OCD adalah nama suatu penyimpangan kejiwaan yang ditandai dengan
adanya gejala seperti kepanikan, kecemasan, tindakan berulang, dan
hal-hal lain untuk mengurangi kepanikan tersebut. Intinya, OCD adalah
semacam masalah kejiwaan dimana penderitanya memiliki kebiasaan rutin
atau obsesi tertentu akan sesuatu.
Ada beberapa ciri OCD, antara lain memiliki obsesi akan sesuatu benda khusus, punya kebiasaan khusus yang berulang seperti menghitung anak tangga, merapikan buku berulang kali, mencuci tangan berulang kali, dsb, sikap perfeksionis yang berlebihan, dll. Tidak semua ciri itu merupakan tanda OCD, ada juga yang OC personality disorder, atau simptom lainnya.
Mengapa aku membahas ini?? Karena sebagian besar pemiliki OCD adalah perempuan. Sadar atau tidak sadar, kaum wanita memiliki banyak kebiasaan yang dapat dikaitkan dengan OCD ini. Menghitung kancing ketika tegang, menghitung jumlah mobil, menghitung anak tangga, mungkin adalah sesuatu yang wajar dilakukan oleh sebagian dari kita. Bisa saja itu salah satu contoh OCD ringan?? Siapa tahu…
Kalau sudah parah, OCD ini bisa berbahaya. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Zaman sekarang, tidak heran kan kalau orang dibunuh hanya karena dia terlalu bawel akan segala sesuatu??
Kadang aku merasa punya OCD. Aku paling tidak suka jika buku-bukuku tidak diletakkan persis di tempatnya semula. Aku juga sangat suka dan sering merapikan buku-bukuku. Setiap file dan folder di komputer harus teratur dan dinamai dengan rapi dan seragam. Ada yang beda sedikit pasti membuatku terganggu.
Aku juga sangat tidak suka mendengar gaya bahasa yang tidak sesuai aturan berbahasa. Memang sih, sehari-hari aku juga pakai bahasa informal, tetapi kalau sudah urusan kata ganti, aku paling bawel. Aku sangat benci kata ganti “kita” dan kata “secara” yang dipakai dalam bahasa gaul zaman sekarang. Mereka memakainya tanpa mengerti konteksnya! Itu kan sama saja bodoh!
Yah, hanya sekilas saja mengenai OCD. Kapan-kapan aku cari artikel ilmiahnya, kalau bisa yang versi bahasa Indonesia. Soalnya setiap artikel mengenai psikologi modern dituliskan dalam bahasa Inggris. Entah memang para psikolog Indonesia jarang menulis di website atau memang ilmu ini tidak terlalu dianggap di negeri kita tercinta ini. Hanya pas ada kejadian heboh macam psikopat Ryan saja, para psikolog seperti keluar dari lubang persembunyiannya. Terus berasumsi macam-macam deh… Terserahlah.
Salam, Teams.
N.B. Coba ingat-ingat lagi, apakah ada kebiasaan kalian yang terus berulang dan sifatnya tidak wajar, alias kalian tidak tahu alasan mengapa kalian melakukannya terus menerus seperti itu?? Mungkin itu ciri awal OCD. Tidak apa-apa, selama hal itu tidak memerangkapmu dalam suatu pikiran obsesif, kamu belum gila kok…
Artikel bahasa Inggris mengenai OCD dari en.wikipedia.org : ocd
Artikel bahasa Inggris mengenai OCPD dari sumber yang sama, supaya tau bedanya antara OCD dan OCPD : ocpd
Ada beberapa ciri OCD, antara lain memiliki obsesi akan sesuatu benda khusus, punya kebiasaan khusus yang berulang seperti menghitung anak tangga, merapikan buku berulang kali, mencuci tangan berulang kali, dsb, sikap perfeksionis yang berlebihan, dll. Tidak semua ciri itu merupakan tanda OCD, ada juga yang OC personality disorder, atau simptom lainnya.
Mengapa aku membahas ini?? Karena sebagian besar pemiliki OCD adalah perempuan. Sadar atau tidak sadar, kaum wanita memiliki banyak kebiasaan yang dapat dikaitkan dengan OCD ini. Menghitung kancing ketika tegang, menghitung jumlah mobil, menghitung anak tangga, mungkin adalah sesuatu yang wajar dilakukan oleh sebagian dari kita. Bisa saja itu salah satu contoh OCD ringan?? Siapa tahu…
Kalau sudah parah, OCD ini bisa berbahaya. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Zaman sekarang, tidak heran kan kalau orang dibunuh hanya karena dia terlalu bawel akan segala sesuatu??
Kadang aku merasa punya OCD. Aku paling tidak suka jika buku-bukuku tidak diletakkan persis di tempatnya semula. Aku juga sangat suka dan sering merapikan buku-bukuku. Setiap file dan folder di komputer harus teratur dan dinamai dengan rapi dan seragam. Ada yang beda sedikit pasti membuatku terganggu.
Aku juga sangat tidak suka mendengar gaya bahasa yang tidak sesuai aturan berbahasa. Memang sih, sehari-hari aku juga pakai bahasa informal, tetapi kalau sudah urusan kata ganti, aku paling bawel. Aku sangat benci kata ganti “kita” dan kata “secara” yang dipakai dalam bahasa gaul zaman sekarang. Mereka memakainya tanpa mengerti konteksnya! Itu kan sama saja bodoh!
Yah, hanya sekilas saja mengenai OCD. Kapan-kapan aku cari artikel ilmiahnya, kalau bisa yang versi bahasa Indonesia. Soalnya setiap artikel mengenai psikologi modern dituliskan dalam bahasa Inggris. Entah memang para psikolog Indonesia jarang menulis di website atau memang ilmu ini tidak terlalu dianggap di negeri kita tercinta ini. Hanya pas ada kejadian heboh macam psikopat Ryan saja, para psikolog seperti keluar dari lubang persembunyiannya. Terus berasumsi macam-macam deh… Terserahlah.
Salam, Teams.
N.B. Coba ingat-ingat lagi, apakah ada kebiasaan kalian yang terus berulang dan sifatnya tidak wajar, alias kalian tidak tahu alasan mengapa kalian melakukannya terus menerus seperti itu?? Mungkin itu ciri awal OCD. Tidak apa-apa, selama hal itu tidak memerangkapmu dalam suatu pikiran obsesif, kamu belum gila kok…
Artikel bahasa Inggris mengenai OCD dari en.wikipedia.org : ocd
Artikel bahasa Inggris mengenai OCPD dari sumber yang sama, supaya tau bedanya antara OCD dan OCPD : ocpd