Pages

Subscribe:

Ponsel Biasa Paling Banyak Kuman Dibanding Tablet & Ponsel Layar Sentuh

Ponsel layar sentuh dan tablet cenderung dianggap mengandung banyak kuman karena berinteraksi langsung dengan tangan kosong ataupun udara bebas. Tapi sebuah studi baru dari Inggris mengemukakan bahwa ponsel biasa atau ponsel yang dilengkapi dengan keypad ternyata jauh lebih terkontaminasi kuman daripada tablet dan ponsel dengan layar sentuh (touchscreens).
Peneliti dari University College London menemukan 24 persen ponsel yang dilengkapi tombol atau keypad dipastikan positif sarat akan bakteri yang dapat menyebabkan ruam pada kulit, gangguan pernafasan hingga keracunan makanan.

Bahkan pada alat komunikasi yang menggunakan teknologi layar sentuh tingkat kontaminanya justru menurun menjadi sebanyak tiga persen saja.

"Tak seperti ponsel layar sentuh, ponsel dengan tombol-tombol atau keypad memiliki permukaan yang tak rata sehingga bakteri-bakteri mudah bersembunyi di sela-selanya sekaligus membuatnya lebih sulit dibersihkan," terang peneliti Pallavi Pal, MD, seperti dilansir menshealth, Minggu (14/4/2013).

"Tak hanya ponsel, laptop dan mp3 yang dilengkapi tombol-tombol tertentu juga cenderung mengandung lebih banyak kuman dibandingkan dengan perangkat serupa yang menggunakan teknologi layar sentuh," tambahnya.

Namun kendati ponsel atau tablet dengan layar sentuh tak banyak dihinggapi kuman, Dr. Pal menyarankan agar ponsel atau tablet yang menggunakan teknologi layar sentuh tetap rajin dibersihkan. "Di antaranya menyeka layar ponsel dengan tisu atau pembersih disinfektan sedikitnya satu kali dalam seminggu," sarannya.

Selain itu, para pakar meminta agar setiap orang memastikan tidak menyemprotkan cairan apapun langsung ke permukaan ponsel (apapun jenisnya) karena hal itu dapat merusak pengeras suara, earphone atau komponen lain dari ponsel.


(vit/vit)  

3 Penyebab Masalah Jantung & Cara Mengatasinya


Sudah seminggu ini Gail Alexander-Wright (37) menderita leher nyeri dan kelelahan. Suatu malam, ia juga merasakan dadanya seperti ditusuk-tusuk. Apa yang dialami Wright ini sebenarnya adalah tanda dari gejala serangan jantung, dimana darah yang mengalir ke otot jantung terhimpit dan menyebabkan kerusakan di sana.

Apa yang dialami Wright sebenarnya lebih sering dialami oleh wanita, di mana dua dari tiga wanita mengalami kematian karena penyakit ini. Itulah mengapa, serangan jantung merupakan penyakit paling mematikan nomor satu bagi wanita.

Yang menyebabkan hal ini adalah tingkat kolesterol dan tekanan darah tinggi yang tidak banyak disadari, sehingga menyebabkan risiko tinggi pada banyak wanita. Health Magazine mengungkapkan tiga penyebab masalah jantung dan cara mengatasinya.

Hipertensi
“Sebagian wanita berusia lebih dari 45 tahun memiliki hipertensi,” ujar Nieca Goldberg, MD, Direktur Medis NYU Langone Medical Center’s Women’s Heart Program.

Penyebab masalah: Tekanan darah bisa membuat arteri tidak fleksibel, sehingga sulit bagi darah melaluinya. Ini juga bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang berisiko kebutaan dan gagal ginjal atau memicu pembentukan plak pemicu serangan jantung atau stroke.

“Kami melihat, sekarang ini hipertensi banyak diderita oleh wanita muda yang kelebihan berat badan,” ujar Leslie Cho, MD, Direktur Women’s Cardiovascular Center. “Kelebihan berat badan dapat meregangkan seluruh bagian tubuh, termasuk arteri.”

Oleh karenanya, terlalu banyak mengkonsumsi garam dan memiliki keluarga dengan sejarah hipertensi atau psoriasis dan diabetes bisa membuat Anda berisiko mengidap hipertensi juga.
Gejala: Biasanya Anda tidak merasakan apapun. Namun jika Anda merasa pusing, penglihatan kabur, atau sering sakit kepala, periksakanlah ke dokter.

Tekanan darah yang normal adalah di bawah 80/120. Jika Anda berada di atas itu (80/130), Anda perlu memeriksakannya. Mengubah gaya hidup bisa mengurangi risiko hipertensi, seperti mengurangi berat badan, tidak berlebihan mengkonsumsi garam, berolahraga, dan mengurangi stres.

Palpitasi
Sangatlah menakutkan jika jantung Anda berdegup cepat. Namun seringkali hal ini tidak perlu dikhawatirkan dan biasanya dikarenakan gaya hidup yang tidak baik. Misalnya, merokok, stres, terlalu banyak mengkonsumsi kafein, dehidrasi, atau mengkonsumsi obat jenis decongestants.

Tapi untuk memastikan, periksakan ke dokter. Bisa jadi ini tanda medis dari kondisi hipertiroid atau arrhythmia, suatu kondisi abnormal dari detak jantung yang sangat berbahaya.

Gejala: Perasaan seperti melayang dan jantung berdebar cepat, bahkan ketika Anda sedang beristirahat.
Jika gejala ini pertama kali Anda rasakan, minumlah air putih yang banyak dan hindari kafein. Jika tidak hilang juga, periksa ke dokter dan lakukan tes electrocardiogram, tes yang mencatat impuls listrik jantung Anda, atau holter monitor (tes arrhythmia).

Kolesterol tinggi
Percaya atau tidak, kolesterol tidaklah selalu buruk. Anda membutuhkannya, layaknya lemak yang tersubstansi dalam darah untuk membantu memproduksi hormone estrogen.
Pemeriksaan kolesterol mencakup tiga hal. Pertama, Low Density Lippoprotein (LDL) atau kolesterol buruk, yang dapat menyebabkan plak pada arteri dan berisiko tinggi pada serangan jantung.
Kedua, High Density Lippoprotein (HDL) atau kolesterol baik yang membawa kolesterol berlebihan menjauh dari arteri. Dan ketiga, Triglycerides yaitu lemak yang dibentuk dalam tubuh yang dapat menyumbat arteri Anda.

