Pages

Subscribe:

Ternyata, Angkat Berat Bantu Pria Cegah Diabetes

Jakarta, Mulai sekarang rajin-rajinlah ke gym. Selain membuat Anda berotot dan lebih bugar, ternyata sebuah studi baru menemukan pria yang rajin melakukan latihan angkat berat dapat terhindar dari penyakit diabetes.

Tim peneliti gabungan dari Harvard University, Boston dan University of Southern Denmark, Odense mengamati 32.000 pria sejak tahun 1990 hingga 2008 untuk mengetahui kaitan antara olahraga, khususnya angkat berat terhadap risiko pria untuk terkena diabetes.

Kemudian setelah disesuaikan dengan faktor-faktor lain seperti kebiasaan menonton televisi, riwayat diabetes dalam keluarga, kebiasaan merokok dan pola makan, peneliti pun mengkategorisasi partisipan ke dalam tiga kelompok berdasarkan seberapa banyak porsi latihan angkat berat yang mereka lakukan setiap minggunya: antara 1-59 menit; 149 menit dan 150 menit ke atas.

Hasilnya, peneliti mengidentifikasi adanya 2.278 partisipan yang terkena diabetes selama periode studi. Tapi partisipan yang rutin melakukan latihan angkat berat tetap mengalami penurunan risiko diabetes, tak peduli berapa lamapun mereka menghabiskan waktu untuk latihan.

Untuk partisipan yang hanya menghabiskan waktu 1-59 menit, risiko diabetesnya berkurang sebesar 12 persen, 25 persen untuk partisipan yang latihan angkat berat selama 140 menit dan 34 persen untuk partisipan yang latihan angkat berat selama 150 menit ke atas. Artinya semakin lama waktu yang dihabiskan untuk latihan angkat berat, maka semakin kecil risikonya untuk terserang diabetes.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Archives of Internal Medicine ini pun sepakat dengan temuan sebelumnya yang mengatakan latihan aerobik seperti jogging atau lari juga mengurangi risiko diabetes. Bahkan peneliti studi ini mengungkap untuk masing-masing waktu yang dihabiskan partisipan melakukan latihan aerobik, risiko diabetesnya berkurang sebesar 7 persen, 31 persen dan 52 persen.

"Banyak orang yang mengaku kesulitan untuk rutin melakukan latihan aerobik, tapi temuan ini menunjukkan bahwa latihan angkat berat juga bisa jadi alternatif aerobik untuk mencegah diabetes tipe 2," tandas peneliti Anders Grontved, seorang peneliti gizi dan mahasiswa doktoral epidemiologi olahraga dari University of Southern Denmark.

Menurut Grontved, partisipan yang mendapatkan manfaat pencegahan diabetes terbesar adalah partisipan yang mengkombinasikan antara angkat berat dan latihan aerobik. Pasalnya pria yang melakukan latihan aerobik dan angkat berat selama 150 menit setiap minggunya terbukti mengalami penurunan risiko diabetes hingga 59 persen.

Peneliti lain, Dr. Frank Hu yang juga seorang profesor gizi dan epidemiologi dari Harvard School of Public Health menerangkan jika peningkatan massa otot dapat menyebabkan penambahan sensitivitas insulin pada tubuh.

Lagipula selama ini penderita diabetes tipe 2 diketahui tak mampu mengendalikan kadar gula darahnya karena resistensi mereka terhadap insulin. Kondisi ini merupakan efek dari obesitas yang menyebabkan penumpukan lemak di dalam tubuh sehingga tubuh tak mampu memanfaatkan insulin dengan baik.

"Saya kira manfaat angkat berat itu benar-benar nyata. Segala jenis olahraga mungkin juga bermanfaat untuk mencegah diabetes, tapi angkat berat yang dikombinasikan dengan aerobik tampaknya memberikan hasil terbaik dari semuanya," pungkas Dr. Hu seperti dilansir cbsnews, Selasa (9/4/2013).

Namun karena studi ini hanya mengkaji partisipan pria, Grontved mengakui jika temuan studi ini belum dikatakan efektif untuk wanita.


(up/up)