Pages

Subscribe:

Kapan Waktu yang Paling Tepat untuk Berolahraga?


Jakarta, Olahraga bisa dilakukan kapan saja, pagi, siang, atau sore, tergantung pada kesibukan masing-masing orang. Tapi sebenarnya, ada waktu-waktu tertentu di mana dengan berolahraga, Anda bisa meningkatkan kesehatan secara optimal dan memaksimalkan pembakaran kalori.

Tapi jangan salah, ada beberapa waktu yang sebaiknya dihindari untuk berolahraga karena justru bisa mengakibatkan Anda sakit atau cedera. "Waktu terbaik olahraga tergantung dari setiap orang dan sejauh mana mereka rutin melakukannya," kata ahli fisiologi olahraga dan juru bicara American Council on Exercise, Jessica matthews.

Seperti dikutip dari WomansDay, Kamis (1/8/2013), berikut waktu-waktu yang tepat bagi Anda untuk berolahraga:

1. Pagi hari
"Dengan berolahraga saat pagi, Anda bisa memulai hari dengan membakar banyak kalori melalui olahraga serta mendapatkan energi dan memperlancar metabolisme tubuh," kata Jenn Burke, Fitness Manager di Crunch Gyms, Los Angeles. Burke menyarankan setelah bangun pagi, konsumsilah camilan kaya protein dan karbohidrat seimbang seperti smoothie yang dibuat dari buah beku dan yogurt.

2. Menjelang sore
Jika Anda ingin mencari suasana yang menyenangkan untuk berolahraga, jam 4 dan 5 sore menjadi pilihan waktu yang tepat, di mana saat itu suhu tubuh Anda berada pada tingkat tertinggi. Penelitian menunjukkan karena sore hari otot lebih fleksibel, kekuatan Anda sedang berada pada puncaknya, dan kalori Anda sedang berada pada tingkat yang rendah.
"Tapi bukan berarti Anda harus meninggalkan makan siang Anda, apalagi jika sebelumnya Anda bekerja," tegas matthews.


3. Ketika sakit tenggorokan
"Ketika mengalami sakit tenggorokan dan hidung meler, olahraga mungkin bisa membantu mengatasinya," kata Thomas G Weidner, profesor di Ball State University. Penelitiannya menunjukkan bahwa olahraga saat kondisi tubuh seperti itu bisa meningkatkan hormon peningkat suasana hati.

"Untuk menghindari demam berkelanjutan, olahraga sebaiknya dilakukan setengah dari intensitas normal selain itu lakukan saja di rumah agar tidak menyebarkan kuman ke orang lain. Selain itu yoga restoratif pada DVD atau berjalan kaki 20 menit disertai peregangan juga tak ada salahnya Anda lakukan," kata Matthews.

4. Saat menstruasi
Ketika menstruasi dan perut terasa kram, hal pertama yang biasa dilakukan perempuan yaitu meringkuk di sofa. Tetapi, endorfin, hormon yang bisa membuat Anda merasa lebih baik dilepaskan ketika seseorang berolahraga. Dengan begitu, mood Anda akan membaik dan rasa sakit saat menstruasi akan berkurang.

Menurut ahli fisiologi olahraga di Stanford Prevention Research Center, Stacy Sims, PhD, periode menstruasi bisa menjadi prime time untuk mencoba treadmill atau kelas gym. Hal ini disebabkan pergeseran hormon selama masa menstruasi bisa membuat Anda merasa lebih kuat dan pulih lebih cepat.

5. Di sela-sela waktu bekerja
Saat stres akibat banyaknya pekerjaan, olahraga tak hanya bisa meningkatkan mood dan mengurangi stres, tapi juga memberi manfaat terhadap pekerjaan. Jalan cepat lima sampai sepuluh menit di sekitar kantor juga bisa menjadi alternatif yang baik. "Penelitian menunjukkan latihan di sela-sela waktu kerja bisa meningkatkan ketajaman mental, manajemen waktu, dan produktivitas," kata Matthew.

6. Saat lelah
Ketika siang hari, mungkin Anda sering merasa lelah atau mengantuk sehingga hampir tidak berenergi. Menurut Burke, olahraga memiliki kekuatan yang lebih dibanding tidur siang.

"Olahraga bisa memperlancar peredaran darah dan oksigen. Jika Anda ingin langsung berenergi, cobalah berolahraga 20 menit hingga Anda berkeringat misalnya dengan joging atau latihan cardio tari dari DVD," kata Burke

Nah, selain itu ada juga waktu-waktu tertentu berikut ini yang sebaiknya Anda hindari untuk berolahraga:

1. Ketika terserang gejala flu
Jangan coba berolahraga saat Anda merasa gejala flu tengah menyerang, misalnya demam, batuk, sendi pegal, sakit perut, dan sesak napas. Kondis ini menjadi tanda bahwa Anda sedang berjuang melawan infeksi bakteri atau virus yang serius. Memaksakan diri untuk berolahraga bisa menyebabkan dehidrasi dan waktu pemulihan yang lama. "Tubuh Anda butuh istirahat beberapa hari. Banyak tidur dan minum air putih bisa membuat perubahan terhadap kondisi ini," tutur Burke.

2. Nyeri otot
Saat berolahraga, tiba-tiba merasa sedikit nyeri mungkin Anda anggap hal biasa karena terkait dengan proses pembangunan otot agar semakin kuat. Tapi hati-hati dengan Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) yang biasa terjadi satu atau dua hari setelah berolahraga. "Ini terjadi lebih cepat daripada gerakan tubuh Anda sehingga mekanika tubuh akan mudah berubah. Kondisi ini bisa memberi tekanan pada tendon dan ligamen serta meningkatkan peluang cedera," kata Matthews.

Biasanya, ciri-ciri DOMS yaitu Anda sulit berjalan, menggerakkan kaki, atau kesakitan saat mengangkat tangan. Dalam kasus tersebut, istirahatkan tubuh selama tiga hari dan kompres bagian yang sakit menggunakan es tiga kali sehari selama 15 sampai 20 menit.

3. Setelah makan
Menurut Burke, berolahraga setelah makan apalagi dengan tujuan supaya badan tidak melar adalah hal yang keliru. Setelah makan, tubuh mengedarkan darah ke organ-organ yang paling membutuhkan. Saat proses berlangsung, otot dan perut saling berkompetisi.

"Biasanya otot akan menang sehingga sistem pencernaan Anda akan bekerja lebih lambat dan dapat menyebabkan diare, kram perut, atau kembung," kata Burke. Ia menyarankan jika ingin olahraga setelah makan, tunggulah sekitar dua jam terlebih dulu.

4. Ketika cuaca panas
Saat matahari bersinar terik dan suhu di luar sangat panas, sebaiknya Anda menahan keinginan untuk berolahraga. Menurut Matthew, jika tetap berolahraga dalam kondisi cuaca seperti itu, kemungkinan Anda bisa mengalami kram akibat panas, kelelahan, dan kepanasan yang bisa membahayakan tubuh.

"Untuk antisipasi cuaca yang panas, sebaiknya lakukan latihan dengan mulai berolahraga misalnya jogging selama 10 sampai 15 menit tapi sebelumnya jaga tubuh agar tetap terhidrasi. Setelah dua minggu melakukan latihan itu, tubuh akan mulai terbiasa dengan cuaca panas," jelas Matthews.(up/up)

Sumber : Radian Nyi Sukmasari - detikHealth