Pages

Subscribe:

Inilah 6 Efek Berbahaya Stres pada Kesehatan Tubuh Anda


Stres dan tekanan hidup saat ini hampir dialami oleh semua orang. Nyatanya bagi sebagian orang kondisi ini bahkan bisa sangat membahayakan kesehatannya. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan adanya beberapa efek stres terhadap kesehatan mental dan fisik.

Ketika sedang stres, suatu bagian otak yang disebut sebagai hipotalamus memicu pelepasan hormon adrenalin dan kortisol. Adrenalin meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, sedangkan kortisol menaikkan gula darah.

6 efek yang bisa ditimbulkan akibat stres seperti dikutip dari News Max Health, Sabtu (24/8/2013), antara lain:

1. Kanker dan gangguan imun

Sistem imun alami tubuh dirancang untuk melindungi kita dari bahaya langsung. Stres kronis dapat merusak sistem tersebut dan justru menghambat kerja sistem imun. Akibatnya, risiko kanker dan masalah kesehatan lainnya akan meningkat.

Atasi dengan: Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, dan praktik-praktik lain yang bisa menenangkan pikiran. Selain itu, cobalah untuk menemukan solusi terhadap situasi stres setenang mungkin.

2. Penyakit jantung

"Masyarakat sepertinya lupa bahwa stres merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung," ungkap Chauncey Crandall, MD, salah satu ahli jantung.

Salah satunya seperti kasus penyakit jantung yang terjadi pada Mantan Presiden AS, George W. Bush. Tim dokternya meyakini bahwa penyakit jantungnya muncul karena efek stres yang ia alami saat masih menjabat sebagai presiden.

Atasi dengan: Dr Crandall merekomendasikan setiap individu untuk melakukan tes kesehatan jantung dimulai pada usia 40-an. Ini dilakukan untuk mengetahui sejak awal jika memang terdapat suatu penyakit dan memicu kebiasaan gaya hidup sehat.

3. Masalah berat badan

Stres dapat membuat seseorang menjadi makan berlebihan. Makan berlebihan ini pun biasanya berupa makanan yang tinggi kalori. Padahal obesitas dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, kanker dan depresi.

Atasi dengan: Carilah waktu yang tepat untuk makan, sebaiknya jangan makan ketika Anda sedang benar-benar stres. Jauhkan rasa nyaman saat makan untuk mengatasi stres. Sebaliknya, carilah kesenangan lain selain dengan makan agar kalori tetap terkontrol.

4. Depresi dan kecemasan

Stres memiliki dampak langsung dan nyata pada kesehatan mental. Stres kronis menyebabkan depresi, atau justru memperburuk depresi yang ada sebelumnya.

Atasi dengan: Rutinlah berolahraga. Olahraga dapat meningkatkan produksi neurotransmitter dan endorfin. Keduanya dapat meningkatkan mood dan menurunkan risiko depresi, penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker.

5. Rambut rontok

Kerontokan rambut juga sering terjadi akibat stres. Saat stres, efek yang diberikan terhadap rambut antara lain alopecia areata (sel darah putih 'menyerang' folikel rambut); telogen effluvium (rambut berhenti tumbuh); dan trikotilomania (kerontokan ekstrem akibat stres, cemas, tegang, kesepian, atau frustrasi).

Atasi dengan: Cobalah untuk membangun jaringan dukungan yang kuat, selalu berpikir positif untuk meningkatkan harga diri. Selain itu, sediakan waktu yang cukup untuk tidur setiap malamnya.

6. Sindrom metabolik

Orang yang mengalami stres kronis berada pada risiko lebih besar untuk terkena sindrom metabolik, yang merupakan kombinasi dari diabetes, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, obesitas, dan kadar kolesterol abnormal. Jika terjadi bersamaan, maka akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Atasi dengan: Lakukan 4 strategi berikut; pertama, lakukan sesuatu yang untuk menenangkan pikiran Anda seperti mendengarkan musik; kedua, latihan teratur seperti ke gym, berjalan-jalan, atau yoga; ketiga, bertemu dengan teman-teman, kerabat, atau bergabung dengan organisasi yang membuat Anda bisa berkomunikasi dengan orang yang Anda sayangi; dan keempat, konsumsi makanan yang sehat terutama yang kaya akan asam lemak omega-3, misalnya ikan dan kacang-kacangan.(vit/vit)

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth