Agar Wanita Tak Kena Infeksi Saluran Kencing
Infeksi saluran kemih pada wanita atau yang sering dikenal sebagai UTI (urinary tract infection) dalam istilah medis, biasanya disebabkan oleh bakteri. Bakteri memasuki saluran kemih melalui uretra dan kemudian menginfeksi kandung kemih.
Jika infeksi ini naik ke ginjal, akan mempengaruhi fungsi kerja ginjal. Tetapi untungnya, infeksi bakteri penyebab UTI pada wanita dapat dicegah.
Seperti dilansir onlymyhealth, Rabu (29/8/12) berikut 6 langkah untuk mencegah infeksi saluran kemih:
1. Minum banyak cairan
Minum sekitar 8 sampai 10 gelas air per hari dapat membantu menjaga urin tetap encer dan membuat Anda lebih sering buang air kecil. Sering buang air kecil dapat mengeluarkan bakteri dari saluran kemih sebelum menimbulkan infeksi dan menyebar.
Urin yang sehat akan berwarna kuning cerah, tingkatkan asupan air minum jika urin berwarna kuning gelap.
2. Usap dari depan ke belakang setelah buang air besar atau kecil
Bersihkan alat kelamin dengan mengusap dari depan ke belakang setelah buang air besar tau kecil. Hal ini dapat membantu mencegah kontaminasi dari vagina dan uretra oleh bakteri di daerah anus.
3. Buang air kecil setelah berhubungan
Mengosongkan kandung kemih segera setelah hubungan seksual dapat mengeluarkan bakteri yang mungkin telah memasuki uretra. Juga, minum segelas penuh air setelah berhubungan seks untuk meningkatkan pembentukan urin dan mengeluarkan bakteri ketika buang air kecil.
Buang air kecil setelah berhubungan sangat membantu wanita yang memiliki UTI berulang karena uretra biasanya akan terganggu ketika berhubungan seks.
4. Hindari penggunaan produk dengan wewangian
Penggunaan sabun wangi, bubuk wangi, tisu toilet wangi atau berwarna, pembalut dan panty liner yang mengandung pewangi, dapat mengiritasi uretra. Hindari menggunakan produk dengan wewangian untuk mengurangi risiko UTI.
5. Minum obat
Jika Anda memiliki UTI berulang setelah berhubungan seks, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan meresepkan tablet antibiotik yang harus diambil setiap kali melakukan hubungan seks.
Hal ini dapat mengurangi risiko UTI berulang. Jika Anda memiliki UTI berulang yang tidak berhubungan dengan seks, dokter akan meresepkan antibiotik dosis rendah, yang harus diambil setiap hari selama beberapa bulan.
6. Ubah alat kontrasepsi Anda
Beberapa wanita yang menggunakan kondom wanita atau penggunaan kondom pasangan yang dilapisi dengan spermisida, mungkin akan menyebabkan UTI. Jika UTI terjadi, konsultasikan dengan dokter mengenai alat kontrasepsi yang terbaik bagi Anda.
sumber : Linda Mayasari - detikHealth