Gejala: Tanpa gejala.
Lakukan skrining. Jika kolesterol Anda normal, lakukanlah pemeriksaan atau skrining setiap 5 tahun sekali dan setahun sekali di masa menopause. Jika ternyata hasilnya tinggi, jangan takut, olahraga teratur dapat mengatasi masalah ini.

Ester Sondang

Membedong Bayi, Boleh Kok! Itu Ide Bagus!


Boleh, kok, membedong bayi, asal caranya benar sehingga bayi bisa merasa hangat dan nyaman. Jika sebelumnya sempat ada yang melarang bedong, hal ini terpatahkan oleh pengamatan Raleigh, konsultan tidur bayi dari North Carolina, Amerika Serikat.

Kata Raleigh, membedong terbukti dapat membuat lebih nyaman sehingga bayi tak mudah rewel, mencegah bayi baru lahir tidur menelungkup yang dapat membahayakannya, hangat, juga merasa aman karena mengingatkannya pada saat ia di dalam kandungan, sementara dunia ini masih asing baginya. Tak hanya Raleigh, Dr Harvey Karp, ahli masalah bayi tidur, serta American Academy of Pediatrics, menganjurkan membedong bayi.

Jika membedong bayi dianggap berbahaya, mungkin sudah ada ribuan orangtua melaporkan kejadian berbahaya, tapi ternyata tidak. Dengan membedong, bayi akan terhindar dari SIDS (sudden infant death syndrome) atau kematian mendadak saat tidur, karena bayi tetap pada posisi terlentang.

Itulah mengapa, disarankan untuk membedong bayi sejak bayi lahir hingga bisa berguling. Namun begitu, sebaiknya bayi jangan terus-menerus dibedong. Kita perlu memberikan ia kebebasan untuk bergerak, misalnya saat sedang bermain, pun jika kita masih sharing tempat tidur karena dikhawatirkan membuatnya kepanasan.

Berikut cara membedong yang benar:

1. Rentangkan selimut bayi, lalu lipat 1/6 di bagian atasnya.
2. Letakkan bayi di atas selimut, lalu masukkan tangan kanan dan kirinya ke dalam lipatan.
3. Bungkus bayi dengan melipat tangan kiri atau kanan bersamaan dengan selimut ke arah perut.
4. Lipat bagian bawah selimut ke arah belakang supaya kaki bayi tertutup rapat.
5. Yang perlu diingat saat membedong, gunakan selimut yang lembut dan nyaman, jangan terlalu kencang,    dan jangan menutupi mulut atau hidung karena membuat bayi sulit bernapas.

(Tabloid Nakita)

Konsumsi Kale, Atasi Kanker Payudara

Konsumsi Kale, Atasi Kanker Payudara, Mengontrol keseimbangan estrogen tubuh.



Sayuran berdaun hijau terkenal akan khasiatnya sebagai antioksidan yang merawat sel-sel tubuh. Sebut saja sayur kale yang merupakan keluarga kubis. Bila dikonsumsi rutin, kale mampu menahan tubuh dari kanker dan ampuh menurunkan kolesterol. 
 
Selain kaya antioksidan jenis karotenoid dan flavonoid, kale juga sarat mineral, vitamin A, C dan K. Hadirnya kalsium dalam sayuran kale juga lebih cepat diserap dalam tubuh dari pada kalsium susu. Efeknya tentu saja pencegahan osteoporosis dan radang sendi.

Berikut manfaat lain kale bagi wanita, seperti dilansir boldsky:
 
Membantu selama masa kehamilan
Kaya akan kalsium dan zat besi, kale sangat dibutuhkan wanita semasa kehamilan untuk meningkatkan produksi ASI dan perkembangan janin. Asam folat (vitamin B9) nya juga memainkan peranan penting bagi sistem saraf bayi. 

Mencegah kanker payudara
Kale memiliki sifat menangkal kanker payudara dengan mengontrol estrogen dalam tubuh. Anti oksidan dan anti inflamasi (peradangan) saling bekerja sama untuk menyingkirkan berbagai macam penyakit kanker.
 
Baik untuk kulit
Tidak hanya obat untuk penyakit, kale juga memiliki sifat baik menjaga kecantikan kulit. Hijau daun, antioksidan, zat besi, vitamin C, dan E yang mendorong produksi kolagen pencegah keriput.
 
Menurunkan berat badan
Mengunyah satu lembar daun kale mentah sama dengan membakar 34 kalori. Serat sebanyak 1,3 gram pada selembar kale mampu mencukupi kebutuhan serat yang membuat Anda kenyang lebih lama dan melancarkan metabolisme.  

Membuat rambut sehat
Kale juga memiliki manfaat untuk keindahan rambut Anda. Zat besi yang terkandung membuat rambut lebih kuat dan lebih cepat tumbuh. (umi)

Benarkah Diet Tinggi Protein Baik Bagi Tubuh ?


Menghilangkan kelebihan berat badan dengan menyantap steak, burger, keju dan bacon tanpa merasa lapar? Hm, siapa yang tak mau. Para pecinta daging telah lama memperkenalkan diet tinggi protein dan rendah karbohidrat. Beberapa jenis diet seperti Atkins, Zone, Protein Power dan Sugar Busters telah merancang diet tinggi protein ini. Kendati banyak dari diet ini  berhasil, Anda perlu tahu benar mengenai hasil dan risiko sebelum  menjalani diet tepat bagi Anda.

Berapa Banyak Protein?

Kebanyakan orang Amerika mendapatkan 12 hingga 18 persen kalori dari protein. Dengan diet tinggi protein, mereka akan lebih banyak mendapatkan porsi makanan sumber protein.
Protein mungkin hanya berjumlah setengah dari kalori perhari Anda. Kebanyakan kalori hewani  ekstra  didapat dari daging, telur, dan keju. Sementara sering kali, diet membatasi ketat konsumsi sereal, beras, buah dan sayuran. Lantas, mengapa diet in berhasil?

