Pages

Subscribe:

Kenali Gejala Kanker Pada Anak Sejak Dini

FAKTA bahwa kanker juga dialami oleh anak-anak, khususnya anak dalam rentang usia tiga bulan hingga tujuh tahun, orang tua harus mewaspadai gejala kanker yang mungkin terjadi pada anaknya. Apalagi, pendeteksian kanker sejak dini pada anak dapat membawa mereka pada kondisi sembuh total dari penyakit ganas ini.

Dari banyak kasus seperti disebutkan dokter spesialis kanker anak dari RSCM, dr. Maria Abdulsalam, Sp.A(K), lebih dari 60% anak penderita kanker yang dibawa ke RSCM, datang dalam kondisi stadium lanjut yang menyebabkan proses pengobatan yang makin berat dan harapan kesembuhan yang makin kecil.

Secara umum, Maria menyebutkan, gejala yang dialami oleh penderita kanker seperti penyakit biasa, yaitu berat badan turun, demam berkepanjangan tanpa diketahui penyebabnya yang jelas serta pucat.

“Gejala umumnya seperti itu, jadi perlu kepekaan dari orang tua. Pucat, itu bisa aja karena kurang zat besi, tapi ini pucatnya beda,” jelas Maria.

Gejala umum ini nanti akan diikuti gejala khusus yang tergantung pada organ yang dikenai serta lokasi dan penyebarannya. Maria mencontohkan kanker kelenjar getah bening atau limfoma.

Gejalanya adalah bagian kelenjar yang tersebar di leher, ketiak, dan selangkangan ini akan membesar dengan cepat tapi tidak ada tanda infeksi di daerah tersebut, misalnya di gigi dan telinga. Dengan mendeteksi gejala ini, orang tua dapat membedakan apakah anaknya mengalami radang kelenjar biasa atau itu adalah gejala kanker.

“Kalau radang biasa, ya ada infeksi dan membesarnya lama. Tapi kalau kanker, membesarnya secara cepat dan tidak ada tanda-tanda infeksi,” ujar Maria.

Pada kesempatan yang sama, Riyani, yang anaknya pernah menderita kanker limfoma mengatakan, pada awalnya, anaknya dideteksi menderita amandel biasa. Namun, setelah beberapa kali dirujuk ke beberapa rumah sakit, barulah ketahuan kalau anaknya mengidap kanker kelenjar getah bening.

“Waktu itu mulainya, anak saya batuk dan pilek tapi tidak kunjung sembuh, terus tidurnya ngorok. Padahal sebelum-sebelumnya nggak pernah. Berobat ke Puskesmas, katanya amandel kirinya radang, dikasih obat untuk satu minggu tapi ngoroknya nggak sembuh-sembuh juga bahkan tambah parah dan disertai sesak nafas,” papar Riyani, ibu dari Adi Hendrawan yang saat ini dinyatakan bebas dari kanker.

Untuk kanker yang paling sering dialami oleh anak, yaitu leukimia atau kanker darah, gejala yang perlu diwaspadai adalah pucat mendadak, perut membesar karena limfa dan hatinya membengkak, terjadi pendarahan yang tidak jelas penyebabnya seperti mimisan dan ruam biru pada kulit, serta nyeri sendi atau tulang.

Selain itu, untuk jenis kanker padat, gejalanya juga dapat dideteksi dengan timbulnya benjolan, meski tidak semua benjolan itu adalah kanker.

“Pikirkan kanker kalau melihat atau meraba benjolan pada tubuh anak. Tidak semua benjolan itu kanker. Lalu kalau meraba benjolan, langsung saja ke dokter. Jangan ditekan-tekan, nanti bisa menyebar, dari stadium 1 malah jadi stadium 2,” ujar Maria.