Pages

Subscribe:

Suspek Belum Tentu Akan Positif Terinfeksi Virus Corona


Suspek jamaah haji asal embarkasi Surabaya yang diduga terinfeksi Corona Virus belum tentu memberi hasil positif. Pemeriksaan harus dilanjutkan dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Bila hasilnya negatif, maka jamaah asal Bojonegoro bernama Tasmi’an bin Rasiman Saru, hanya menderita pneumonia bakterial.

“Tidak bisa dikatakan positif terinfeksi MERS CoV hanya karena suhu badan yang lebih dari 38 derajat celcius. Istilah suspek diberikan semata agar petugas serta masyarakat lebih berhati-hati, dan memeriksa kesehatan jama’ah dengan lebih intensif,” kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Tjandra Yoga Aditama, Jumat (25/10/2013), menanggapi kabar anggota jamaah haji yang menjadi suspek virus corona.

Lebih lanjut Tjandra menjelaskan, jama’ah yang diberi istilah suspek belum tentu menderita penyakit akibat virus corona. Istilah yang berarti terduga ini, kata Tjandra, bisa saja diberikan kepada seluruh jama’ah haji yang menderita batuk dan demam. Namun penentuan positif atau negatif terinfeksi MARS CoV tetap ada pada hasil tes, khususnya PCR.

Peristiwa ini, kata Tjandra, mengindikasikan tingginya kewaspadaan petugas haji memeriksa kondisi jama’ah yang baru tiba. “Pemindai suhu yang menyala menandakan tingginya kehati-hatian petugas. Hal ini bagus sehingga petugas tidak lengah dan membiarkan virus MARS CoV masuk ke Indonesia. Namun tetap dibutuhkan tes untuk menentikan hasil akhirnya,” kata Tjandra.

Tjandra juga menjelaskan 4 upaya pemerintah mendeteksi dan mencegah MARS CoV, yaitu
1. Dokter kloter akan kantor kesehatan pelabuhan (KKP) debarkasi jika ada pasien suspek pneumonia, melalui sistem radiopractique.

2. Di bandara debarkasi dipasang pemindai suhu yang akan mendeteksi panas lebih dari 38 derajat celcius

3. Penyuluhan kesehatan di bandara debarkasi

4. Setiap jama’ah haji diberi Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jama’ah Haji (K3JH), sehingga bisa melaporkan dan memeriksakan diri dua minggu setelah tiba di tanah air.

Sampai saat ini virus MARS CoV menjadi monster bagi orang yang bepergian ke negeri di jazirah Arab. Virus yang lebih mematikan dibanding flu burung ini belum diketahui asal, penyebaran, maupun pengobatannya. Ditandai gejala batuk dan demam, virus ini akan membunuh dalam waktu tidak lama akibat komplikasi saluran pernafasan.
Terkait musim haji yang sudah berakhir, Tjandra mengatakan, sampai saat ini belum ada yang melaporkan adanya infeksi MARS CoV di negaranya. Satu kasus infeksi MARS CoV terbaru telah ditemukan di Qatar pada Jumat (18/10/2013).

sumber health.kompas.com

Mengapa Banyak Orang Malas Olahraga


Siapa yang tidak tahu bahwa olahraga itu banyak manfaatnya? Pasien saya  yang sedang sakit pun, dan barangkali tidak pernah berolahraga sebelumnya, akan menganggukkan kepalanya tanda setuju bahwa olahraga berguna untuknya.
Ia tahu bahwa olahraga dapat mengurangi perutnya yang buncit itu, yang menjadi biang kerok penyakit yang dideritanya. Nah, kalau kepada pasien dianjurkan untuk berolahraga, apa dia mau? Pengalaman saya, hanya sebagian kecil mereka yang akhirnya mau melakukannya.

Seperti pasien di atas, kebanyakan kita juga begitu. Bukan main susahnya memulai olahraga apalagi mempertahankannya. Saya tak tahu berapa persen penduduk dewasa Indonesia yang aktif berolahraga, tetapi saya rasa sangat kecil sekali. Kegiatan-kegiatan olahraga yang dilaksanakan dalam event tertentu, seperti maraton, sepeda, jalan santai dan sebagainya hanya ramai waktu acara itu dilaksanakan. Setelah itu, sepeda, sepatu, dan aseoris olahraga lainnya lebih banyak digantung.
Di negara maju saja, seperti Amerika, 60 persen penduduk dewasanya tidak melakukan olahraga secara teratur, 55 juta bahkan tidak berolahraga sama sama sekali. Sementara selama 4 jam rata-rata mereka duduk di depan televisi.

Nah, kita tahu bahwa olahraga sangat baik untuk kesehatan. Kita tahu olahraga membuat jantung lebih bugar, otot dan tulang makin kuat dan tekanan darah turun. Olahraga juga mencegah diabetes, cacat di hari tua, tidur lebih nyenyak, dan dapat memperbaiki, memelihara otak dan  mood. Dan kita tahu lebih banyak lagi manfaat yang  dapat dipetik dari kegiatan olahraga. Tetapi, mengapa kita tetap memilih untuk tidak melakukannya?

Banyak alasan yang diberikan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Mulai dari malas, capek, bosan, tidak punya peralatan, tidak ada waktu, dan sebagainya. Tetapi. yang paling penting, menurut Jeffrey R dan Betty L dalam buku Age Smart, mengapa kita tidak mengerjakannya adalah bahwa kita menganggap olahraga itu hanya sebagai pilihan, yang boleh saja kita lakukan atau tidak.
Kita beranggapan bahwa olahraga adalah sesuatu di luar kegiatan rutin. Olahraga ditempatkan di luar jurnal keseharian. Akibatnya, mau olahraga atau tidak, kita secara tak sadar beranggapan bahwa itu tidak masalah, tidak ada akibat  buruknya.
Karena anggapan itu sudah terbenam dalam otak, maka otak pun merasa sudah menjadi nyaman untuk tetap larut dalam kebiasaan seperti itu.  Dan, sayang,  sebagian besar  kita baru sadar untuk melakukan aktivitas olahraga bila sudah sangat terlambat. Biasanya ketika penyakit atau cacat sudah mendera kita, ketika olahraga itu sendiri sudah menjadi beban bagi tubuh kita.

