Seorang peniliti dari AS Baylor College
of Medicine, Craig Johnston, mendapati fakta unik tentang manfaat dari
kegiatan mengunyah permen karet. Menurut Craig Johnston, kebiasaan
mengunyah permen karet bisa membantu peningkatan prestasi akademik anak
terutama dalam mata pelajaran matematika.
Tim peneliti menemukan fakta bahwa siswa
yang mengunyah permen karet selama jam pelajaran matematika mempunyai
skor yang lebih tinggi pada saat ujian matematika jika dibanding dengan
siswa yang tidak mengkonsumsi permen karet.
Direktur eksekutif Wrigley Science
Institute, Gil Leveille, memaparkan bahwa untuk pertama kalinya pihaknya
mampu membuktikan bahwa siswa yang mengkonsumsi permen karet dapat
menyerap pelajaran dengan lebih baik.
Para peneliti di Baylor College of
Medicine telah melakukan pengamatan terhadap 108 siswa dengan rentang
usia 13 – 16 tahun dari sekolah di Houston, Texas. Sekitar setengah dari
siswa sekolah tersebut mendapatkan permen karet bebas gula dan diminta
mengunyahnya selama berada di kelas, yakni selama mengerjakan PR dan
saat ujian. Detailnya, 86 % dikunyah saat para siswa mengikuti kelas
matematika dan 36 % saat para siswa mengerjakan pekerjaan rumah.
Setelah 14 minggu, peneliti mendapati
adanya perbedaan yang muncul pada nilai matematika antara kelompok siswa
yang mengunyah permen karet dan yang tidak. Siswa yang mengkonsumsi
permen karet memperoleh nilai lebih baik pada akhir semester
dibandingkan dengan siswa yang tidak mengkonsumsi permen karet.
Sementara itu, riset lain mendapati
mahasiswa di laboratorium yang mendapat tugas komputer level sulit
mempunyai tingkat hormon stres kortisol yang lebih rendah pada saat
mereka mengkonsumsi permen karet jika dibandingkan dengan mahasiswa yang
tidak mengunyah permen karet.
Gil Leveille berpendapat bahwa permen
karet bisa membantu mengurangi kadar stres sehingga para siswa dapat
menyelesaikan pekerjaan dan tugas dengan jauh lebih baik. Sampai saat
ini, hampir sebagian besar sekolah memiliki pandangan negatif terhadap
siswa ataupun mahasiswa yang mengunyah permen karet di dalam kelas.
Namun Gil Leveille berharap temuan tersebut sedikit sedikit merubah
pandangan tersebut.