Pages

Subscribe:

Cara Untuk Mendeteksi Tahi Lalat Yang Berbahaya



Disebut tahi lalat, tetapi sebenarnya bukan benar-benar muncul akibat si lalat. Itu hanyalah sebuah istilah saja karena sebenarnya nenek moyang kita juga tidak tahu dari mana asalnya.
Tahi lalat adalah hasil pigmentasi sel kulit yang berkembang menjadi gumpalan dan seringkali muncul sebagai titik hitam atau cokelat di kulit. Sebagian besar tahi lalat tidak berbahaya, tetapi ada pula yang ternyata merupakan kanker.

Mendeteksi tahi lalat yang ternyata adalah kanker tidak sedemikian sulit. Ada panduan tertentu yang menunjukkan bahwa tahi lalat itu berbahaya.
Dikutip dari mayoclinic, inilah cara mendeteksi tahi lalat yang berbahaya dengan metode ABCDE.

A adalah untuk asymmetrical shape
Artinya, tahi lalat yang berbahaya adalah yang bentuknya tidak beraturan dan cenderung tidak bulat. Entah itu mirip seperti pulau, baik menonjol maupun tidak.
Anda bisa mencari di beberapa bagian tubuh apakah ada tahi lalat dengan bentuk tak beraturan.

B adalah untuk irregular border
Tahi lalat berbahaya apabila ia memiliki lekuk-lekuk di sisi terluar bentuknya.

C adalah untuk change in color
Pada umumnya, tahi lalat berwarna hitam atau merah, namun apabila ia berbahaya ia akan sering berubah warna seiring dengan perkembangan ukurannya.

D adalah untuk diameter/ukuran
Tahi lalat berbahaya bila ukurannya berkembang dan bertambah besar.

E adalah untuk envolving
Tahi lalat berbahaya apabila ia berubah ukuran menjadi besar, berubah warna, serta menimbulkan rasa gatal. Dalam kasus yang cukup parah, tahi lalat dapat mengeluarkan darah, di sinilah Anda patut segera mengunjungi dokter agar segera mendapat penanganan.

Cara Mencegah Kanker Kulit
Apabila saat ini Anda tidak menemukan tahi lalat dengan ciri-ciri di atas, bukan berarti Anda boleh berlega hati. Anda tetap harus tahu cara mencegah kulit terkena kanker.

Cara 1: hindari sinar matahari
Hindari terlalu sering beraktivitas di bawah sinar matahari langsung tanpa mendapatkan perlindungan. Radiasi sinar ultraviolet dapat menyebabkan berbagai problem dan kanker kulit.

Cara 2: pakai tabir surya
Karena ozon semakin menipis, adalah sudah kewajiban Anda memakai tabir surya saat akan bepergian ke luar rumah. Setidaknya tabir surya yang dipakai minimal mengandung SPF 15 dan diaplikasikan kembali setiap 2 jam.
Apabila Anda menjalani kegiatan di bawah sinar matahari, maka tingkatkan kandungan SPF lotion Anda setidaknya SPF 50.

Cara 3: pakai pelindung ekstra
Tambahkan perlindungan ekstra seperti memakai topi, memakai baju lengan panjang atau baju yang dapat melindungi tubuh dari paparan sinar matahari. Ada baiknya juga jika Anda memilih bahan busana yang dapat menangkal radiasi sinar matahari. (vem/bee)