PERNAHKAH Anda merasa terhibur dan terobati kegalauan hati yang dialami tatkala menonton film kartun macam Tom and Jerry? Saya rasa pernah. Mungkin banyak orang pun merasakan hal yang sama saat menonton kartun, terhibur dan terobati rasa sedih, galau, atau pun gundah gulana yang dialami.
Sebuah penelitian yang dilakukan Dr. Carlo Belliene dan koleganya dari Le Scatte Clinic, Italia ternyata membuktikan bahwa menonton film kartun ternyata lebih efektif untuk mengalihkan rasa sakit dibanding belaian sayang dari seorang ibu.
Dalam penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Archives of Disease in Childhood ini, Belliene mengikutsertakan sekitar 69 anak usia 7-12 tahun ini yang dibagi dalam tiga kelompok secara acak. Kelompok pertama sama sekali tidak dialihkan perhatiannya selama diambil darahnya. Kelompok kedua, perhatiannya dialihkan dengan belaian sayang dari orangtuanya, biasanya dari ibu. Kelompok ketiga dialihkan perhatiannya dengan menonton film kartun setidaknya dua menit sebelum darahnya diambil.
Kemudian para peneliti meminta para ibu dan anak-anaknya untuk menilai rasa sakitnya dalam skala 0-100, dengan penilaian 0 artinya tidak sakit sama sekali dan 100 artinya amat sangat sakit. Mereka menggunakan pengukur yang disebut skala Oucher yang ditemukan oleh seorang suster Amerika di tahun 1980-an. Khusus balita, pengukuran dilakukan dengan menyuruh mereka memilih media yang bergambar ekspresi wajah yang sesuai dengan perasaan mereka.
Untuk anak yang lebih tua, mereka diminta untuk mengambil angka yang menunjukkan tingkat rasa sakit yang mereka rasakan. Kelompok yang tidak diberi pengalih perhatian sama sekali menunjukkan tingkat kesakitan yang paling tinggi. Kelompok yang dialihkan perhatiannya oleh orangtuanya menempati urutan kedua, dan kelompok yang dialihkan perhatiannya dengan menonton film kartun menempati urutan terbawah terhadap tingkat rasa sakit yang mereka rasakan.
Dr. Belliene menyarankan kepada para ibu yang menemani anak-anaknya agar tidak berkecil hati walaupun kehadiran mereka hanya membuat perbedaan kecil. Ia mengatakan bahwa peran ibu penting untuk anak, agar anak menyadari bahwa mereka tidak sendirian di saat sulit. Meski demikian, ia menyimpulkan bahwa menonton film kartun lebih efektif daripada kehadiran seorang ibu untuk mengalihkan perhatian.