Bagaimana Kerja Diet Protein?

Ketika Anda memotong konsumsi karbohidrat, Anda mungkin kehilangan lebih banyak berat badan karena mengalami kehilangan cairan tubuh. Lalu, dengan tanpa ekstra karbohidrat, tubuh mulai membongkar cadangan lemak sebagai kalori. Melalui mekanisme yang disebut ketosis. Ini akan membuat diet seakan mudah karena tak selalu merasa lapar. Sayangnya, kebanyakan proses ketosis membuat seseorang mengalami sakit kepala, iritabilitas, mual, gangguan ginjal hingga palpitasi jantung.

Apakah Diet Tinggi Protein Aman?

Banyak ahli medis kurang menyepakatinya.  The American Heart Association tidak merekomendasikan diet tinggi protein. Terlalu banyak lemak dari daging dan produk susu yang dapat meningkatkan kolesterol dan risiko serangan jantung.
Tidak makan sayuran dan beras-berasan juga dapat membuat tubuh kekurangan serat dan nutrisi penting. Bagaimanapun, diet tinggi protein memang dapat membantu melawan obesitas. Diet dalam takaran sedang, dengan memangkas lemak namun mengurangi karbohidrat besar-besaran,memang dapat saja efektif.
 
Memulai Diet Tinggi Protein
Jadilah pemilih

Utamakan rencana diet tinggi protein rendah lemak, selain juga rendah karbohidrat. Hindari perencanaan diet yang ekstrim, misal, dengan tidak makan daging berlemak namun tetap memakan dalam jumlah terbatas makanan sumber karbohidrat. Dokter  akan lebih baik dalam memberikan perencanaan diet yang tepat.

Pikirkan Daging Putih

Ayam dan unggas dapat saja menjadi menu utama diet tinggi protein. Jika Anda memilih protein putih, Anda juga dapat mengurangi  risiko makanan tinggi lemak. Untuk lebih mengurangi lemak, cobalah menghilangkan bagian kulit yang banyak mengandung lemak tak baik.

Kedelai juga Tinggi Protein

Tahu, burger tempe, tempe, dan makanan berbahan kedelai lainnya adalah nutrisi nabati yang kaya protein. Sebagai tambahan, makan 25 gram protein kedelai setiap hari yang dapat menurunkan kolesterol Anda.

Banyak Protein, Banyak Risiko?

Beberapa komunitas kesehatan peduli akan diet tinggi protein, khususnya dengan diet tinggi protein jangka panjang. Diet yang tinggi lemak jenuh dan rendah serat (seperti juga diet tinggi protein) dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Risiko kesehatan potensial  ketika menjalani diet tinggi protein dalam jangka panjang adalah osteoporosis (pengeroposan tulang) dan penyakit ginjal.

dari berbagai sumber

Jus Buah Bisa Gantikan Lemak pada Cokelat


Cokelat merupakan salah satu jenis camilan yang paling digemari. Namun tak jarang, para penggemar makanan manis satu ini merasa khawatir akan kandungan kalori dan lemaknya. Terutama bagi mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan.

Sebuah trobosan baru yang dilakukan para peneliti asal University of Warwick. Mereka mengatakan, 50 persen lemak dalam cokelat dapat digantikan oleh jus jeruk dan cranberry. Para peneliti menambahkan, mengganti lemak cokelat dengan jus buah tidak akan mengubah tekstur cokelat yang keras namun juga lumer di mulut. Bahkan, juga tidak mengubah rasanya.

Meski demikian, teknologi ini masih memiliki kelemahan yaitu menghasilkan cokelat yang mengandung sedikit rasa jus buah. Namun para peneliti mengatakan, hal tersebut dapat diminimalisasi dengan mengganti jus buah dengan air dan sejumlah kecil vitamin C.

Pemimpin riset dr. Stefan Bon mengatakan, semua orang suka cokelat, namun sayangnya kandungan lemaknya tinggi. "Kandungan lemak pada cokelat menjadikan tekstur cokelat sangat unik. Lembut dan lumer di mulut, tapi juga keras untuk dipatahkan dengan tangan," ujar Bon.

"Kami menemukan cara untuk menjaga tekstur khas cokelat namun dengan kandungan lemak yang lebih rendah," imbuhnya.

Sayangnya, Bon dan timnya belum tertarik untuk memproduksi cokelat rendah lemak ini besar-besaran dalam waktu dekat.  "Itu tergantung pada industri makan yang mau memanfaatkan temuan kami untuk cokelat yang lebih sehat," ujar Bon.

Sumber : Telegraph

Gemetar, Kaku dan Tak Stabil Saat Berjalan? Awas Kena Parkinson

Masih ingatkah Anda pada sebuah film berjudul Love and Other Drugs yang dibintangi Anne Hathaway? Film ini mengulas singkat mengenai ciri klasik penyakit parkinson.



Gerakan tremor monoton menjadi salah satu yang utama. Tapi, sebenarnya masih banyak ciri klasik lainnya.

Dalam diskusi bertema Seni Parkinson: Saya dan Keluarga beberapa ciri klasik parkinson dibahas tuntas oleh dr Diatri Nari Lastri, Sp.S(K) selaku narasumber dan sekretaris jenderal pengurus pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).

Hal ini ia bahas dalam seminar untuk memeringati Hari Parkinson Sedunia tepat hari ini. Seminar ini mengambil tempat di Energy Cafe, Energy Building Jl Jend Sudirman Kav. 52-53 Jakarta, Kamis (11/4/2013).

Dr Diatri mengatakan gejala-gejala berikut ini merupakan gejala parkinson. Biasanya dikenal dengan sebutan TRAP.

T = Tremor. Ini adalah gejala monoton yang banyak terlihat pada pengidap parkinson. Biasanya menyerang pada tangan pasien.

R = Rigidity atau kekakuan. Akibat saraf yang tidak dapat bekerja dengan baik maka akan sangat dirasakan kekakuan pada bagian tubuh tertentu, bagian tubuh yang paling banyak diserang adalah wajah, tangan, dan kaki.

A = Akinesia. Tanda ini merupakan kakunya wajah sehingga tidak dapat berkedip atau memberikan ekspresi.

