TANPA disadari, Anda sebenarnya dapat terpengaruh oleh berat badan teman-teman di sekeliling Anda. Bila kebetulan rekan-rekan di kantor atau teman sepergaulan Anda gemuk, maka kecenderungan untuk mengalami kelebihan lemak pun sangat besar.
Kesimpulan itu adalah hasil riset para ahli yang dibahas pada sebuah konferensi di Cambridge Massachusetts, AS belum lama ini. Tim ilmuwan internasional, termasuk dari University of Warwick, Dartmouth College, dan University of Leuven menyebut fenomena itu dengan istilah "obesitas imitatif" atau mencontoh kebiasaan teman dalam mengonsumsi kalori.
Menurut para ahli, yang melibatkan 27.000 partisipan dalam penelitian di Eropa, penyebab meningkatnya kasus obesitas sekarang ini semakin kompleks. Mereka mengindikasikan bahwa pilihan seseorang tentang penampilan, keputusan menerima tawaran kerja atau menentukan ukuran ketertarikan, didasarkan atau ditemukan oleh pilihan orang-orang di sekitarnya.
Oleh karena itu, jika teman, rekan atau orang-orang di sekitar Anda gemuk, akan mudah bagi Anda untuk memiliki badan tambun. Dari riset ditemukan, hampir 50 persen para wanita di Eropa merasa dirinya mengalami kelebihan berat badan. Sedangkan di kalangan pria, perasaan yang sama ditemukan kurang dari 30 persen.
"Konsumsi kalori saat ini telah meningkat, tetapi itu tidak memberitahu pada kita mengapa orang makannya lebih banyak. Ada yang mengajukan alasan bahwa obesitas disebabkan oleh makanan murah. Tetapi jika kegemukan adalah suatu respon terhadap daya beli yang makin kuat, mengapa kita selalu menemukan secara rutin bahwa orang kaya lebih kurus ketimbang orang miskin ?" ungkap Professor Andrew Oswald, peneliti dari University of Warwick
"Banyak riset mengenai obesitas, yang menfokuskan pada gaya hidup kurang aktif , biologi manusia atau makanan cepat saji (fast-food), selalu kehilangan poin penting. Meningkatnya obesitas seharusnya dipertimbangkan sebagai fenomena sosiologis dan bukan fisiologis. Orang akan terpengaruh penilaian dari rekan-rekannya. Selain itu norma-norma telah berubah dan ini masih akan berubah," tambahnya.
Namun Dr David Haslam, direktur klinis National Obesity Forum, menilai bahwa menempatkan obesitas sebagai bagian fenomena sosiologis masih kurang tepat.
"Agak sedikit kasar untuk menghubungkannya dengan pengaruh sosiologis. Ada hal yang lebih pantas menyebabkannya dari pada itu. Jika Anda dikelilingi orang-orang, apakah itu teman atau keluarga yang kelebihan berat badan, maka Anda akan berada di lingkungan di mana jenis makanan yang salah kemungkinan sangat melimpah," tandasnya.