Oleh: Dr. Handrawan Nadesul, Dokter Umum
Keputihan bukan cuma milik wanita. Lelaki juga bisa kena. Mungkin dari istri di rumah. Bisa jadi dari wanita idaman lain. Keputihan wanita tidak selalu normal. Kapan itu sebagai gejala kanker kandungan.
Tuan Pet, 43 tahun, sekali dalam hidupnya baru mendengar kalau lelaki bisa kena penyakit keputihan. Kali ini justru menimpa dirinya. Ia tadinya tidak tahu kenapa dokter mendiagnosis kalau dia kena keputihan.
Waktu dokter bertanya, dia memang mengaku suka merasa gatal di ujung kemaluannya beberapa hari ini. Tidak ada keluar apa-apa seperti yang dikeluhkan istrinya dalam seminggu terakhir. Istri Tuan Peter positif keputihan. Hasil periksa usap vagina positif jamur Candida albicans. Gatal di vagina istrinya runyam minta ampun, sampai lecet bibir kemaluannya digaruknya. Lendir kemaluan keluar putih seperti susu, dan berubah seperti bedak setelah mengering.
Mengapa Keputihan?
Keputihan memang penyakit perempuan. Umumnya pada yang sudah lewat akil balik. Biasanya sebab higiene sekitar kemaluan mungkin kurang terjaga. Air cebok, cara cebok, terlambat menukar pembalut, merupakan beberapa sumber penyebabnya.
Sejumlah kajian di Jakarta mendapati, air kamar mandi di tempat-tempat umum tercemar jamur atau parasit penyebab keputihan. Paling sering cemaran parasit Trichomonas vaginalis.
Kebiasaan perempuan Indonesia sehabis berkemih menyiram kemaluan dengan air. Kondisi demikian yang menyebabkan kemaluan wanita selalu basah. Tidak bermasalah bila airnya bersih dan terbebas dari bibit penyakit. Namun, bisa berakhir dengan penyakit keputihan bila air, gayung, atau bak air di tempat-tempat umum sudah tercemar.
Dari mana cemarannya?
Tentu dari perempuan yang menggunakan kamar mandi atau kamar kecil di tempat umum. Entah dari jemari tangannya yang sudah tercemar bibit penyakit, dari cipratan air ceboknya yang mungkin memasuki air di bak, atau menyentuh gayungnya selama melakukan kegiatan berkemih di situ.
Kita tahu, kemaluan wanita itu berhubungan amat terbuka dengan dunia luar. Apabila sekitar muara vagina kurang terjaga kebersihannya, apa saja dari luar bisa mencemarinya.
Namun, beruntung karena normalnya di sekitar muara vagina terdapat kuman yang hidup berdampingan dengan tubuh. Kuman yang tidak menyebabkan penyakit, melainkan memproduksi zat masam yang bermanfaat sebagai pelindung vagina. Zat masam yang melumasi sekitar muara vagina (vulva) yang bikin kemaluan wanita selalu mampu mengenyahkan serangan bibit penyakit.
Itu makanya, sering membersihkan muara vagina atau daerah vulva justru merugikan. Sebab dengan begitu kuman bersahabat yang berguna bagi tubuh akan musnah, dan suasana vagina yang masam, tiada lagi. Pada kondisi tanpa pelindung demikian, vagina jadi lebih rentan diserang bibit penyakit.
Keputihan karena jamur candida seperti Nyonya Pet, di atas, yang manifestasi keputihannya menyerupai susu kental, selain keluhan gatal yang hebat, dan berbau anyir. Praktisnya, tanpa perlu memeriksa dulu di laboratorium, dokter bisa langsung memberi obat hanya dari melihat sifat keputihannya.
Keputihan yang disebabkan oleh parasit paling sering ditemukan setelah frekuensi keputihan oleh jamur. Warnanya cenderung kekuningan. Sama-sama flek di pakaian dalam, selain gatal, dan berbau juga.
Keputihan lainnya disebabkan oleh kuman Gardnella vaginalis. Warna keputihannya semu kehijauan.
Suami Ikut Diobati
Begitu istri positif keputihan, dokter langsung memberi obat antikeputihan. Ada obat yang dimasukkan ke liang vagina (ovula), ada yang diminum. Jenis obat untuk jamur, parasit, dan kuman, tentu saja tidak sama. Bila obatnya tidak tepat, tentu keputihannya tidak kunjung menyembuh.
Adakalanya keputihan merupakan gabungan dari dua atau lebih penyebab. Selain jamur, mungkin disertai parasit dan kuman juga. Untuk itu jenis pengobatannya pun berbeda. Perlu pembasmi untuk ketiga jenis penyebabnya.