Oleh karena itu, anggapan bahwa olahraga itu sebagai pilihan harus dibuang. Sebaliknya jadikanlah olahraga itu sebagai bagian tak terpisahkan dari jurnal kegiatan sehari-hari.  Cattie Blacks, pebisnis dunia dan presiden Hearst Magazine, adalah sosok yang memperoleh manfaat besar dari olahraga. Pada saat ia berusia 60 tahun, kebanyakan orang mengira masih pantas untuk 40 tahun. Saat ditanya, mengapa bisa demikian? Ia menjawab “karena kebiasaan olahraga dilakukan secara teratur setiap hari”.
Mengapa ia masih punya waktu untuk berolahraga di tengah-tengah kesibukannya? Cattie rupanya mengubah pikirannya tentang olahraga. Ia menghargai olahraga seperti janji-janji dan pertemuan yang harus dipenuhi. Sama seperti pertemuan yang ia jadwalkan, olahraga juga tercantum dalam buku hariannya.  Bahkan, kalau waktu itu adalah jadwal olahraganya, kemudian ada undangan pertemuan, Ia akan memprioritaskan olahraga dibandingkan pertemuan itu.

Dalam beberapa tahun terakhir, saya pun melakukan hal yang sama. Olahraga secara teratur setiap hari paling tidak 30-40 menit. Di ruangan terbatas saya bisa jogging, berlari, olahraga peregangan dan sebagainya. Boleh dikatakan, tiada hari tanpa olahraga.  Ini baru bisa saya jalani pada saat saya beranggapan bahwa olahraga itu bukan suatu pilihan, tetapi suatu keharusan dalam keseharian.
Saya buat jadwal khusus untuk olahraga. Biasanya saya berolahraga beberapa jam menjelang praktek sore dan setelah  tidur siang beberapa menit sebelumnya. Alhamdulillah, disamping saya tahu manfaat olahraga secara teoritis, saya juga dapat merasakan dan menikmatinya.

Seperti diketahui, lamanya olahraga yang dianjurkan sesuai peneltian adalah minimal antara 30-40 menit, lima kali dalam seminggu. Jadi, ada hari tanpa kita harus olahraga. Dari waktu 30 menit olahraga, sebenarnya bisa juga dibagi menjadi interval 10-15 menit, dua-tiga kali dilakukan dalam sehari, cukup hanya tiga kali dalam seminggu.
Olahraga dengan frekuensi seperti ini memang masih memberikan manfaat yang sama. Tetapi ada sisi negatif  saya lihat, memilah-milah lamanya olahraga seperti ini membuat kita sangat sulit mempertahankan kontinuitasnya. Jadi, kalau kita misalnya sudah berolahraga 10-15 menit, kita berhenti, kemudian mau melanjutkannya lagi di hari yang sama, itu tidak mudah. Begitu juga bila dalam satu minggu ada hari tanpa olahraga. Contohnya 2-3 hari tidak olahraga, biasanya hari tanpa olahrga itu akan berlanjut terus. Karena itu, tetaplah berolahraga 30-40 menit dan tujuh hari dalam seminggu.

Olahraga itu memang susah, tidak hanya memulainya, apalagi mempertahankannya. Namun, dengan mengubah persepsi dan pikiran kita bahwa olahraga itu bukanlah pilihan yang dapat kita kerjakan atau tidak - tidak bisa sekarang, besok atau lain waktu juga boleh  - tetapi sebaliknya kita hargai sebagai kegiatan penting dalam kehidupan, seperti halnya sarapan pagi, maka Insya Allah olahraga itu akan menjadi kebutuhan. Jadikanlah olahraga sebagai bagian tidak terpisahkan dalam kegiatan seharian, agendakan olahrga itu dalam buku jurnal harian Anda.

Sumber :www.kompasiana.com

Kenapa Bangun Tidur Perlu Minum Air Putih?



Selain menekan tombol alarm, begitu bangun di pagi hari, satu hal yang juga perlu Anda lakukan adalah minum air putih. Ini karena kebiasaan tersebut dapat secara signifikan mengubah hari Anda menjadi lebih baik.

Nah, jika Anda sedang berniat menurunkan berat badan ataupun menjadikan tubuh lebih segar dan sehat, inilah empat alasan kenapa Anda perlu minum air putih begitu bangun tidur.

1. Menghidrasi sel

Setelah beristirahat semalaman penuh, lumrah saja jika dehidrasi datang saat bangun tidur. Karena itu, hidrasi menjadi hal yang penting dilakukan di pagi hari sehingga dapat meningkatkan laju produksi otot dan darah.

"Umumnya kita tidur sekitar 6-8 jam setiap malam. Selama tidur tanpa terbangun selama itu, kita tidak minum, tentunya terjadi defisit air. Saat tidur pun tubuh terus bekerja memperbaiki sel dan terjadi pula penguapan," ujar pakar gizi klinik dr Samuel Oetoro, SpGK.

Kendati demikian, Samuel menyarankan untuk tidak minum terlalu banyak begitu bangun tidur, yaitu hanya sekitar 1-2 gelas saja. Menurutnya, jika terlalu banyak, volume darah akan meningkat dengan tajam dan membuat kerja jantung menjadi berat.

2. Detoks tubuh

Air, terutama air perasan lemon merupakan detoks alami. Minum air juga dapat membuang racun dan memurnikan tubuh. Tidak hanya membuat tubuh sehat, minum air juga membuat kulit lebih bersih dan segar. Selain itu, air juga mampu membersihkan usus besar sehingga memperbaiki penyerapan nutrisi.

Air putih saja sebenarnya sudah baik untuk melakukan tugas detoksifikasi ini, namun manfaatnya akan semakin optimal jika diberi perasan lemon. Dalam buku "You Are What You Eat", dr Gillian McKeith menjelaskan, segelas air hangat dengan perasan lemon di pagi hari setelah bangun tidur membersihkan berbagai lendir tidak berguna dalam tubuh sehari sebelumnya. Sebaiknya, lakukan juga malam hari sebelum tidur.

3. Membantu mengurangi berat badan

Minum air begitu bangun tidur baik untuk sistem pencernaan. Inilah yang membuat cara ini efektif untuk mengurangi berat badan. Penelitian menunjukkan, minum air saat perut kosong di pagi hari dapat meningkatkan laju metabolisme sepanjang hari. Air juga membuat rasa kenyang sehingga dapat menunda lapar.

4. Mencegah sakit

Jika sering sakit, mungkin ini karena tubuh Anda kurang cairan. Air memegang peranan penting dalam menjaga sistem limfatik. Ketika sistem ini seimbang, tubuh dapat melawan infeksi dengan lebih baik.


Sumber :www.health.com

Inilah 4 Makanan berlemak yang baik untuk kesehatan

Makanan yang setiap hari Anda konsumsi dapat mempengaruhi kesehatan tubuh Anda. Oleh karena itu para ahli kesehatan banyak menyarankan untuk mengonsumsi makanan sehat yang sebagian besar terdiri dari buah dan sayur-sayuran. Jarang sekali mereka menganjurkan Anda untuk mengonsumsi makanan berlemak karena dipercaya dapat menambah berat badan yang tentu saja buruk bagi kesehatan.

Namun di bawah ini ada 4 makanan berlemak yang justru baik untuk Anda konsumsi demi kesehatan tubuh Anda.

1. Mentega

Mentega banyak mengandung lemak susu yang tentu saja tidak baik untuk berat badan. Namun mentega mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Mentega dapat meningkatkan mood karena kandungan selenium di dalamnya yang dapat membuat saraf tubuh menjadi rileks. Selain itu mentega juga dapat menghindarkan tubuh dari kerusakan tiroid karena kandungan vitamin A di dalamnya.
4 Makanan berlemak yang baik untuk kesehatan






2. Dark Chocolate

Dark chocolate atau cokelat pekat diketahui sangat baik untuk kesehatan karena kaya akan zat antioksidan yang berguna untuk menangkal radikal bebas.
 4 Makanan berlemak yang baik untuk kesehatan

3. Kentang

Kentang telah lama dikenal sebagai pengganti karbohidrat dalam menu diet karena kadar gulanya yang lebih rendah daripada nasi atau roti. Selain itu kentang kaya akan kalium, fosfor, magnesium, dan seng yang sangat baik untuk kesehatan kulit.  4 Makanan berlemak yang baik untuk kesehatan

4. Telur

Baik putih telur ataupun kuning telur mengandung 13 jenis mineral yang penting untuk tubuh, di antaranya adalah kalsium, magnesium, besi, potasiu, sodium, dan selenium. Telur juga mengandung asam amino esensial yang membantu kemampuan tubuh dalam menyerap kalori.
 4 Makanan berlemak yang baik untuk kesehatan

Itulah 4 jenis makanan berlemak yang sangat penting untuk kesehatan tubuh. Anda diperbolehkan untuk mengonsumsinya setiap hari namun tetap dengan jumlah yang dibatasi sehingga tidak akan mengganggu kesehatan.[feb]

Manfaat Sehat di Balik Sebuah Sentuhan

detail berita
Ilustrasi keintiman pasangan (Foto; Google)

SENTUHAN tak hanya pertanda kasih sayang ibu kepada anak atau seeorang kepada pasangannnya. Di luar itu, sentuhan juga menyimpan manfaat sehat lainnya.

Sebuah studi baru dalam The Journal Frontiers of Psychology menunjukkan bahwa sentuhan bisa meningkatkan kesadaran diri.

Peneliti dari University College London dan University of Hertfordshire menguji bagaimana sentuhan dihubungkan dengan persepsi tubuh sendiri. Dengan melibatkan 53 peserta studi mereka mengikuti percobaan ilusi dengan tangan karet.

Dalam percobaan ini, tangan karet membelai setiap peserta dengan pola dan kecepatan yang berbeda, termasuk dalam pola asynchronized dan disinkronkan pada kecepatan yang lebih cepat serta lambat.

Para peserta studi melaporkan bahwa sentuhan ringan menjadi lebih menyenangkan, dan ketika mereka menyentuh lebih lambat dengan tangan karet, mereka cenderung percaya bahwa tangan itu sebenarnya milik mereka.

Para peneliti mengatakan bahwa temuan ini menunjukkan bahwa sentuhan afektif dimana termasuk sentuhan lambat yang memainkan peran penting dalam membantu otak memahami tubuh dan kesadaran diri.

"Sebagai sentuhan afektif biasanya diterima dari orang yang dicintai, temuan ini lebih menonjolkan bagaimana hubungan dekat melibatkan perilaku yang mungkin memainkan peran penting dalam pembangunan suatu kesadaran diri,"kata peneliti.

Sentuhan fisik positif juga bisa meningkatkan kesehatan. Penelitian telah menunjukkan bahwa berpelukan bisa menurunkan tekanan darah dan melepaskan oksitosin. Tak hanya itu, memeluk seseorang yang Anda cintai juga dapat mengurangi kecemasan, seperti dilansir Huffington Post. (ind)

Waspadai Dan Kenali Tanda-tanda Anak Dehidrasi


Dehidrasi pada anak seringkali tidak disadari oleh orang tua. Menurut dokter spesialis nutrisi dan penyakit metabolik anak dari Fakultas Kedokteran Indonesia (FKUI) Titis Prawitasari, anak biasanya gemar bermain sehingga orang tua menganggapnya ceria tanpa memperhatikan tanda-tanda dehidrasi padanya.

Faktanya, cairan merupakan salah satu unsur terpenting bagi tubuh, di samping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Cairan menyusun sebagian besar volume tubuh, yaitu 55 persen pada wanita, 60 persen pada pria, bahkan 75 persen pada anak.

"Oleh karena besarnya prosentase cairan dalam tubuh anak, orang tua perlu mengenali tanda-tanda anak terkena dehidrasi," ujar Titis.

Titis menjelaskan, ada beberapa gejala atau tanda anak terkena dehidrasi. Para orang tua perlu  mengenali gejalanya berikut ini :

Pada bayi, usia 0 hingga 1 tahun, tanda-tandanya adalah ; mulut kering dan bibir pecah-pecah, saat menangis nyaris tidak ada air mata yang keluar, anak tampak mengantuk, lemas, gelisah dan mata cekung, muncul cekungan di daerah ubun-ubun, tangan dan kaki pucat, kencing berkurang dan lebih pekat dan bau, jika sudah dehidrasi berat maka tekanan turgor tubuh menurun sehingga ketika dicubit tidak segera kembali.

