Pages

Subscribe:

Kisah Bocah Tanpa Lubang Anus Berakhir Bahagia

BAHAGIA menyelimuti hati Anton dan Sarinah, warga Desa Baru Manggar, Beltim. Buah hati mereka, Farel, yang baru berusia satu tahun lebih kini sudah bisa buang air besar secara normal pascaoperasi lubang anus di RSUPAU Dr Esnawan Antariksa, Halim Perdana Kusuma, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Farel sebelumnya mengalami kelainan sejak lahir karena tidak memiliki lubang anus. Hampir dua bulan, Farel didampingi kedua orangtuanya menjalani perawatan dan operasi di Jakarta. Kepastian operasi lubang anus Farel akhirnya terwujud berkat bantuan Yayasan Hijau Putih Jakarta bekerja sama dengan DPRD Kabupaten Beltim dan Pemkab Beltim.

Farel menjalani tiga kali operasi. Operasi pertama berlangsung 22 Mei 2008, dilanjutkan operasi kedua pada 29 Mei 2008, dan terakhir pada 5 Juni 2008. Selama menjalani perawatan di rumah sakit, orangtua Farel hanya mengeluarkan dana untuk keperluan membeli obat-obatan, sementara biaya operasi dan kamar ditanggung rumah sakit.

"Syukur Alhamdulillah sekarang Farel sudah bisa buang air besar secara normal setelah menjalani operasi. Kami orangtua Farel sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah, bupati, semua pihak yang sudah memberikan bantuan dana maupun kemudahan bagi kami selama ini, sehingga anak saya bisa dioperasi. Kami juga sangat berterima kasih kepada Ibu Heldi dari Yayasan Hijau Putih Jakarta yang sudah banyak membantu kami selama di Jakarta dan kembali lagi ke Belitung," ungkap Anton.

Petugas Gizi Puskemas Manggar Lisa Meilinda AM Keb yang ikut menjenguk Farel mengimbau orangtua Farel agar memberikan asupan makanan tambahan bergizi guna memulihkan kondisi dan berat badan Farel seusai menjalani operasi.

"Jangan dulu beri makanan yang keras-keras, sebaiknya selain diberikan makanan bubur diselingi juga susu supaya berat badannya dapat kembali normal," kata Lisa didampingi rekan kerjanya, Rosina.

Berat badan Farel sempat turun saat diberangkatkan ke Jakarta karena Farel harus menjalani puasa menjelang operasi. "Sekitar 17 hari puasa, enggak boleh makan dan minum karena mau dioperasi hanya dari infus saja. Paling hanya boleh dikasih minum beberapa tetes, sekarang sudah mulai mau makan, tapi hanya boleh makan bubur," Sarinah menjelaskan.