P = Postural instability. Tanda ini ditunjukkan dengan adanya ketidakseimbangan atau kestabilan waktu berjalan. Inilah yang dapat menyebabkan bahaya pada pengidap parkinson.

Namun, beberapa penyakit lain seperti stroke atau infeksi otak dapat memiliki tanda yang sama. Hanya saja, jika terjadi 2 atau 3 tanda diatas secara bersamaan bisa dipastikan itu adalah gejala parkinson.

Selain ciri klasik di atas, masih ada beberapa gejala lainnya. Beberapa di antaranya, ketika berjalan salah satu tangan tidak 'melenggang' juga mengecilnya suara perlahan ketika berbicara.

Kekakuan saat menulis sehingga tulisan semakin lama semakin kecil bahkan mengeluarkan liur terus menerus atau 'drooling' juga merupakan ciri lain dari gejala parkinson.


(up/up) Erninta Afryani Sinulingga    

Ternyata, Angkat Berat Bantu Pria Cegah Diabetes

Jakarta, Mulai sekarang rajin-rajinlah ke gym. Selain membuat Anda berotot dan lebih bugar, ternyata sebuah studi baru menemukan pria yang rajin melakukan latihan angkat berat dapat terhindar dari penyakit diabetes.

Tim peneliti gabungan dari Harvard University, Boston dan University of Southern Denmark, Odense mengamati 32.000 pria sejak tahun 1990 hingga 2008 untuk mengetahui kaitan antara olahraga, khususnya angkat berat terhadap risiko pria untuk terkena diabetes.

Kemudian setelah disesuaikan dengan faktor-faktor lain seperti kebiasaan menonton televisi, riwayat diabetes dalam keluarga, kebiasaan merokok dan pola makan, peneliti pun mengkategorisasi partisipan ke dalam tiga kelompok berdasarkan seberapa banyak porsi latihan angkat berat yang mereka lakukan setiap minggunya: antara 1-59 menit; 149 menit dan 150 menit ke atas.

Hasilnya, peneliti mengidentifikasi adanya 2.278 partisipan yang terkena diabetes selama periode studi. Tapi partisipan yang rutin melakukan latihan angkat berat tetap mengalami penurunan risiko diabetes, tak peduli berapa lamapun mereka menghabiskan waktu untuk latihan.

Untuk partisipan yang hanya menghabiskan waktu 1-59 menit, risiko diabetesnya berkurang sebesar 12 persen, 25 persen untuk partisipan yang latihan angkat berat selama 140 menit dan 34 persen untuk partisipan yang latihan angkat berat selama 150 menit ke atas. Artinya semakin lama waktu yang dihabiskan untuk latihan angkat berat, maka semakin kecil risikonya untuk terserang diabetes.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Archives of Internal Medicine ini pun sepakat dengan temuan sebelumnya yang mengatakan latihan aerobik seperti jogging atau lari juga mengurangi risiko diabetes. Bahkan peneliti studi ini mengungkap untuk masing-masing waktu yang dihabiskan partisipan melakukan latihan aerobik, risiko diabetesnya berkurang sebesar 7 persen, 31 persen dan 52 persen.

"Banyak orang yang mengaku kesulitan untuk rutin melakukan latihan aerobik, tapi temuan ini menunjukkan bahwa latihan angkat berat juga bisa jadi alternatif aerobik untuk mencegah diabetes tipe 2," tandas peneliti Anders Grontved, seorang peneliti gizi dan mahasiswa doktoral epidemiologi olahraga dari University of Southern Denmark.

Menurut Grontved, partisipan yang mendapatkan manfaat pencegahan diabetes terbesar adalah partisipan yang mengkombinasikan antara angkat berat dan latihan aerobik. Pasalnya pria yang melakukan latihan aerobik dan angkat berat selama 150 menit setiap minggunya terbukti mengalami penurunan risiko diabetes hingga 59 persen.

Peneliti lain, Dr. Frank Hu yang juga seorang profesor gizi dan epidemiologi dari Harvard School of Public Health menerangkan jika peningkatan massa otot dapat menyebabkan penambahan sensitivitas insulin pada tubuh.

Lagipula selama ini penderita diabetes tipe 2 diketahui tak mampu mengendalikan kadar gula darahnya karena resistensi mereka terhadap insulin. Kondisi ini merupakan efek dari obesitas yang menyebabkan penumpukan lemak di dalam tubuh sehingga tubuh tak mampu memanfaatkan insulin dengan baik.

"Saya kira manfaat angkat berat itu benar-benar nyata. Segala jenis olahraga mungkin juga bermanfaat untuk mencegah diabetes, tapi angkat berat yang dikombinasikan dengan aerobik tampaknya memberikan hasil terbaik dari semuanya," pungkas Dr. Hu seperti dilansir cbsnews, Selasa (9/4/2013).

Namun karena studi ini hanya mengkaji partisipan pria, Grontved mengakui jika temuan studi ini belum dikatakan efektif untuk wanita.


(up/up)  

Bagaimana Daging Merah Merusak Jantung

Jika ingin terhindar dari penyakit jantung dan stroke, para ahli menyarankan untuk menghindari konsumsi daging merah. Tetapi baru terungkap bagaimana mekanisme daging merah merusak kesehatan.

Studi yang dimuat dalam jurnal Nature Medicine menunjukkan bahwa senyawa karnitin di daging merah akan dihancurkan oleh bakteri di pencernaan. Penghancuran senyawa ini akan menghasilkan kadar kolesterol tubuh yang lebih tinggi sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Selama ini telah banyak penelitian yang menyatakan bahwa makan daging merah secara rutin dapat merusak kesehatan jantung karena tingginya kandungan lemak jenuh. Bahaya dari lemak jenuh dan daging yang diproses sudah lama diketahui memiliki dampak buruk, namun bukan itu saja yang menyebabkan daging merah berbahaya.

"Kandungan kolesterol dan lemak jenuh dalam daging merah bukan bahaya satu-satunya, masih ada hal lain yang berkontribusi untuk meningkatkan risiko kardiovaskular," ujar ketua studi dr. Stanley Hazen, dari Claveland Clinic.