Pada balita, hampir sama gejalanya dengan bayi, yaitu mulut kering dan bibir pecah-pecah, saat menangis nyaris tidak mengeluarkan air mata dan mata cekung, tampak selalu mengantuk, tidak bergairah, lemas, dan rewel atau gelisah, tekanan turgor tubuh menurun, buang air kecil tidak teratur atau di luar frekuensi yang biasa dengan volume lebih sedikit dari biasanya dan warna lebih gelap atau lebih kuning, merasa haus yang tidak seperti biasanya.

"Jika masih dehidrasi ringan hingga sedang ketika diberi minum, anak minum dengan terburu-buru, namun ketika sudah berat maka malah tidak bergairah ketika diberi minum," papar Titis.

Kekurangan cairan atau dehidrasi dapat menyebaban berbagai gangguan kesehatan. Dehidrasi terjadi karena asupan cairan tidak sebanyak cairan yang dikeluarkan oleh tubuh. Kebutuhan cairan bagi orang dewasa mencapai 2.000-2.500 ml per-hari, sedangkan pada bayi dan balita mencapai 140-160 ml per kilogram berat badan.

Penulis : 
Unoviana Kartika
Editor :
Asep Candra

Tak Sadar Dehidrasi Penyakit Mengintai Anda



Kebiasaan minum biasanya dikaitkan dengan aturan minimal delapan gelas sehari. Ada yang beranggapan, minum tak selalu berupa air mineral atau air putih, melainkan bisa teh, kopi, jus, dan jenis cairan lainnya. Padahal yang dimaksud minum air adalah air putih atau air mineral, bukan minum cairan seperti teh. Minum air juga tak ada batasan, semakin sering justru membuat tubuh lebih fit dan terhindar dari berbagai gangguan kesehatan. Kebiasaan minum yang salah kaprah inilah yang kemudian menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi tanpa disadari, kemudian memicu berbagai penyakit.

"Kebanyakan orang acuh. Ada sakit di dalam tubuh, seperti sakit kepala, lambung, bukannya mengenali mengapa sakit, tapi lebih mencari obat antisakit. Padahal semua rasa sakit itu, termasuk otot kram, pegal, itu karena tubuh kekurangan air. Mineral dalam air men-charger tubuh. Tubuh memberikan sinyal ada masalah lewat penyakit, kita harus lebih peka mengenalinya. Namun kebanyakan orang tidak mau berkomunikasi dengan dirinya, tapi lebih mencari pengobatan saat sudah sakit," ungkap Dokter spesialis detoksifikasi, Riani Susanto, ND (Naturophatic Doctor), di sela temu media produk minuman air dalam kemasan di Kemang, Jakarta, Jumat (4/10/2013).

Mitos yang salah tentang air juga membuat banyak orang memiliki kondisi tubuh yang defisit air. Misalnya, banyak minum bikin gemuk atau kebanyakan minum bisa kembung. Riani mengatakan air dalam tubuh selalu defisit. Jadi  tidak ada istilah kebanyakan air, atau kebanyakan minum air apalagi anggapan yang menyatakan khawatir kembung kalau kebanyakan minum air.

"Minum air kapan saja, lebih sering lebih baik. Apalagi dalam kondisi ruangan ber-AC, setelah makan makanan asin, junk food. Kalau merasa kembung, artinya tubuh dehidrasi, defisit air. Tubuh bermasalah jika air tidak terserap dengan baik, termasuk jika merasa kembung," sarannya.

Yang juga perlu dipahami adalah, organ tubuh tidak selalu bisa menyerap cairan dengan baik, jadi cairan harus "ditabung" di dalam tubuh, termasuk di dalamnya asupan air.

Cara paling sederhana mengukur dehidrasi adalah dengan minum sekitar 1.200 ml air dalam waktu 5-10 menit, tanpa bersendawa, dan ada jeda namun hanya hitungan detik untuk mengambil napas. Jika Anda tidak bisa melakukan cara ini, artinya tubuh punya masalah karena tidak memiliki kemampuan menyerap air. Ini petanda Anda mengalami dehidrasi,  atau tubuh mengalami defisit air. Sementara jika Anda bisa melakukan cara ini dan menjadi kebiasaan harian, bukan hanya bebas dehidrasi, tubuh juga memiliki cadangan air yang cukup untuk mencegah terjadinya defisit air.

Tanda lain dari kondisi dehidrasi di antaranya Anda kerap menderita sakit kepala juga migrain. Orang yang kesulitan menurunkan berat badan juga tanda kurang minum air. Karena menurut Ariani, dengan minum air secara tepat, orang justru bisa mengatasi masalah berat badannya atau bisa kurus. Kurang konsentrasi juga bisa menjadi akibat lain kurang minum air. Kondisi kulit yang tampak kusam, bermasalah seperti jerawat, juga menandakan dehidrasi. Sementara, langkah paling umum untuk mengenali dehidrasi adalah dengan memperhatikan warna urin. Warna urin harus jernih bukan pekat, ini yang menunjukkan apakah tubuh mengalami dehidrasi atau tidak.

Akibat dehidrasi
Air merupakan antioksidan untuk menjaga daya tahan tubuh. Air membuat tubuh lebih berenergi, waspada, bahkan awet muda. Air  memberikan kontribusi besar terhadap kesehatan tubuh, angkanya 60-70 persen, menurut Riani. Karenanya, Riani mengatakan, tetap terhidrasi merupakan kondisi darurat yang perlu diperhatikan setiap orang. Oleh sebab itu, air mineral dibutuhkan sejak anak masih dalam kandungan, melalui asupan air ibu hamil, hingga anak dilahirkan atau dengan kata lain bayi pun boleh minum air mineral, hingga anak tumbuh besar hingga mencapai usia tua. Justru, katanya, para orang tua membutuhkan lebih banyak air dibandingkan orang muda.

Mengapa darurat? Karena dehidrasi juga over dehidrasi menimbulkan berbagai gangguan fisik ringan hingga penyakit serius, bahkan kesehatan mental.

Riani menyebutkan, dehidrasi memicu terjadinya infeksi saluran kencing, penuaan dini, obesitas, kolesterol, maag, gangguan pernapasan, gangguan pencernaan, capek tanpa sebab, tekanan darah tinggi dan rendah. Dehidrasi juga menimbulkan perasaan perseptif di antaranya mudah marah, depresi, cemas, gangguan tidur, kecanduan soda, alkohol, obat-obatan.

"Sakit kepala dan maag, paling banyak terjadi karena dehidrasi," ungkapnya.

