KALSIUM diketahui sangat penting untuk membantu pembentukan tulang dan gigi pada anak. Namun selain itu, ternyata kalsium juga sangat penting peranannya dalam membantu anak mencapai kemampuan motorik yang optimal.
Menurut DR.Dr. Nani D, Sp.A, setidaknya ada beberapa tahapan yang berbeda pada kemampuan motorik anak. Pada usia 0-2 tahun, anak mulai belajar memegang, meniru, mengangkat, meraih, tengkurap, merangkak, berdiri dan berjalan. Usia 2- 3 tahun, anak belajar meloncat, memanjat, dan melompat dengan satu kaki. Usia 3-4 tahun, anak mulai belajar berjalan-jalan sendiri disekitar rumah, belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri. Usia 4-5 tahun, anak mulai belajar melompat dan menari, serta menaruh minat pada aktivitas orang dewasa. Dan pada masa sekolah, anak mulai belajar-hal-hal baru yang memerlukan gerakan otot khusus seperti bermain dan berolahraga.
Perkembangan motorik disebut optimal jika kemampuan motorik dicapai pada waktunya. Karena itu perlu kesiapan sistem saraf, otot dan tulang. Semuanya dapat dicapai lewat aktivitas olahraga teratur, pola hidup sehat dan tentu asupan kalsium yang memadai. Spesialis anak RSB Budi Kemuliaan ini mengungkapkan, sejak dini tabungan kalsium perlu dilakukan. Jika kebutuhan ini mengurang, tentu akan mengganggu proses pertumbuhan si anak. Gigi yang tidak bertumbuh dengan baik, tulang yang mudah keropos dan patah merupakan akibatnya. Hingga pada akhirnya sistem saraf pun akan terganggu pertumbuhannya dan kecerdasan anak akan berkurang. Tak heran bila kalsium mempunyai peranan penting dalam perkembanga kemampuan intelektual dan fungsi otak anak.
Transfer kalsium dari dalam dan luar sel syaraf sangat dekat hubungannya dengan mengaktifkan dan mengistirahatkan pesan otak. Ketika tubuh kekurangan kalsium, pelepasan syaraf pesan akan terhambat dan mekanisme pengaktifan atau pengistirahatan juga akan rusak. Akibatnya, pada anak-anak, mereka menjadi kerap gelisah saat tidur (tidur tidak nyenyak) juga hiperaktif.
Proses pembekuan darah juga tak luput dari peran kalsium. Pada saat anak terluka akibat melakukan suatu aktivitas, darah yang keluar dari tubuh akan cepat membeku bila sel darahnya banyak mengandung kalsium. Lukanya pun akan cepat sembuh, sehingga anak bisa melanjutkan aktivitas lainnya dengan cepat.
Untuk jantung, kalsium sangat bermanfaat bagi berlangsungnya kontraksi otot jantung. Saat jantung berkontraksi, kalsiumlah yang bertugas mengatur ritmenya. Anak dengan kondisi jantung yang sehat dapat melakukan berbagai macam olahraga dan aktivitas seru lainnya. Otot jantung yang sehat mampu mengimbangi aktivitas si anak.
Kebutuhan kalsium tiap anak berbeda, kata Nani. Anak usia kurang dari 1 tahun membutuhkan kalsium sebanyak 200-400 mg/hari, anak usia 1-9 tahun, membutuhkan 500-600 mg/ hari dan anak usia 10-18 tahun membutuhkan kalsium sebanyak 1000 mg/hari. Kalsium dapat diperoleh dari makanan seperti susu dan produk susu (es krim, keju, yoghurt), serta makanan non produk susu seperti ikan, sayuran, kacang-kacangan, tomat. "Untuk itu diharapkan, agar orangtua dapat mengatur menu sehari-hari agar semua kebutuhan gizi anak tercukupi, baik melalui makanan pokok maupun cemilan apalagi untuk anak yang sulit makan," ujar Dr. Nani.