Percobaan yang dilakukan pada tikus dan manusia menunjukkan bahwa bakteri pada sistem pencernaan dapat memecah karnitin. Karnitin dipecah menjadi gas dikonversi di hati menjadi senyawa kimia yang disebut TMAO. Dalam studi ini, TMAO dikaitkan kuat dengan penumpukan lemak di pembuluh darah. Sehingga dapat memicu penyakit jantung dan kematian.

Hazen mengatakan TMAO seringkali tidak dihiraukan karena mungkin merupakan produk sisa dari metabolisme. "Namun secara signifikan dapat mempengaruhi metabolisme kolesterol dan akumulasinya," ujarnya.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa mengurangi frekuensi makan daging merah sangat dianjurkan. Selain itu studi ini juga menekankan penggunaan yogurt berprobiotik untuk mengubah keseimbangan bakteri dalam sistem pencernaan.

"Mengurangi jumlah bakteri yang memecah karnitin secara teori dapat pula mengurangi  bahaya dari daging merah," tutur Hazen.

Orang yang tidak makan daging merah atau vegetarian memiliki jumlah bakteri pemecah karnitin yang lebih sedikit daripada pemakan daging.

Kendati daging merah merupakan sumber protein dan beberapa zat gizi yang baik, namun sebaiknya tidak dimakan terlalu berlebihan. Pemerintah Inggris merekomendasikan konsumsi daging merah tidak lebih dari 70 gram per harinya.

Unoviana Kartika

Satu Bungkus Keripik Sehari = Lima Liter Minyak Setahun


Apa bahayanya makan sebungkus snek keripik kentang setiap hari? Michael Moss, penulis buku berjudul Salt, Sugar, Fat: How The Food Giants Hooked Us , siap memaparkan hasil investigasinya.
Moss menyebut adiksi pada cemilan ini tak hanya berakibat buruk pada tingkat obesitas dan penyakit jantung, namun juga dapat memberi pengaruh buruk pada perkembangan bayi yang masih berada di dalam rahim. Ia menyebut, janin yang mendapat asupan terlalu banyak cemilan gurih ini saat berada dalam kandungan akan lahir menjadi anak yang hiperaktif dan berpotensi lebih besar untuk menderita kanker.
Latar belakang Moss menulis buku ini adalah adanya tren yang sangat berbahaya terkait dengan kebiasaan masyarakat Inggris, negara kelahiran Moss, yang semakin suka mengemil. Inggris dilaporkan menghabiskan 6 milyar bungkus keripik selama setahun, ini setara dengan 1 ton bungkus keripik dikonsumsi setiap tiga menit, atau hampir 100 bungkus per orang per tahun.
Padahal, mengemil sebungkus keripik setiap hari (seperti yang dilakukan kebanyakan anak-anak di Inggris saat ini), artinya sama dengan meminum hampir lima liter minyak goreng dalam setahun. Ini belum termasuk lemak, gula, dan garam yang terkandung dalam setiap bungkusnya.
 Banyak orang tak percaya sebungkus makanan yang dibalut dengan wadah dan warna menarik ini bisa sedemikian jahat. Moss menyebut dalam bukunya, “Logo dan warna cerah itu sengaja didesain oleh perusahaan sebagai topeng untuk makanan yang mampu menggoda indera pengecap kita sampai tahap kecanduan.”
Moss juga mengaku telah melakukan investigasi yang menguak cara-cara perusahaan snek mengolah produknya dengan bahan baku yang sangat presisi, sehingga memengaruhi bagian dalam otak manusia yang berfungsi sebagai pusat keinginan (crave center) .
 Ketika Anda menggigit sekeping keripik, jabarnya, rasa asin langsung menyergap. Efek ini disebut sebagai efek ledakan rasa oleh industri snek. Keripik modern juga dipenuhi lemak yang terasa sangat enak di dalam mulut. Kita dapat merasakan lemak ini melalui rangkaian saraf yang disebut trigeminal, yang terletak di langit-langit dan bagian belakang mulut. Semakin enak makanan di mulut, semakin kita ingin memakannya lagi.
 Selain garam dan lemak, “Kandungan gula dalam sebungkus keripik menjadikan trio ini senjata ampuh. Tiga rasa itu secara insting merupakan rasa yang diinginkan otak manusia.”
Namun senjata rahasia terampuh yang dimiliki sekantong keripik yang kini banyak beredar di pasaran adalah sensasi krispi buatannya. “Penelitian menunjukkan, semakin keras suara kriuk yang ditimbulkan keripik saat Anda menggigitnya, semakin Anda menyukainya.”


Ajeng

Obat untuk Membantu Mengendalikan Infeksi HIV

Nevirapine, Obat untuk Membantu Mengendalikan Infeksi HIV 

Deskripsi

Nevirapine adalah obat yang digunakan dengan obat HIV lain untuk membantu mengendalikan infeksi HIV. Obat ini membantu mengurangi jumlah HIV dalam tubuh sehingga sistem kekebalan tubuh dapat bekerja lebih baik. Penggunaan obat ini dapat menurunkan risiko komplikasi HIV (seperti infeksi baru, kanker) dan meningkatkan kualitas hidup.

Nevirapine milik kelas obat yang dikenal sebagai non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI). Tetapi, Nevirapine bukan obat untuk infeksi HIV melainkan hanya mengurangi risiko penyebaran penyakit HIV kepada orang lain.

Nevirapine tidak boleh digunakan untuk mencegah infeksi HIV setelah paparan yang disengaja (seperti jarum suntik, darah / kontak cairan tubuh). Berbeda dengan obat HIV yang digunakan untuk mencegah infeksi setelah paparan.

Indikasi

Obat untuk membantu mengendalikan infeksi HIV.

Dosis

Minum obat ini dengan atau tanpa makanan, biasanya sekali sehari selama 14 hari pertama ketika Anda memulai pengobatan, kemudian dua kali sehari atau seperti yang diarahkan oleh dokter. Jika terjadi masalah hati atau kulit (reaksi alergi) ketika Anda minum obat ini sekali sehari, segera periksakan ke dokter dan tidak meningkatkan dosis untuk dua kali sehari.

