terkena sakit. Apalagi jika sakit yang dideritanya merupakan hal yang
menakutkan bagi Anda. Buang Air Besar (BAB) berdarah, hal ini bisa
terkena oleh siapa saja, baik orang dewasa maupun bayi sekalipun. Hal
inilah yang sering di konsultasikan atau dikeluhkan para orangtua pada
dokter.
Berdasarkan hasil riset, bahwa orangtua yang membawa anaknya ke dokter
diakibatkan BAB berdarah mencapai sekitar 0,3% dari beberapa kasus
penyakit anak yang sering timbul. Pada kasus BAB berdarah yang
berpotensi fatal tercatat sekitar 4%. Hal ini biasanya disebabkan oleh
gangguan atau penyakit yang terjadi di dalam saluran pencernaan, baik
saluran pencernaan atas maupun bawah. Pada BAB berdarah ini juga
seringkali ditemukan bersamaan dengan muntah darah. BAB berdarah bukan
merupakan penyakit tetapi suatu gejala dari penyakit yang
mendasarinya.
BAB berdarah terdapat beberapa jenis yang digolongkan ke dalam 3
kelompok yaitu :
Melena Melena merupakan BAB berdarah yang menyebabkan tinja berwarna
kehitaman, seperti ter, dan berbau amis.
Hematochezia Hematochezia adalah BAB berdarah yang menyebabkan tinja
menjadi berwarna merah terang akibat darah.
Occult loss (darah samar) Pada jenis ini merupakan jenis BAB yang
tidak disadari dan tidak terlihat karena jumlah darah yang ada pada
tinja sangat sedikit dan baru diketahui setelah diperiksa di
laboratorium.
Para orangtua mungkin seringkali menanyakan, apakah jika tinja bayi
berwarna merah selalu menandakan adanya darah? Hal tersebut bisa
dikatakan belum tentu. Karena pada warna tinja anak yang agak
kemerahan terkadang dapat disebabkan pada konsumsi buah dan sayuran
tertentu, pemberian suplemen besi, atau pewarna makanan tertentu. Bila
Anda masih juga ragu dan khawatir sebaiknya bawalah anak Anda ke
dokter untuk memastikan hal tersebut.
Penyakit atau penyebab BAB berdarah pada anak tentu banyak sebabnya,
mulai dari yang paling ringan sampai dengan serius. Penyebabnya bisa
berasal dari saluran pencernaan bagian atas serta saluran pencernaan
bagian bawah. Pada keadaan tertentu adanya BAB berdarah dapat
mengakibatkan bayi/anak menjadi syok akibat darah yang keluar sangat
banyak sehingga mengganggu keseimbangan jumlah darah dalam tubuh.
Adapun penyebab BAB berdarah antara lain :
Adanya robekan di anus (anal fissure)
Diare karena bakteri
Usus yang masuk ke dalam bagian usus lain kemudian terjepit (intususepsi)
Hernia inguinal yang terjepit
Radang usus besar
Penyakit Crohn (radang usus besar disertai luka)
Penyakit Kolitis Ulserativa
Diverticulum Meckel (adanya peradangan pada divertikel usus besar)
Penyakit Henoch-Schonlein Purpura
Tumor di usus besar
Necrotizing Enterocolitis (NEC)
Bila anak mengalami BAB berdarah, segera bawa anak Anda ke dokter
untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut. Walaupun tidak terlalu
berbahaya, tetap jangan mengangap remeh karena dapat menimbulkan
komplikasi serius. Biasanya, dokter akan menanyakan riwayat perdarahan
dan riwayat perjalanan penyakit. Bila pada pemeriksaan diperoleh sang
anak mengalami syok karena perdarahan yang cukup banyak serta ditandai
dengan penurunan tekanan darah, detak jantung yang cepat, dan pucat,
umumnya dokter akan langsung memasang infus untuk memasukkan cairan.
Bila keadaan anak telah stabil, dokter akan mencari sumber dari
penyebab BAB berdarah pada anak dan kemudian mengobati sumber penyebab
tersebut.
sumber :
http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=965_BAB-Berdarah-pada-Bayi