Seiring bertambahnya usia, kerapuhan pada tulang dapat dialami oleh setiap orang. Banyak faktor yang menyebabkan osteoporosis, mulai dari faktor usia hingga makanan. Penyebab osteoporosis sendiri dibagi dalam dua kelompok, yaitu faktor primer yang tidak dapat diubah dan faktor sekunder yang bisa diubah dalam rentang waktu tertentu.
Yang tergolong sebagai faktor yang tidak bisa diubah seperti faktor usia, keturunan, jenis kelamin, ras, bentuk tubuh dan menopause. Ras juga menjadi faktor utama, di mana ras kulit putih atau keturunan Asia memiliki risiko terbesar karena konsumsi kalsium mereka tergolong rendah.
Sedangkan faktor yang masih bisa diubah dan menjadi faktor sekunder pemicu kerapuhan tulang diantaranya makanan tidak sehat, kurang olahraga, rokok, alkohol, berat badan yang tidak seimbang. Obat-obat rematik, asma dan jantung juga bisa mempengaruhi kekuatan tulang dan menyebabkan osteoporosis.
Salah satu solusi pencegahan yang mutlak dilakukan adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat, yaitu dengan mengonsumsi makanan bebas kolesterol dan memenuhi kebutuhan nutrisi dengan unsur kaya serat, kaya kalsium dan rendah lemak. Konsumsi kalsium dan vitamin D juga dapat memperkuat tulang dan mencegah osteoporosis.
Asupan kalsium oleh masyarakat Indonesia secara umum dinilai masih tergolong rendah. Konsumsi kalsium orang dewasa di negeri ini diketahui baru sekitar rata-rata 254 mg per hari, jauh di bawah standar internasional sebesar 1.000-.1200 mg per hari.
Selain soal konsumsi makanan, kurangnya olahraga juga menjadi penyebab kerapuhan tulang khususnya di kalangan wanita. Pasalnya, proses pembentukan massa tulang dapat terhambat bila seseorang malas bergerak atau berolahraga, dan kepadatan massa tulang juga akan berkurang. Semakin banyak gerak dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk membentuk massa.
Rokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit osteoporosis karena zat nikotin di dalamnya mempercepat penyerapan tulang. Selain penyerapan tulang, nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang sehingga susunan-susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses pelapukan.
Harus segera diobati
Bila pada kenyataannya penyakit ini sudah menyerang pada tahap dini, penderita harus mulai menjalani pengobatan dengan berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang efektif, aman dan nyaman. Penyakit ini tidak bisa diatasi dengan hanya mengonsumsi nutrisi dan vitamin, karena asupan gizi hanya berperan sebagai perisai dan penguat bagi tulang.