Keladi tikus sudah lama dikenal sebagai herbal untuk mengobati spesialis penyakit kanker, karena kandungan zat aktif dalam keladi tikus mampu menghambat perkembangan dan pertumbuhan sel kanker. Bahkan keladi tikus telah masuk dalam beragam buku referensi pengobatan herbal di China dan Taiwan yang disebut dengan Tu Ban Xia atau Tian Yu atau Laoshu Yu. Keladi tikus yang memiliki nama daerah di Indonesia yaneluar dengan lancar, membersihkan sistem pencernaan dari racun, meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan vitalitas tubuh agar tidak cepat lelah dan spesial keladi tikus untuk mengobati kanker dan tumor.
Tanaman keladi tikus
Penelitian terkait mengenai tanaman keladi tikus yang telah diteliti oleh para ahli dari Malaysia dan Indonesia, diantaranya :
- Sebuah penelitian datang dari University Sains Malaysia oleh Prof Dr. Chris K.H. Teo, Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD telah lama meneliti keladi tikus dan menyebutkan bahwa keladi tikus efektif dalam mengobati penyakit kanker prostat.
- Riset penelitian akan keladi tikus juga dilakukan dari Sekolah Farmasi Universitas Sains Malaysia oleh Chee Yan Choo. Chee melakukan riset terhadap 6,0 µg/ml ekstrak kloroform umbi dan daun keladi tikus terhadap aktivitas sitotoksik pada sel leukimia P388. Pada hasil riset tersebut ditamukan kemampuan umbi dan daun keladi tikus dapat menghambat perkembangan sel kanker hingga 50 %.
- Pusat Penelitian Obat dari Universitas Sains Malaysia yang dilakukan oleh Choo Sheen Lai, beliau mendapatkan 1 kandungan senyawa dalam keladi tikus yang bernama Fitol. Fitol ampuh dalam melawan sel kanker dengan 2 cara yakni : dengan cara antiproliferasi spesifik dan dengan cara menginduksi apoptosis (bunuh diri).
- Sebuah terbitan majalah kesehatan Trubus dari Indonesia juga menuliskan bahwa keladi tikus memiliki daya efektivitas dalam menghambat perkembangan sel kanker payudara MCF-7 yang dikemukakan oleh Lucie Widowati, beliau adalah seorang periset dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi Depkes RI.
- Penelitian berikutnya dari Dr. Dyah Iswantini, periset dari Pusat studi Biofarmaka IPB, beliau mengemukakan bahwa ekstrak keladi tikus dapat menghambat 76,10 % enzim tirosin dengan air demineralisasi. Enzim tirosin adalah enzim yang mendorong perkembangan dari sel kanker.
- Penelitian selanjutnya dari seorang peneliti Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta yakni Peni Indrayudha, beliau membuktikan dengan pemberian ekstrak keladi tikus dapat memotong rantai DNA sel kanker sehingga sel kanker tidak mampu berkembang.
Dari hasil riset diatas diketahui bahwa keladi tikus memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi dalam mengatasi dan mengobati penyakit kanker dengan menghambat pertumbuhan sel kanker. Tak hanya itu kemudian didapat kesimpulan bahwa keladi tikus dapat mengobati demam tinggi, memperpanjang usia, membuat seorang yang divonis kanker yang tidak mampu untuk bangun dan berjalan dengan pemberian keladi tikus berangsur-angsur dapat berjalan dengan normal. Pada pasien yang menjalani kemoterapi dengan pemberian keladi tikus, efek samping dari kemoterapi tidak terlalu kuat dirasakan. Tak hanya itu pasien yang menjalani kemoterapi dengan mengkonsumsi keladi tikus dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga pasien dapat menyelesaikan serangkaian pengobatan dengan baik.