Pages

Subscribe:

Kolesterol Sebabkan Kepikunan

KEPIKUNAN atau menurunnya daya ingat ternyata ada hubungannya dengan kadar kolesterol darah. Riset para ahli dari University College London dan INSERM Institute Prancis mengindikasikan, rendahnya kadar kolesterol baik atau high density lipoproteins (HDL) dalam darah bisa membuat Anda rentan mengalami kepikunan dan alzheimer.

Dalam medis dikenal dua jenis kolesterol, yakni HDL yang melindungi jantung Anda dari kerusakan dan kolesterol jahat atau low density lipoproteins (LDL) yang meningkatkan risiko menderita sakit jantung. Pada praktinya, HDL juga berfungsi menekan kadar LDL dengan cara mengirimkannya dari sel-sel dan pembuluh darah menuju liver atau hati.

Dalam suatu riset terhadap 3.673 pelayan di Inggris, para ahli menemukan bahwa rendahnya kadar HDL berkaitan dengan meningkatnya risiko mengalami penurunan daya ingat. Pengaruh ini secara spesifik tampak ketika kadar HDL dalam darah menurun pada usia antara 55 hingga 60 tahun di mana hal ini akan meningkatkan kecenderungan mengalami kepikunan hingga 61 persen.

Kolesterol baik dan jahat sebenarnya dapat dikendalikan dengan pola makan yang sehat dan olahraga. Mengonsumsi sedikit alkohol juga dapat menaikkan kadar HDL, sedangkan memakan gandum murni dan minyak ikan dapat membantu produksi kolesterol baik.

Riset yang dipublikasikan dalam Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology: Journal of the American Heart Association mengindikasikan rendahnya HDL pada usia 55 tahun meningkatkan risiko kepikunan hingga 27 persen dibandingkan dengan mereka yang kolesterol HDL-nya tinggi.

Mereka yang berusia 60 tahun dengan kadar HDL rendah memiliki kemungkinan 53 persen mengalami gangguan ingatan. Peneliti juga menemukan, penggunaan obat-obatan statin untuk meningkatkan HDL atau menurunkan LDL tidak berkaitan dengan gangguan daya ingat.

"Kolesterol HDL dapat memengaruhi ingatan karena memiliki fungsi sebagai antiperadangan dan antioksidan. Banyak penelitian lain mengenai hubungan lemak dan daya ingat pada lanjut usia memberi fokus pada jumlah kolesterol total atau kolesterol LDL karena status mereka sebagai faktor risiko yang telah teruji bagi penyakit pembuluh darah. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa HDL penting bagi daya ingat. Karena itu, pada dokter dan pasien harus waspada dan memantau kadar HDL mereka," ungkap pimpinan peneliti Singh-Manoux.