsi urologis dengan usia akan menjadi semakin kuat,” ungkap Dr. Ida J. Korfage, peneliti dari Erasmus University Medical Center Rotterdam seperti dikutip Reutershealth.
Menurut kesimpulan riset Ida dan timnya, impotensi adalah kasus yang normal apabila dikaitkan dengan faktor usia pada seorang pria. Sedangkan masalah yang berkaitan dengan menurunnya fungsi urin dan pencernaan tidak selalu harus terjadi seiring bertambahnya usia.
Menggunakan data dari sekitar 3.800 partisipan yang mengikuti riset bertajuk European Randomized Study on Screening for Prostate Cancer, Korfage dan timnya ingin mencari tahu apakah masalah fungsi urin, pencernaan, dan disfungsi seksual saling berkaitan dan merupakan bagian dari proses normal penuaan pada pria.
Dalam riset itu, partisipan pria yang seluruhnya bebas dari kanker dibagi dalam lima kelompok berdasarkan rentang usia yakni : 58-61, 62-64, 65-67, 68-70, dan usia 71 ke atas. Menurut peneliti, proporsi pria pengidap disfungsi ereksi secara signifikan lebih lebih tinggi di antara pria pada kelompok usia lebih tua. Kebanyakan dari mereka dilaporkan masih aktif secara seksual namun memiliki masalah dengan ereksi atau pun tak lagi aktif berhubungan seksual karena problem ereksi .
"Saya ingin menekankan bahwa tidak aktif berhubungan seks tidak harus disamakan dengan disfungsi ereksi. Alasan untuk tidak aktif secara seksual juga dapat disebabkan tidak punya gairah lagi atau tidak punya pasangan. Tidak setiap orang yang tidak aktif berhubungan intim memerlukan pengobatan," terang Ida.
Meskipun fungsi urin tercatat lebih buruk dan lebih banyak membuat masalah pada kelompok usia lebih tua, perbedaan di antara kelompok usia tidak terlalu mencolok. Masalah pencernaan juga tercatat bukan problem yang luar biasa, dan tidak tampak perbedaan di antara kelompok usia. Oleh sebab itulah, terang peneliti, ketika masalah-masalah ini muncul pada pria usia lanjut yang pernah diobati karena kanker prostat, mereka cenderung mengalaminya akibat efek pengobatan ketimbang faktor usia semata.
Namun begitu, mengidap disfungsi ereksi atau impotensi ternyata boleh jadi tidak serta merta berhubungan dengan faktor penyakit. Disfungsi ereksi bisa jadi tidak akan bisa dihindari setiap pria, karena ini adalah ciri-ciri normal bahwa Anda sudah semakin tua.
Seperti dilaporkan sebuah riset terbaru yang dimuat jurnal Urology, para ilmuwan di Belanda mengindikasikan disfungsi ereksi bisa jadi merupakan tanda-tanda normal proses penuaan seorang pria di usia lanjut.
“Saya mengharapkan bahwa hubungan antara fungsi urologis dengan usia akan menjadi semakin kuat,” ungkap Dr. Ida J. Korfage, peneliti dari Erasmus University Medical Center Rotterdam seperti dikutip Reutershealth.
Menurut kesimpulan riset Ida dan timnya, impotensi adalah kasus yang normal apabila dikaitkan dengan faktor usia pada seorang pria. Sedangkan masalah yang berkaitan dengan menurunnya fungsi urin dan pencernaan tidak selalu harus terjadi seiring bertambahnya usia.
Menggunakan data dari sekitar 3.800 partisipan yang mengikuti riset bertajuk European Randomized Study on Screening for Prostate Cancer, Korfage dan timnya ingin mencari tahu apakah masalah fungsi urin, pencernaan, dan disfungsi seksual saling berkaitan dan merupakan bagian dari proses normal penuaan pada pria.
Dalam riset itu, partisipan pria yang seluruhnya bebas dari kanker dibagi dalam lima kelompok berdasarkan rentang usia yakni : 58-61, 62-64, 65-67, 68-70, dan usia 71 ke atas. Menurut peneliti, proporsi pria pengidap disfungsi ereksi secara signifikan lebih lebih tinggi di antara pria pada kelompok usia lebih tua. Kebanyakan dari mereka dilaporkan masih aktif secara seksual namun memiliki masalah dengan ereksi atau pun tak lagi aktif berhubungan seksual karena problem ereksi .
"Saya ingin menekankan bahwa tidak aktif berhubungan seks tidak harus disamakan dengan disfungsi ereksi. Alasan untuk tidak aktif secara seksual juga dapat disebabkan tidak punya gairah lagi atau tidak punya pasangan. Tidak setiap orang yang tidak aktif berhubungan intim memerlukan pengobatan," terang Ida.
Meskipun fungsi urin tercatat lebih buruk dan lebih banyak membuat masalah pada kelompok usia lebih tua, perbedaan di antara kelompok usia tidak terlalu mencolok. Masalah pencernaan juga tercatat bukan problem yang luar biasa, dan tidak tampak perbedaan di antara kelompok usia. Oleh sebab itulah, terang peneliti, ketika masalah-masalah ini muncul pada pria usia lanjut yang pernah diobati karena kanker prostat, mereka cenderung mengalaminya akibat efek pengobatan ketimbang faktor usia semata.