Dehidrasi pada anak seringkali tidak disadari oleh orang tua. Menurut dokter spesialis nutrisi dan penyakit metabolik anak dari Fakultas Kedokteran Indonesia (FKUI) Titis Prawitasari, anak biasanya gemar bermain sehingga orang tua menganggapnya ceria tanpa memperhatikan tanda-tanda dehidrasi padanya.
Faktanya, cairan merupakan salah satu unsur terpenting bagi tubuh, di samping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Cairan menyusun sebagian besar volume tubuh, yaitu 55 persen pada wanita, 60 persen pada pria, bahkan 75 persen pada anak.
"Oleh karena besarnya prosentase cairan dalam tubuh anak, orang tua perlu mengenali tanda-tanda anak terkena dehidrasi," ujar Titis.
Titis menjelaskan, ada beberapa gejala atau tanda anak terkena dehidrasi. Para orang tua perlu mengenali gejalanya berikut ini :
Pada bayi, usia 0 hingga 1 tahun, tanda-tandanya adalah ; mulut kering dan bibir pecah-pecah, saat menangis nyaris tidak ada air mata yang keluar, anak tampak mengantuk, lemas, gelisah dan mata cekung, muncul cekungan di daerah ubun-ubun, tangan dan kaki pucat, kencing berkurang dan lebih pekat dan bau, jika sudah dehidrasi berat maka tekanan turgor tubuh menurun sehingga ketika dicubit tidak segera kembali.
Pada balita, hampir sama gejalanya dengan bayi, yaitu mulut kering dan bibir pecah-pecah, saat menangis nyaris tidak mengeluarkan air mata dan mata cekung, tampak selalu mengantuk, tidak bergairah, lemas, dan rewel atau gelisah, tekanan turgor tubuh menurun, buang air kecil tidak teratur atau di luar frekuensi yang biasa dengan volume lebih sedikit dari biasanya dan warna lebih gelap atau lebih kuning, merasa haus yang tidak seperti biasanya.
"Jika masih dehidrasi ringan hingga sedang ketika diberi minum, anak minum dengan terburu-buru, namun ketika sudah berat maka malah tidak bergairah ketika diberi minum," papar Titis.
Kekurangan cairan atau dehidrasi dapat menyebaban berbagai gangguan kesehatan. Dehidrasi terjadi karena asupan cairan tidak sebanyak cairan yang dikeluarkan oleh tubuh. Kebutuhan cairan bagi orang dewasa mencapai 2.000-2.500 ml per-hari, sedangkan pada bayi dan balita mencapai 140-160 ml per kilogram berat badan.
Penulis :
Unoviana Kartika
Editor :
Asep Candra