Jika Anda menggunakan bentuk suspensi cair dari obat ini, kocok botol terlebih dahulu dan berhati-hatilah dalam mengukur dosis dengan menggunakan alat ukur khusus atau sendok. Jangan gunakan sendok rumah tangga karena Anda mungkin tidak mendapatkan dosis yang benar.

Dosis didasarkan pada kondisi medis dan respon terhadap pengobatan. Pada anak-anak, dosis juga didasarkan pada ukuran tubuh. Jangan lewatkan pengobatan sekali sehari selama lebih dari 28 hari. Jika Anda mendekati periode tersebut, dokter harus mempertimbangkan untuk beralih ke pengobatan lain. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk lebih jelasnya.

Jangan meningkatkan dosis, mengambil obat ini lebih sering daripada yang disarankan, atau berhenti minum bahkan untuk waktu yang singkat sekalipun kecuali diarahkan oleh dokter. Melewatkan atau mengubah dosis tanpa persetujuan dari dokter dapat menyebabkan jumlah virus meningkat, membuat infeksi lebih sulit untuk diobati, dan memperburuk efek samping.

Obat ini bekerja dengan baik ketika jumlah obat dalam tubuh Anda dijaga pada tingkat yang konstan. Oleh karena itu, mengambil obat ini pada interval waktu yang merata setiap hari.




Kanker Tidak Perlu Diobati


Tidak Semua Kanker Perlu Diobati dengan Obat Terbaru

Jakarta, Kanker masih menjadi ancaman yang ditakutkan banyak orang hingga saat ini. Berbagai pengobatan pun sudah dikembangkan untuk menyembuhkan atau menangkal penyebaran sel-sel kanker. Kini mulai muncul banyak penelitian yang dilakukan untuk menemukan obat baru pelawan kanker.

"Obat baru memang amat penting sebab dapat meningkatkan keberhasilan penanganan kanker pada pasien. Tapi terkadang obat baru tersebut terlalu dielu-elukan. Padahal beberapa jenis kanker tidak membutuhkan obat baru," kata dr Ang Peng Tiam kepada detikHealth seperti ditulis pada Minggu (7/4/2013).

Dr Ang Peng Tiam merupakan dokter spesialis kanker terkemuka di Singapura, sekaligus menjabat sebagai Medical Director and Senior Consultant of Medical Oncology di Parkway Cancer Centre, Singapura. Dalam bincang-bincang di Seafood Terrace, Level 5, Grand Hyatt Jakarta, Jl. MH Thamrin, Jakarta, dr Ang menganalogikan kanker dengan memasak.

Menurut dr Ang, onkologi memerlukan formula, mirip resep masakan. Untuk mendapat masakan yang enak, chef harus mengikuti langkah-langkah yang sudah ada. Tapi chef sejati adalah chef yang tahu formulanya, namun juga mempertimbangkan ukuran dan kondisi bahan masakan serta pelanggan.

"Dalam penanganan kanker juga demikian. Dokter muda membuka buku resep dan mengikuti langkah-langkahnya. Tapi semakin matang, kita tahu bagaimana penyesuaiannya untuk memastikan pasien sejahtera. Chef sejati tak perlu buku memasak, tapi dia sudah tahu caranya untuk membuat makanan yang baik," jelas dr Ang.

Walau begitu, penemuan obat kanker tetap perlu terus dilakukan untuk mencari pengobatan yang efektif dan efisien. Dr Ang menerangkan, saat ini yang tengah menjadi perhatian oleh pusat kankernya dan berbagai peneliti lain di dunia adalah mengenai molekular genetik pemicu kanker.

Jadi peneliti mencoba mengidentifikasi terapi yang menargetkan gen yang akan berubah menjadi kanker, lalu menghambat jalur perkembangannya. Jika jalur ini sudah terhambat, maka penyakit kanker dapat dicegah atau minimal menjadi kurang agresif. Pada akhirnya, obat ini akan berimbas pada pengobatan yang lebih efektif.

"Pada kanker paru-paru yang menyerang orang bukan perokok, kita tahu sebagian besar pasien memiliki abnormalitas pada gennya yang memicu mutasi penyebab kanker. Dengan meminum obat, maka kita bisa menghambat kemunculan kanker hingga 70 persen," ungkap dr Ang.


(pah/vit)    

Stroke & Hipertensi Gampang Dicegah Asal Doyan Makan Pisang

Jakarta, Pisang mudah didapatkan di mana saja, mulai dari warung makan hingga minimarket dan pusat perbelanjaan. Bukan hanya membantu menahan lapar, buah pisang juga memiliki banyak manfaat termasuk mencegah tekanan darah tinggi dan stroke.
Kandungan potasium atau kalium yang tinggi dalam buah pisang sejak lama dikaitkan dengan penurunan tekanan darah dan risiko hipertensi. Anggapan ini diperkuat dengan penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa asupan kalium yang tinggi bisa mengurangi risiko stroke 23 persen.

Penelitian yang dipublikasikan di situs bmj.com tersebut juga membantah anggapan bahwa pada orang dewasa kalium susah dibersihkan oleh ginjal. Bahkan penelitian ini tidak menemukan dampak negatif dari konsumsi pisang yang kaya kalium, terhadap kesehatan ginjal.

Data yang terungkap dalam penelitian ini diklaim cukup berkualitas untuk membuktikan manfaat pisang bagi penderita tekanan darah tinggi. Dalam 33 pengujian, lebih dari 128.000 orang dengan riwayat tekanan darah tinggi membuktikan bahwa kondisinya membaik berkat makan pisang.

Pisang merupakan salah satu sumber potasium atau kalium yang paling populer sekaligus paling kaya. Tiap sebatang pisang, rata-rata terkandung 420 mg kalium. Pada orang dewasa, kebutuhan kalium dari berbagai sumber makanan rata-rata 3.500 mg setiap hari.

Stroke sendiri merupakan salah satu penyakit paling mematikan pada orang dewasa. Tiap tahun, ada lebih dari 53.000 kematian di Inggris yang dikaitkan dengan stroke. Kalaupun ada juga yang selamat, 100.000 di antaranya hidup dalam kecacatan akibat stroke.