Selain istri, suami juga perlu ikut diobati. Tujuannya agar istri bisa tuntas sembuh. Sebab bila suami tidak ikut diobati, dan hanya istri yang berobat, setelah istri sembuh, suami mungkin sudah tertular. Suami yang sudah tertular bisa menularkan kembali ke istri setelah istri diobati. Kemudian keputihan istri pun kambuh lagi.
Untuk itulah, pada kasus keputihan dalam keluarga, suami wajib diobati juga.
Karena Penyakit Kelamin
Ada pula manifestasi keputihan yang sebetulnya merupakan gejala suatu penyakit kelamin. Yang paling mirip dengan keputihan bila wanita mengidap penyakit kencing nanah (gonorrhea).
Pada muara vagina, bahkan sampai ke liang vagina, penuh dengan nanah. Nanah penyakit kelamin sepintas menyerupai keputihan parasit (kekuningan). Untuk membedakannya dilakukan pembiakan kuman. Kuman kencing nanah di laboratoriurn tampak berbeda dengan bentuk parasit.
Penyebab penyakit kelamin lain berasal dari kuman chlamydia. Gejalanya mirip kencing nanah, hanya lebih bening, menetes dan meleleh juga seperti kencing nanah.
Penyakit kelamin chlamydia paling susah dibasmi, sebab kumannya sudah sering menjadi kebal (resisten) terhadap obat yang sering dipakai. Di Amerika, penyakit ini kini menjadi masalah karena memang semakin banyak kasusnya, dan semakin susah menyembuhkannya. Penyakit chlamydia ini merupakan salah satu penyebab terbanyak ketidaksuburan wanita.
Kita tahu, wanita modern zaman sekarang yang memilih seks bebas, sudah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Peluang tertular penyakit kelamin yang terjadi antarkegiatan seks bebas lebih besar. Paling sering oleh chlamydia.
Bila infeksi chlamydia tak sembuh-sembuh, salah satu komplikasinya akan menjalar sampai ke saluran telur (tuba falloppi). Setelah penyakitnya menyembuh, pipa saluran telur akan melengket, dan saluran tuba tertutup.
Wanita yang saluran telurnya sudah tersumbat, menjadi tidak bisa hamil karena sel telur tidak bisa melewatinya.
Karena Kanker
Keputihan juga bisa muncul pada kasus kanker kandungan. Kanker yang sudah membusuk, apakah berasal dari rahim, mulut, atau leher rahim, manifestasi gejalanya bisa juga berupa keputihan. Yang keluar berupa nanah yang berbau busuk.
Tentu saja, sebetulnya mungkin sudah tampak atau terasa ada gejala atau tanda kanker kandungan. Bila kanker terbentuk di rahim, mungktn perut semakin membesar, selain gejala umum kanker lainnya seperti tambah kurus, wajah pucat, tak nafsu makan.
Bila kankernya di leher rahim, perut tidak membuncit. Tanda spesifiknya, mudah terjadi perdarahan vagina. Yang paling sering terjadi, berdarah sehabis berhubungan seks (contact bleeding). Dokter akan melihat mulut rahim yang sudah membusuk dan berdarah yang berarti stadium kanker leher rahim sudah lanjut.
Tentu saja berbeda dengan keputihan penyakit, istri yang terkena keputihan normal atau keputihan oleh kanker tidaklah menular, suami di sini tidak perlu ikut berobat karena keputihannya steril.
Suami juga bisa tertular keputihan jika berselingkuh dengan wanita penghibur, dan melakukan kegiatan seks oral yang tidak biasa (fellatio). Bila wanita penghibur mengidap kencing nanah di tenggorokannya, dengan mem-fellatio pria langganannya, akan menularkan penyakit kencing nanahnya ke lelaki pelanggan.
Di rumah si suami mengaku tidak pernah berhubungan kelamin dengan wanita lain. Ia tidak tahu kalau sekadar di-fellatio saja pun bisa menularkan penyakit kencing nanah juga. Termasuk kencing nanah di tenggorokan suami bila suami rajin melakukan kegiatan seks dengan wanita penghibur dengan cara tidak biasa juga, yakni menjilat kemaluan wanita (cunnilingus) pengidap kencing nanah. Suami yang sudah tertular secara demikian perlu diobati agar tidak menulari istri.
Anak perempuan bisa juga kena keputihan. Kemungkinannya bila pengasuhnya juga mengidap keputihan. Sehabis ia sendiri cebok, si pengasuh tidak membasuh tangan, sehingga bibit penyakit melekat di jemarinya, lalu menceboki anak asuhnya. Dengan cara demikian, bibit penyakit keputihan berpindah ke kemaluan si anak.
Di beberapa daerah ada kepercayaan, bila seorang ayah mengidap kencing nanah, supaya sembuh, harus menempel-nempelkan kemaluannya ke kemaluan anak perempuannya. Ini pernah diberitakan di beberapa media. Dengan cara demikian si anak malah menderita keputihan penyakit kelamin akibat kencing nanah si ayah.