Berbagai penyakit yang muncul akibat pola makan tidak sehat juga menjadi akibat lain dehidrasi. Jika tubuh terhidrasi dengan baik, cadangan air di dalam tubuh setidaknya bisa menyeimbangkan makanan atau minuman tak sehat yang masuk ke dalam tubuh.

"Minum kopi membuang air di dalam tubuh, bisa bikin dehidrasi. Makan gorengan atau makanan tidak sehat lainnya juga bisa menimbulkan penyakit. Namun semua masalah ini bisa diseimbangkan dengan air, sehingga penyakit bisa diminimalisasi. Air sebagai detoks," terangnya.

Penulis : Wardah Fazriyati

Peristiwa Traumatik Dapat Picu Gangguan Jiwa



Orang yang mengalami peristiwa traumatik rentan mengalami gangguan kejiwaan. Gangguan ini menyebabkan ketidakstabilan emosi dalam dirinya. Seperti yang terjadi pada korban penyekapan Taman sari, Jakarta Barat. Korban penyekapan rentan mengalami gangguan kejiwaan pascatrauma. Hal yang sama juga rentan dialami korban peculikan, pemerkosaan, atau bencana alam.
"Peristiwa traumatik mengakibatkan korban berisiko besar mengalami gangguan kejiwaan. Bila terjadi kurang dari satu bulan disebut reaksi stres akut. Namun bila terjadi lebih dari satu bulan disebut gangguan stres pasca trauma," kata psikiater dr Andri, SpKJ pada Jumat (20/9/2013).

Selama satu bulan tersebut, kata Andri, korban terus mengalami mimpi buruk. Korban juga tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan terus dibayangi peristiwa buruk yang dialami.

Andri menyarankan korban segera dibawa ke psikolog klinis atau psikiater. Psikolog klinis atau psikiater akan membantu memperbaiki kondisi emosional dan fungsi otak korban.
"Dengan pengobatan dan konseling yang dilakukan yang segera dilakukan, diharapkan penderita lebih cepat pulih," kata Andri.

Lebih lanjut Andri mengatakan, gangguan ini memiliki gejala yang khas. Penderita akan terus mengalami flashback, yang memungkinkannya kembali merasakan (re-experience) hal buruk yang dialaminya. Akibatnya penderita bisa mengalami kecemasan akut yang ditandai sesak nafas, keringat dingin, menggigil, hendak pingsan, atau menangis.

Flashback yang terus dialami juga memungkinkan penderita mengalami ketakutan pada hal tertentu. "Para korban Tsunami Aceh 2004, misalnya, takut pada bunyi 'blebek-blebek' saat mulut botol dimasukkan ke air. Bunyi ini mengingatkannya saat tengah tenggelam diterjang ombak," kata Andri.

Kondisi ini menyaratkan korban mendapat dukungan penuh dari keluarga. Dengan dukungan penuh, penderita lebih cepat melupakan peristiwa buruk yang dialaminya. Andri juga menyarankan keluarga tidak menyalahkan atau mengungkit kembali peristiwa menyakitkan tersebut.

Hal yang sama juga disarankan kepada pihak kepolisian yang hendak menginterogasi korban. "Sebaiknya tanyakan cukup sekali dan detail. Bila hendak menyakan kembali pastikan ada pendampingan dari psikolog klinis atau psikiater. Tidak mudah membuka kembali peristiwa tidak menyenangkan yang dialami korban," kata Andri.

Andri mengatakan, kendati bisa sembuh, durasi pengobatan tidak sama pada setiap korban. Hal ini didasarkan pada karakter dan kemampuan adaptasi korban. Bila korban berkepribadian tangguh dan mudah beradaptasi, maka waktu penyembuhan akan semakin cepat. Hal ini juga bergantung pada apakah korban pernah mengalami gangguan kejiwaan sebelumnya.

"Bagaimanapun kondisinya secepat mungkin bawalah ke psikolog klinis atau psikiater, apalagi bila terus mimpi buruk. Penanganan yang segera dilakukan akan menghasilkan kesembuhan yang lebih cepat," kata Andri.

Editor :
Wardah Fazriyati

Sering Pendam Perasaan, Awas Psikosomatik!



Penyakit kejiwaan merupakan penyakit medis yang dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Penyakit kejiwaan bahkan dapat memicu penyakit lain, terutama penyakit saraf otonom, yang dikenal dengan psikosomatik.

Menurut psikiater dr Elly Ingkiriwang, SpKJ, terlalu sering memendam perasaan merupakan salah satu faktor yang berperan terhadap timbulnya psikosomatik. Dia mengatakan, memendam perasaan adalah penyebab stres yang merupakan pemicu utama gangguan kejiwaan ini.

"Sejak kecil, kita sudah diajarkan untuk memendam perasaaan. Coba lihat kalau bayi menangis, orangtua selalu menyuruh untuk berhenti. Padahal tangis merupakan salah satu upaya menyaluran emosi," kata staf pengajar di Fakultas Kedokteran Ukrida ini dalam seminar kesehatan jiwa di RS Omni Alam Sutera, Sabtu (5/10/2013).

Belum lagi, lanjut Elly, ketika beranjak dewasa, saat emosi sedang meluap-luap dan butuh penyaluran, justru malah dimarahi. Lama kelamaan kebiasaan memendam emosi ini akan terbawa hingga dewasa dan dapat memicu gangguan kejiwaan, salah satunya psikosomatis.

Elly mengatakan, perasaan marah, kecewa, sedih, dan lain-lain perlu penyaluran. Meskipun hal itu perlu bimbingan agar penyaluran bisa bersifat positif.

"Yang paling penting lagi adalah mengetahui penyebab dari perasaan tidak menyenangkan tersebut. Jika tidak mengetahui penyebabnya, lama-lama kita jadi tidak sadar mengalami stres dan kesulitan mencari penyebabnya," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, dr Andri, SpKJ, psikiater dari RS Omni Alam Sutera menyampaikan, karena sering mengalami stres, banyak orang yang tidak lagi menyadarinya. Sayangnya, hal ini justru menyulitkan jika tiba-tiba mereka mengeluhkan gejala psikosomatis. Alasannya, mereka menjadi kesulitan menjadi penyebab stres.