Selain dengan memperbanyak asupan kalium dari pisang atau sumber makanan yang lain, stroke dan tekanan darah tinggi juga bisa dicegah dengan mengurangi asupan garam. Dikutip dari Daily Mail, Jumat (5/4/2013), tekanan darah berkurang sangat signifikan dalam 4 bulan hanya dengan membatasi asupan garam.


(up/vit)  

Ascites

Pengantar dan Defenisi
Asites adalah Gastroenterological istilah untuk yang lebih sering digunakan untuk akumulasi cairan dalam rongga peritoneal. Kondisi ini juga dikenal sebagai penumpukan cairan rongga peritoneal, kelebihan cairan peritoneal, hydroperitoneum atau lebih akrab dikenal sebagai kondisi basal perut. Meskipun paling sering dikarenakan sirosis dan penyakit hati yang berat, kehadiran asites juga bisa diramalkan terdapatnya masalah medis lain yang signifikan. Diagnosis penyebabnya adalah biasanya dengan tes darah, USG perut, dan pengambilan sampel cairan tersebut dengan jarum atau paracentesis (yang juga dapat menjadi terapi). Pengobatan mungkin dengan obat-obatan ( diuretik ), paracentesis, atau perawatan lain diarahkan pada penyebabnya




Asites akut dapat terjadi sebagai komplikasi dari trauma, perforasi ulkus, radang usus buntu, atau peradangan dari usus besar atau organ berbentuk tabung (diverticulitis). Kondisi ini juga dapat berkembang ketika cairan usus, empedu, pankreas jus, atau bakteri menyerang membran, dimana membran ini memiliki tekstur halus yang transparan yang melapisi bagian dalam perut (peritoneum). Asites lebih sering dikaitkan dengan penyakit hati dan tahan lama (kronis) kondisi.

Dalam sebuah artikel lain yakni macmillan.org.uk menyebutkan bahwa di dalam perut terdapat membran yang disebut peritoneum, yang memiliki dua lapisan. Satu garis lapisan dinding perut dan lapisan lainnya meliputi organ-organ di dalam rongga perut. Peritoneum menghasilkan cairan yang bertindak sebagai pelumas dan memungkinkan organ-organ perut untuk meluncur/bergerak mulus di atas satu sama lain. Kadang-kadang terlalu banyak cairan ini dapat menyebabkan penumpukan di antara dua lapisan, dan kondisi ini disebut ascites.

Penyebab
Dalam artikel medstudents.com menuliskan, Patogenesis pembentukan asites memiliki beberapa faktor yang daftar di bawah ini :
A) Sebuah tekanan hidrostatik) Incresased ;
    Sirosis
    Oklusi vena hepatik (sindrom Budd-Chiari)
    Obstruksi vena cava inferior
    Perikarditis konstriktif
    Gagal jantung kongestif

B) Menurunnya tekanan koloid osmotik ;
    Stadium akhir penyakit hati dengan sintesis protein miskin
    Sindrom nefrotik dengan kehilangan protein
    Malnutrisi
    Protein-kehilangan enteropati

C) Peningkatan permeabilitas kapiler peritoneal ;
    Peritonitis tuberkulosis
    Bakteri peritonitis
    Penyakit ganas peritoneum

D) Kebocoran cairan ke dalam rongga peritoneum ;
    Empedu asites
    Pankreas asites (sekunder ke pseudokista bocor)
    Chylous asites
    Urin asites

E) menyebabkan Miscellaneous ;
    Myxedema
    Ovarium penyakit (sindrom Meigs ')
    Hemodialisis kronis

Tanda dan Gejala
Pada kasus asites ringan sulit untuk dikeahui, tetapi asites berat menyebabkan distensi perut sehingga mudah untuk dikenali. Pasien dengan ascites biasanya akan mengeluh perut membesar secara progresif dan memberi tekanan/dorongan mekanis pada diafragma sehingga dapat menimbulkan sesak napas.

Ascites terdeteksi pada pemeriksaan fisik abdomen dengan terlihat menonjol dari sisi-sisi pada pasien berbaring ("sayap melotot"), " pergeseran kusam "(perbedaan dalam catatan perkusi di sisi-sisi yang menggeser ketika pasien dibaringkan degan posisi menyamping) atau di asites masif dengan "getaran fluida" atau " gelombang cairan "(menekan atau mendorong pada satu sisi akan menghasilkan efek gelombang-seperti melalui cairan yang dapat dirasakan di sisi berlawanan dari perut).

Tanda-tanda lain dari ascites dapat hadir karena etiologi yang mendasarinya. Misalnya, dalam hipertensi portal (mungkin karena sirosis atau fibrosis hati) pasien juga mungkin mengeluh kaki bengkak, memar, ginekomastia , hematemesis , atau perubahan mental karena ensefalopati . Mereka dengan asites akibat kanker (peritoneal carcinomatosis) mungkin mengeluh kelelahan kronis atau kehilangan berat badan. Mereka dengan asites karena gagal jantung mungkin juga mengeluhkan sesak napas serta mengi dan intoleransi latihan.

Patofiologi
Cairan asites dapat menumpuk sebagai transudate atau eksudat. Jumlahnya bisa mencapai dengan 25 liter.

Secara kasar, transudat adalah hasil dari tekanan yang meningkat pada vena portal (> 8 mmHg, biasanya sekitar 20 mmHg ), misalnya karena sirosis, sedangkan eksudat secara aktif disekresi cairan sebagai akibat peradangan atau keganasan. Akibatnya, eksudat memiliki tinggi protein, tinggi dehidrogenase laktat, memiliki pH renda (<7.30), tingakat glukosa renda, dan banyak lagi sel darah putih. Transudat memiliki protein rendah (<30g / L), LDH yang rendah, pH tinggi, glukosa yang normal, dan kurang dari 1 sel darah putih per 1000 mm ³. Secara klinis, ukuran yang paling berguna adalah perbedaan antara asites dan serum albumin konsentrasi. Perbedaan kurang dari 1 g / dl (10 g / L) menyiratkan suatu eksudat.

