Pages

Subscribe:

Alkohol, Menyehatkan atau Merugikan?

Mengkonsumsi alkohol dalam aturan rata-rata akan membuat kenaikan hormon dan diyakini bisa membantu arteri darah. Hasil penelitian dari Dr Henk F.J Hendriks itu sekaligus menjelaskan mengapa mengkonsumsi alkhol dalam tahap sedang bisa memberikan keuntungkan jantung.

"Orang yang mengkonsumsi alkohol dalam takaran sedang akan membuat hormon menjad sehat," demikian ujar Dr. Henk F.J. Hendriks yang sehari-harinya merupakan periset di TNO Nutrition and Food Research Belanda. "Implikasi dari riset ini adalah melihat lebih jauh hubungan antara konsumsi alkohol dengan kesehatan."

Banyak studi sebelumnya telah menunjukan bahwa dengan mengkonsumsi alkohol dalam jumlah tertentu akan mengurangi resiko penyakit jantung. Kemungkinan dengan mengkonsumi alkohol dalam takaran tertentu akan menurunkan resiko tersumbatnya saluran arteri darah dari peradangan, pembekeuan darah dan sejumlah asam lain yang ada pada darah.

Sejumlah studi lain juga menunjukan bahwa tingkat hormon yang disebut dengan DHEAS, atau dehydroepiandrosterone, juga mungkin menjaga kesehatan aliran darah. Tingkat DHEAS biasanya tergantung dengan usia. Dr Hendriks dan rekannya telah melakukan pengkuran atas dampak mengkonsumsi alkohol pada takaran tertentu dengan tingkat DHEAS dan hormon sex lainya.

Untuk bisa memberkan dampak yang baik Dr Hendrik mengikut sertakan 9 wanita post menoupause yang tidak perokok dan mengkonsumsi alkohol pada takaran tertentu. Selama 3 pekan, para sukarelawan akan mendapatkan diet yang standard dan kepada mereka diberikan bir dengan takaran alkohol tertentu.

Selama 3 pekan itu pula para sukarelawan diberikan bir dalam takaran yang berbeda. Setelah tiga pekan tingkat DHEAS dalam darah mengalami kenaikan 17% dan membuat DHEAS pada wanita dan pria sama. Hal yang kontras malah hormon testosterone turun menjadi 7% dan pada wanita hormon testosterone tetap.

Yang juga mengalami kenaikan adalah HDL cholesterol yang berhungan dnegan kesehatan jantung mengalami kenaikan 12 persen pada wanita dan pria. Penelitian Dr Hendrik didanai oleh Yayasan Riset Alkohol Belanda.