"Perlu diketahui penyebab stresnya supaya bisa diselesaikan akar masalah dari pemicu psikosomatis. Namun tak semua orang bisa tahu penyebab stres mereka," ujarnya.
Menurut Andri, ini terjadi karena tubuh mereka sudah beradaptasi dengan stres. Padahal jika sampai tidak menyadari adanya stresor, maka ada yang salah dengan proses adaptasi tersebut.
Karena itu, Andri menyarankan agar selalu menyadari setiap stres yang terjadi pada tubuh. Selain itu, dibutuhkan berpikir positif untuk segala sesuatu, termasuk dalam menyikapi sesuatu yang negatif.

Editor :
Wardah Fazriyati

60 % orang tua 'racuni' anaknya dengan gadget

60 Persen orang tua 'racuni' anaknya dengan gadget

Ketergantungan kita terhadap gadget memang tak bisa dielakkan lagi. Namun, secara tak sadar, kita ternyata juga menularkan 'racun' ini kepada anak-anak, sosok yang tak seharusnya terlalu lama berdekatan dengan gadget.

Seperti yang dilansir oleh Mashable (26/9), menurut data yang dikumpulkan oleh Harris Interactive, diketahui bahwa warga Amerika Serikat secara tak sengaja meracuni anak mereka dengan gadget. Padahal, sebagian besar dari korban ini adalah mereka yang usianya masih di bawah 18 tahun.


Tercatat, hanya 20 persen orang tua saja yang menjauhkan anak di bawah umur dari serbuan gadget ini. Sementara, 80 persen lainnya tak bisa mengelak untuk menjauhkan anaknya dari perangkat pintar tersebut.

Sebagian besar perangkat yang diberikan untuk anak-anak sendiri adalah smartphone dan tablet sekaligus (61 persen). Sementara, yang 'hanya' diberikan smartphone saja atau tablet saja angkanya terbagi menjadi 47 persen dan 44 persen.

Pemberian gadget secara dini kepada anak-anak sendiri memang akan memberikan dampak negatif kepada mereka. Salah satunya adalah ketergantungan dan kemalasan.

Anak yang hidupnya tergantung dengan gadget akan lebih malas berinteraksi sosial secara langsung. Mereka juga tidak akan bisa melakukan apapun jika sedang tidak memegang gadget tersebut.
Sayangnya, banyak orang tua yang tak menganggap hal ini sebagai sebuah masalah. Dengan memberikan gadget, orang tua merasa anak mereka tidak akan rewel dan bisa diatur.
Jadi, masih mau racuni anak dengan gadget?

[nvl]

Jus Ini, Bisa Detoksifikasi Racun di Hati Anda

detail berita
HATI merupakan salah satu organ paling penting dalam tubuh karena bisa membantu menghilangkan racun. Tapi, karena kebiasaan makan yang tidak sehat, organ hati kita bisa mengalami kerusakan atau dihinggapi toksin yang bisa menghambat proses ekskresi.

Kendati demikian, tidak perlu panik. Pasalnya, Syeda Kiran Zahra Hussain, Ahli Gizi dan Therapist bersertifikat, memberikan resep sederhana agar kita bisa menjaga kesehatan organ hati dan membantu hati dalam kondisi prima. Mau tahu resepnya?
Berikut ulasan yang menarik, seperti diungkap Healthmeup.

Bahan-bahan yang diperlukan :

• Kol segar sebanyak 125 gram

• Lemon segar satu buah

• Seledri sebanyak 25 gram

• Pir segar sebanyak  250 gram

•  Jahe sebanyak  satu inci

•  Air sebanyak 500 ml

• Daun mint yang segar sebanyak empat sampai lima daun

Cara pembuatannya :


1. Potong buah pir, kol, seledri dan jahe jadi potongan-potongan kecil. Kemudian, memasukkannya ke dalam blender bersama dengan secangkir air, dan aduk selama satu menit.

2. Tambahkan jus lemon segar saat jus itu sudah diaduk blender. Tuang jus dalam gelas, selanjutnya letakkan daun mint diatasnya dan jus sehat ini pun siap diminum.
(tty)
Qalbinur Nawawi - Okezone

9 Cara smartphone merusak kesehatan

9 Cara smartphone menghancurkan kesehatan

Apakah Anda dan ponsel kesayangan sangat sulit dipisahkan? Jika iya, tenang, Anda tidak sendirian. Sebuah survei pasalnya baru-baru ini mengungkap kalau 66 persen orang sebenarnya takut 'berpisah' dengan smartphone miliknya.
Meskipun demikian, ternyata 'kedekatan' antara manusia dan smartphone memiliki dampak negatif, salah satunya bagi kesehatan. Coba simak berbagai cara smartphone menghancurkan kesehatan selengkapnya seperti yang dilansir dari Huffington Post berikut ini.

1. Pendengaran

Mendengarkan musik melalui smartphone dengan menggunakan headset memang menyenangkan. Apalagi jika dilakukan sambil bersantai. Tetapi hati-hati saat mengatur volumenya. Sebab jika terlalu tinggi, telinga akan tersakiti karena terjadi kerusakan di dalam sel. Jika dibiarkan, kebiasaan mendengarkan musik dengan volume tinggi bisa membuat Anda kehilangan pendengaran.

2. Kuman dan bakteri

Smartphone adalah sumber kuman dan penyakit yang berasal dari kamar mandi. Sebuah jurnal kesehatan internasional pernah melaporkan, banyak orang membawa smartphone miliknya ke kamar mandi saat melakukan hal pribadi. Akibatnya, bakteri dan kuman dalam kamar mandi berpindah ke smartphone. Eww...

3. Jari-jari kaku

Apakah Anda sering merasa kaku dan nyeri pada bagian jari dan pergelangan tangan? Jika iya, mungkin hal itu disebabkan oleh kebiasaan terlalu lama berkutat dengan smartphone, termasuk di antaranya chatting, meng-update status di Facebook atau Twitter, SMS-an, sampai bermain Line Pop.

4. Nyeri leher

Mengetik berlebihan bisa membuat leher juga ikut nyeri. Nyeri ini bahkan menjalar sampai pada bagian pundak dan kepala. Bagaimana smartphone melakukannya? Bisa saja, sebab leher harus menahan kepala sedemikian rupa ketika Anda menunduk dan fokus pada smartphone dalam waktu yang lama.

5. Kecanduan

Angka kecanduan terhadap smartphone ternyata cukup tinggi, yaitu 66 persen. Orang-orang tersebut takut kehilangan atau dipisahkan dengan ponsel kesayangannya. Akibatnya, ke mana pun Anda pergi, smartphone tak pernah lupa dibawa, termasuk toilet. Sehingga kuman dan bakteri penyakit dalam smartphone terus bertambah jumlahnya.

6. Radiasi

Cara smartphone menghancurkan kesehatan berikutnya adalah dengan memaparkan radiasi yang tidak sehat. Kabar buruknya, banyak orang masih suka tidur bersebelahan dengan smartphone miliknya. Padahal smartphone lebih baik dimatikan di malam hari atau posisinya dijauhkan dari posisi Anda tidur.

7. Sulit tidur

Sebelum tidur, apakah Anda selalu mengecek smartphone? Jika jawabannya iya, kemungkinan besar Anda pasti merasa sulit tidur dan akhirnya merasa kelelahan keesokan paginya. Hal tersebut cukup wajar karena sinar LED dari smartphone mengganggu produksi melatonin yang membuat tidur lebih nyenyak. Tentu saja kebiasaan buruk itu harus segera dihentikan.

8. Sindrom ponsel bergetar

Sindrom ini banyak dirasakan oleh orang-orang yang kecanduan dengan smartphone. Mereka sering merasa ada getaran sebagai tanda panggilan atau pesan yang masuk dan keinginan untuk segera memeriksanya. Padahal smartphone sama sekali tidak menyala.

10 Cara manusia merusak kesehatannya

10 Cara manusia menghancurkan kesehatannya

Menjaga kesehatan sebenarnya bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Sayangnya, banyak manusia yang justru lebih suka untuk menghancurkan kesehatannya.
Lantas hal apa saja yang dilakukan manusia untuk menghancurkan kesehatannya? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Live Science berikut ini.

1. Makan junk food

Semakin lama, semakin besar angka kasus obesitas dan meninggal akibat penyakit jantung. Penyebab dari kedua hal tersebut adalah kebiasaan makan junk food yang sulit untuk dihentikan. Padahal sudah banyak penelitian yang menyebutkan kalau konsumsi junk food berlebihan bisa menghancurkan kesehatan. 

2. Merokok

Sepertinya peringatan 'Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin' dalam kemasan rokok selalu diabaikan oleh kebanyakan orang. Buktinya, masih banyak yang sulit menghentikan kebiasaan merokok meski tahu risikonya buruk bagi kesehatan.
 

3. Menonton televisi

Kebiasaan ini memang menyenangkan dan menghibur. Setiap orang juga tidak perlu bergerak ke mana-mana. Tetapi justru di situ cara manusia menghancurkan kesehatannya. Menurut berbagai penelitian, menonton televisi terlalu lama bisa meningkatkan berbagai risiko penyakit, termasuk serangan jantung dan diabetes tipe 2.
 

4. Stres

Saat stres, kelenjar dalam tubuh dipaksa untuk bekerja lebih keras dan akhirnya menghambat fungsi sistem imun. Sehingga tubuh lebih rentan terkena penyakit. Jika hal tersebut tidak ingin terjadi, jangan terlalu berat memikirkan sesuatu yang sebenarnya sepele.
 

5. Minum alkohol

Sebenarnya, mengonsumsi wine memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Penelitian pun sudah membuktikannya. Namun jika alkohol dikonsumsi berlebihan, risiko kerusakan hati, diabetes, dan penyakit jantung justru akan meningkat. Kesehatan pelan-pelan hancur akibat kebiasaan minum alkohol.
 

6. Mengendarai mobil

Mengendarai mobil dengan benar, seperti memakai sabuk pengaman, mematuhi rambu-rambu, dan tidak ngebut, pada dasarnya tidak membahayakan kesehatan. Namun jika berkendara sambil makan, menelepon, mengirim SMS, atau ngebut, manusia sama saja meningkatkan risiko meninggal akibat kecelakaan.
 

7. Bercinta

Bercinta memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan. Sayang jika dilakukan berlebihan, terutama bergonta-ganti pasangan, ada banyak risiko penyakit menular seksual yang mengancam. Termasuk di antaranya HIV/AIDS yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya.
 

8. Malas

Selain tubuh, kesehatan otak juga perlu dijaga. Namun karena malas belajar atau sekadar membaca, manusia sama saja dengan menghancurkan kesehatannya. Padahal menjaga kesehatan otak sama sekali tidak sulit. Beberapa aktivitas untuk melatih kesehatan otak yang bisa dilakukan adalah bermain sudoku, teka-teki silang, sampai bermain video games.
 

9. Mengabaikan dokter

Ketika menunjukkan gejala penyakit tertentu, banyak orang percaya bahwa mereka bisa sembuh tanpa perlu pergi ke dokter atau minum obat. Padahal keputusan tersebut sebenarnya salah. Mengabaikan dokter hanya akan membuat kondisi kesehatan terancam memburuk tanpa tahu sebab yang sebenarnya.
 

10. Begadang

Kurang tidur atau tidak memenuhi kebutuhan tidur selama 7-8 jam sehari dikaitkan dengan berbagai macam risiko penyakit, termasuk obesitas, diabetes, dan kanker. Meskipun demikian, banyak orang tetap gemar begadang dan terjaga sepanjang malam hanya demi aktivitas yang tak berarti.

8 Kebiasaan buruk dan tidak sehat yang dilakukan wanita

8 Kebiasaan tidak sehat yang dilakukan wanita

Wanita sebaiknya perlu berhati-hati dengan hal yang dilakukan sehari-hari. Sebab ada banyak kebiasaan tidak sehat yang sering dilakukan mereka. Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Mag for Women berikut ini.

Membawa tas yang terlalu beratEntah apa yang ada di dalam tas wanita, namun kebanyakan dari mereka membawa beban yang terlalu berat. Ke mana pun wanita pergi, wanita selalu membawa tasnya sehingga mereka mengeluh tentang pundak yang kram dan kaku.

Memakai sepatu hak tinggiSudah banyak survei yang membuktikan bahwa memakai sepatu hak tinggi mampu meningkatkan risiko cedera. Meskipun demikian, wanita masih suka mengenakan sepatu hak tinggi di dalam kesehariannya.

