Pages

Subscribe:

Tentang kapalan

Kapalan bukan penyakit, tetapi hati-hati memperlakukannya karena bisa-bisa malah mendatangkan penyakit

Mungkin hampir setiap orang sudah pernah merasakan kulit kapalan, kebanyakan di telapak kaki dan tangan. Sebagian besar orang yang terkena kapalan lebih memilih mendiamkan saja atau mencoba menghilangkannya dengan menggunting, menggosok batu apung dengan kulit yang kapalan hingga dengan obat-obatan yang dijual bebas. Rasanya memang aneh, kalau hanya sekadar kapalan kita memeriksakannya ke dokter, kecuali jika sampai mengganggu aktifitas sehari-hari.

Menurut dr Sutirto Basuki, SpKK dari Jakarta Skin Center, Jakarta, hati-hati memperlakukan kapalan, karena meski tak berbahaya, bisa-bisa malah mendatangkan penyakit. “Memang kapalan tidak menimbulkan rasa sakit, namun tindakan menggosok dengan batu apung atau menggunting merupakan hal yang berbahaya. Pasalnya bukan hanya menghilangkan kapalan, jutru mendatangkan penyakit karena guntingan itu menimbulkan luka maka akan terjadi infeksi yang membahayakan tubuh,” ujarnya.

Apa itu kapalan?
-----------------------
Kulit sehat cerminan kondisi tubuh yang sehat. Sebaliknya, kulit kusam kurang bercahaya bisa menjadi indikasi tubuh tidak dalam keadaan fit. Ada saja cara yang orang lakukan untuk menjaga kesehatan kulitnya agar nampak sehat dan cerah.

Sehingga saat terdapat kelainan pada kulit, mereka kelimpungan mengatasi kondisi kulitnya. Namun orang sering keliru menerka kondisi kulitnya, akibatnya tak jarang salah dalam pengobatannya. Salah satunya menganggap kapalan sebagai penyakit mata ikan atau sebaliknya. Padahal kedua kelainan kulit tersebut jelas berbeda.

Ditegaskan dr. Sutirto kapalan bukan penyakit. “Melainkan penebalan kulit yang terjadi karena usaha badan untuk memperkuat kulit yang sering tergesek-gesek agar tidak trauma. Biasanya terjadi di daerah yang bersinggungan langsung dengan benda tiap saat, seperti pada daerah ujung jari kaki atau pada telapak tangan,” ujar jelasnya.

Sedangkan mata ikan, lanjutnya, termasuk kutil atau penyakit kulit. Memang gejala yang ditimbulkan mata ikan hampir mirip dengan kapalan, karena pada mata ikan juga terjadi penebalan kulit seperti layaknya kapalan. Tapi pada mata ikan terdapat bintik hitam yang terasa sakit jika ditekan. Sedangkan kapalan tidak ada bintik hitam dan tidak menimbulkan rasa sakit.

Selain itu, ada juga yang menganggap kapalan adalah kulit yang iritasi. Padahal iritasi atau kulit kering disebabkan oleh kekurangan lembaban pada kulit. Kulit kering sering terjadi pada orangtua atau paruh baya. Keadaan ini dapat dicirikan oleh satu atau lebih daripada gejala seperti, keadaan kulit yang kasar, bersisik, menebal dan peradangan.

Kulit kering disebabkan karena kekurangan air dalam lapisan kulit. Selain itu mandi yang terlalu kerap dan penggunaan sabun yang berlebihan akan meningkatkan kekeringan kulit. Sabun akan menyebabkan kehilangan minyak kulit, sehingga kulit menebal dan pecah-pecah yang menimbulkan rasa pedih.

Hati-hati pilih obat
-----------------------
Di pasaran banyak sekali obat-obatan yang menjanjikan mampu menghilangkan kapalan dengan cepat. Tetapi hati-hati, konsumen harus mencermati isi produk tersebut.. Banyak juga yang mencoba-coba mengobati kelainan kulitnya dengan kosmetik/obat-obatan yang beredar di pasaran. Kosmetik tersebut menjanjikan kulit menjadi lembut dan licin, serta bisa menghilangkan bintik hitam, jerawat dan kerut. Tapi tak jarang, kondisi kulitnya kian rusak akibat pemakaian kosmetik yang berlebihan.

Tidak semua kosmetik kulit yang ada di pasaran aman bagi kulit, terlebih kondisi kulit tiap orang berbeda. Apalagi kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh yang memainkan peranan penting untuk menghalangi masuknya bakteri atau patogen ke dalam badan kita. Kulit juga membantu menjaga suhu badan dan mengeluarkan zat yang berbahaya dari badan melalui keringat. Sehingga kulit sebagai lapisan paling luar perlu perawatan khusus. Terlebih kulit sangat rentan terhadap penyakit.

Kapalan atau penebalan kulit bukanlah penyakit kelainan kulit dan tidak berbahaya. Namun bagi sebagian wanita penebalan kulit sangat menggangu penampilan mereka, apalagi jika diikuti dengan berubahnya warna kulit menjadi lebih gelap.

Banyak wanita yang sering menggunakan sepatu berhak tinggi merasa terganggu dengan permasalahan kaki, terutama daerah tumit kaki menjadi menebal dan pecah-pecah. Padahal menurut dr. Sutirto, hal itu alamiah dan wajar karena daerah tumit kaki sering bergesekan dengan sepatu. Sehingga tubuh berupaya melindungi daerah tersebut dengan menebalkan lapisan kulitnya.

Pengobatan kapalan sebenarnya sangat mudah. Tak perlu terapi khusus seperti penyakit kulit lainnya, tapi mesti dilakukan dengan benar. Hanya gunakan kasa/plester yang khusus agar penebalan kulit tidak melebar dan untuk menipiskan lapisan kulit yang menebal diperlukan obat-obat yang menghancurkan kulit ari, seperti salep yang mengandung asam salisilat.

Untuk pengobatan kaki dan tangan sama, tapi dengan dosis yang berbeda. Jika dengan menggunakan salep tidak berhasil, pengobatannya dapat menggunakan terapi laser atau terapi listrik untuk menipiskan lapisan kulit ari yang menebal tersebut.

Pengobatan pun tidak menjamin kapalan tidak muncul lagi. Untuk mencegahnya pilih sepatu yang enak dan cukup lebar di bagian jari-jari kaki, istirahatlah secara berkala. Apabila harus menulis banyak atau sering menggunakan peralatan yang berat, oleskan lanolin/pelembab untuk menghaluskan kulit.