Saya seorang ibu rumah tangga, saya ingin bertanya mengapa wanita usia kurang dari 35 tahun dan merokok perlu berhati-hati dalam memakai kontrasepsi hormonal? Apakah hal tersebut merupakan salah satu kontraindikasi dalam pemakaian kontrasepsi hormonal? Putri, 37 tahun
Jawab:
Kontrasepsi hormonal adalah hormon yang ditambahkan ke dalam tubuh seorang wanita dengan cara diminum (pil), disuntikkan (KB suntik) ataupun dimasukkan ke dalam tubuh berupa susuk. Hormon tersebut dapat berupa estrogen, progesteron ataupun gabungan keduanya. Dengan adanya tambahan hormon tersebut, maka ada berbagai efek yang memang diharapkan terjadi, yang pertama adalah indung telur tidak akan mencapai tingkat kematangan yang diharapkan, sehingga ovulasi tidak akan terjadi, yang kedua kondisi rahim dibuat agar tidak dapat menerima calon janin, sehingga tidak dapat terjadi kehamilan.
Oleh karena pemberian hormon ini berpengaruh ke seluruh sistem di dalam tubuh kita, maka selain efek yang memang diharapkan terjadi, seringkali timbul efek samping lain, misalnya peningkatan berat badan, sakit kepala, keluar flek-flek dan sebagainya. Hal ini karena salah satu fungsi dari hormon-hormon ini adalah mempengaruhi metabolisme lemak di dalam tubuh dan juga mempengaruhi kerja sistem kardiovaskular yang mencakup jantung dan pembuluh darah. Sehingga wanita yang sudah menderita beberapa penyakit seperti penyakit jantung koroner, kencing manis, kadar kolesterol tinggi ataupun darah tinggi tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi hormonal karena dapat memperparah penyakit yang sudah ada.
Sebagaimana kita ketahui bersama rokok juga memiliki pengaruh yang cukup besar dalam sistem jantung dan pembuluh darah. Racun dari rokok sangat mempengaruhi elastisitas pembuluh darah sehingga wanita yang merokok harus berkonsultasi dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi hormonal.
Pada sebagian wanita di atas usia 35 tahun, sudah mulai ada kecenderungan untuk terkena berbagai penyakit degeneratif seperti kencing manis, kadar kolesterol darah yang tinggi, ataupun darah tinggi, sehingga bila akan menggunakan kontrasepsi hormonal diharapkan dapat dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh dokter
Jawab:
Kontrasepsi hormonal adalah hormon yang ditambahkan ke dalam tubuh seorang wanita dengan cara diminum (pil), disuntikkan (KB suntik) ataupun dimasukkan ke dalam tubuh berupa susuk. Hormon tersebut dapat berupa estrogen, progesteron ataupun gabungan keduanya. Dengan adanya tambahan hormon tersebut, maka ada berbagai efek yang memang diharapkan terjadi, yang pertama adalah indung telur tidak akan mencapai tingkat kematangan yang diharapkan, sehingga ovulasi tidak akan terjadi, yang kedua kondisi rahim dibuat agar tidak dapat menerima calon janin, sehingga tidak dapat terjadi kehamilan.
Oleh karena pemberian hormon ini berpengaruh ke seluruh sistem di dalam tubuh kita, maka selain efek yang memang diharapkan terjadi, seringkali timbul efek samping lain, misalnya peningkatan berat badan, sakit kepala, keluar flek-flek dan sebagainya. Hal ini karena salah satu fungsi dari hormon-hormon ini adalah mempengaruhi metabolisme lemak di dalam tubuh dan juga mempengaruhi kerja sistem kardiovaskular yang mencakup jantung dan pembuluh darah. Sehingga wanita yang sudah menderita beberapa penyakit seperti penyakit jantung koroner, kencing manis, kadar kolesterol tinggi ataupun darah tinggi tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi hormonal karena dapat memperparah penyakit yang sudah ada.
Sebagaimana kita ketahui bersama rokok juga memiliki pengaruh yang cukup besar dalam sistem jantung dan pembuluh darah. Racun dari rokok sangat mempengaruhi elastisitas pembuluh darah sehingga wanita yang merokok harus berkonsultasi dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi hormonal.
Pada sebagian wanita di atas usia 35 tahun, sudah mulai ada kecenderungan untuk terkena berbagai penyakit degeneratif seperti kencing manis, kadar kolesterol darah yang tinggi, ataupun darah tinggi, sehingga bila akan menggunakan kontrasepsi hormonal diharapkan dapat dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh dokter