MerokokBukan cuma pria yang sering kedapatan merokok, wanita juga. Padahal merokok adalah salah satu kebiasaan tidak sehat yang bisa membunuh pelan-pelan. Namun wanita tetap saja melakukannya.

Mengenakan bra yang salahLebih dari 50 persen wanita mengenakan bra dengan ukuran yang salah. Kebiasaan ini ternyata berdampak buruk bagi kesehatan leher, punggung, dan sirkulasi. Jika dibiarkan, wanita akan merasa tidak nyaman sampai mengubah postur tubuh.

Diet ketatBanyak wanita yang terobsesi dengan berat badannya. Mereka pun akhirnya menjalani diet ketat. Akibatnya, wanita mengalami gangguan kesehatan, seperti kelaparan, kelelahan, sakit kepala, sampai stres.

Memakai celana ketatCelana ketat memang membuat kaki wanita tampak cantik dan jenjang. Namun memakai celana ketat dalam waktu yang lama bisa meningkatkan risiko sakit perut, kram kaki, sampai infeksi pada bagian intim.

Memakai make up setiap hariMake up bersifat menutup pori-pori kulit dan menahannya agar tak mampu bernapas dengan bebas. Sayangnya wanita masih suka memakai make up setiap hari dalam waktu yang relatif lama.

NgemilKebiasaan tidak sehat terakhir yang suka dilakukan wanita adalah ngemil. Jika makanan ringan yang dikonsumsi adalah jenis camilan sehat, sebenarnya tidak ada yang salah dengan hal itu. Namun wanita cenderung suka ngemil makanan tidak sehat.
Itulah berbagai kebiasaan tidak sehat yang dilakukan wanita. Apakah Anda juga suka melakukannya?

Stres Pengaruhi Kesehatan Tulang Lansia

detail berita
KEHILANGAN orang yang dicintai, kesulitan keuangan dan peristiwa kehidupan lainnya bisa menyebabkan stres. Namun, lebih dari itu, stres juga dapat mengakibatkan masalah kesehatan tulang pada orangtua.

Dalam sebuah penelitian baru dikatakan, pria berusia 65 tahun ke atas lebih mungkin untuk mengalami stres. Bahkan, stres yang dialami dapat menyebabkan masalah terhadap kesehatan tulang mereka, seperti osteoporosis yang bisa mengakibatkan patah tulang.

“Kami menemukan hubungan yang jelas antara peningkatan stres dengan risiko kesehatan tulang seperti osteoporosis. Artinya, peristiwa kehidupan yang penuh stres mungkin memiliki konsekuensi langsung terhadap kesehatan,”ujar pemimpin penelitian, Dr. Howard Fink dari the Veterans Affairs Medical Center, Minneapolis, dikutip Newsmaxhealth.

Selain itu, ia mengatakan, kurangnya dukungan dan hubungan sosial berkaitan dengan semakin tingginya risiko osteoporosis dan patah tulang sebagai dampak dari stres. Namun, Fink tetap menyatakan bahwa dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut melalui penelitian.

Sementara, untuk penelitian ini Fink dan rekan-rekannya mengumpulkan data 4.981 pria dari penelitian nasional yang dirancang untuk mengukur risiko patah tulang akibat osteoporosis. Para peserta diminta mengingat peristiwa yang menyebabkan mereka stres, dan kemudian diamati selama setahun untuk mengumpulkan data lebih jauh.

Selanjutnya, tim Fink menemukan bahwa risiko secara keseluruhan laki-laki mengalami patah tulang adalah 33 persen lebih tinggi jika mereka mengalami stres dibandingkan yang tidak. Selain itu, risiko patah tulang meningkat menjadi 68 % bila laki-laki mengalami beberapa peristiwa yang menyebabkan mereka stres.

Sementara, Ivan Bautmans dari Vrije Universiteit Brussel, Belgium mengatakan penjelasan yang mungkin bagaimana stres dapat memengaruhi secara fisik adalah hormon stres dan peradangan mungkin bisa menyebabkan hilangnya kekuatan otot.

“Sebuah peristiwa stres dapat menempatkan seseorang pada risiko kesehatan dengan membawa kelemahan fisik secara keseluruhan yang disebabkan oleh proses inflamasi atau kurang tidur,”tandasnya.

“Penting untuk memberikan dukungan kepada orang dewasa yang mengalami stres. Ketika seseorang memiliki masalah, mungkin kita berpikir untuk meninggalkan mereka sendiri agar tidak mengganggu. Tetapi, sebaliknya, kita perlu mengunjunginya mereka untuk memberikan dukungan”tambahnya. (ind)

Makan 3 kali sehari, Jangan Lagi!

Jangan lagi makan 3 kali sehari!

Sebenarnya berapa kali makan yang ideal dalam sehari? Sebagian besar dari kita termasuk Anda pasti menjawab bahwa makan 3 kali sehari adalah yang ideal.

Namun timesofindia.com melansir bahwa makan lebih dari 3 kali sehari malah lebih baik untuk kesehatan karena dapat meningkatkan metabolisme, mengontrol kadar gula darah, dan menstabilkan berat badan. Selain itu makan lebih dari 3 kali sehari akan membantu kita menekan jumlah porsi makan kita sehingga kita tidak lagi makan dengan porsi yang banyak.

Lebih lanjut dikatakan bahwa saat ini kebanyakan orang hanya mengikuti teknis makan yang ada. Mereka lebih memperhatikan jam makan. Padahal tubuh sebenarnya mempunyai ritme dan alarm alami yang akan memberitahu kita apakah sebenarnya tubuh kita lapar atau tidak. Ritme tubuh alami kita adalah:
  • Pukul 12.00 - 20.00 adalah periode pencernaan kita bekerja dengan maksimal sehingga sebagian besar nutrisi harus dikonsumsi saat ini.
  • Pukul 20.00 - 04.00 adalah ritme dimana tubuh mulai melambat. Konsumsilah sedikit makanan saat periode ini.
  • Pukul 04.00 - 12.00 adalah masa dimana tubuh mengalami detoksifikasi atas makanan yang telah dikonsumsi sebelumnya.
Tubuh mempunyai ritme dan jam alami tentang makanan sendiri. Oleh karena itu makan lebih dari tiga kali sehari tidak akan menyebabkan kegemukan seperti yang ditakutkan asal kita mengonsumsi porsi makanan dengan jumlah yang wajar.
[feb]