Hipertensi portal memainkan peran penting dalam produksi asites dengan meningkatkan tekanan hidrostatik kapiler. Terlepas dari penyebab, penyerapan cairan dalam perut menyebabkan tambahan retensi cairan oleh ginjal karena efek stimulasi pada hormon tekanan darah, terutama aldosteron. Para Sistem saraf simpatik juga diaktifkan, dan renin produksi meningkat karena penurunan perfusi ginjal. Gangguan ekstrim dari aliran darah ginjal dapat menyebabkan sindrom hepatorenal

Diagnosa
Untuk dapat menentukan diagnosa maka Cairan asites harus dianalisis :
  1. Gradien serum asites albumin (Saag) dihitung dengan mengurangkan konsentrasi albumim dari cairan asites dari konsentrasi albumin serum spesimen diperoleh pada hari yang sama.
  2. Konsentrasi amilase yang meningkat pada asites pankreas.
  3. Konsentrasi trigliserida yang tinggi adalah asites chylous.
  4. Sel darah putih dihitung ketika lebih besar dari 350/microliter adalah sugestif dari infeksi. Jika sel-sel polimorfonuklear kebanyakan, infeksi bakteri harus dicurigai. Ketika sel-sel mononuklear didominasi, tuberkulosis atau infeksi jamur mungkin.
  5. Ketika jumlah sel merah lebih besar dari 50.000/microliter menunjukkan asites hemoragik, yang biasanya disebabkan keganasan, tuberkulosis atau trauma.
  6. Pewarnaan Gram dan kultur yang dapat mengkonfirmasi diagnosis dari infeksi bakteri.
  7. bila kurang dari pH 7 menunjukkan infeksi bakteri
  8. Sitologi dapat positif dalam keganasan.
Gradien serum albumin asites berkorelasi langsung dengan tekanan portal, dan pasien dengan gradien yang lebih besar dari atau sama dengan 1,1 g / dl memiliki hipertensi portal (asites transudative) dan pasien dengan gradien yang lebih rendah dari 1,1 g / dl tidak (asites eksudatif). Konsentrasi total protein cairan asites dan aktivitas LDH telah secara tradisional digunakan untuk mengklasifikasikan cairan asites pada eksudat atau transudate tetapi mereka tidak begitu accurated sebagai Saag. Lihat Tabel dengan klasifikasi jenis asites sesuai dengan tingkat serum asites gradien albumin.

Gradient Tinggi (> atau = 1,1 g / dl) Gradient rendah (<1,1 g / dl)
Sirosis
Beralkohol Hepatitis
Kegagalan Jantung
Hepatik fulminan Kegagalan
Portal-vena Trombosis
Peritoneal carcinomatosis
Pankreas asites
Bilier asites
Tuberkulosis peritoneal
Sindrom nefrotik
Serositis
Obstruksi usus atau infark

Pengobatan
Pengobatan asites tergantung pada penyebabnya itu. Pada sebagian pasien, sirosis mengarah ke hipertensi portal yang merupakan penyebab utama. Sebuah nilai tertentu dari hipertensi portal diakui sebagai penyebab ascites dan bahwa manajemen medis menggunakan diuretik dan pembatasan garam seringkali efektif pada pasien hipertensi portal. Sebaliknya, asites karena peradangan peritoneum atau keganasan saja tidak berespon pada pembatasan garam dan diuretik.
Pengobatan dapat dicoba dalam suasana rawat jalan. Namun rawat inap mungkin diperlukan dalam tiga situasi:
  • Untuk investigasi penyebab penyakit hati;
  • Intensif pendidikan pasien dalam mempersiapkan diet terbatas pada 88 mmol natrium per hari;
  • Hati-hati pemantauan serum dan elektrolit urin dan konsentrasi serum urea nitrogen dan kreatinin.
Di rumah sakit sangat penting untuk memantau berat badan, asupan dan output cairan. Restriksi cairan hanya diperlukan jika konsentrasi natrium serum turun di bawah 120 mmol per liter. Hal ini juga penting untuk menentukan keseimbangan natrium yang dapat didekati dengan asupan pemantauan (diet, obat yang mengandung natrium dan solusi intravena) dan ekskresi urin, hal ini dikarenakan keseimbangan natrium negatif adalah prediktor dari penurunan berat badan.

Sebuah tujuan yang wajar untuk pasien tanpa edema perifer adalah keseimbangan natrium negatif dengan penurunan berat badan 0,5 Kg per hari.

Kebanyakan pasien sirosis dengan ascites menanggapi pembatasan diet sodium dan diuretik. Kombinasi spironolactone dan furosemide adalah rejimen yang paling efektif untuk pengurangan cepat dari asites. Dosis awal adalah 100 mg dan 40 Spironolakton mg Furosemid bersama-sama di pagi hari. Jika tidak ada penurunan berat badan atau peningkatan ekskresi natrium urin setelah dua atau tiga hari, dosis kedua obat harus ditingkatkan. Dosis obat dapat ditingkatkan sampai 400 mg per hari dan Spironolakton 160 mg Furosemid per hari.
Hanya 10% dari pasien tidak berespon pada pendekatan medis (diuretik ditambah pembatasan diet sodium) dan pada mereka yang merespon tidak ada pengobatan lain untuk ascites diperlukan asalkan masih efektif.

Pilihan pengobatan untuk ascites resisten terhadap terapi medis meliputi:
  • Terapi paracentesis
  • LeVeen atau Denver (peritoneovenous) shunt
  • Transplantasi hati
  • Extracorporeal ultrafiltrasi dari cairan asites dengan reinfusion
  • Intrahepatik transjugular stent shunt portosystemic

Sumber :
  1. http://www.medstudents.com.br/medint/medint3.htm
  2. http://www.macmillan.org.uk/Cancerinformation/Livingwithandaftercancer/Symptomssideeffects/Othersymptomssideeffects/Ascites.aspx
  3. http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/ascites
  4. http://en.wikipedia.org/wiki/Ascites
Download

Autoimmune

Defenisi
Tubuh kita memiliki sistem kekebalan tubuh, yang merupakan jaringan kompleks sel dan organ khusus yang membela tubuh dari kuman dan penyerbu asing lainnya. Inti dari sistem kekebalan tubuh adalah kemampuan untuk membedakan antara diri dan bukan dirinya. Cacat dapat membuat tubuh tidak dapat membedakan antara diri dan bukan dirinya. Ketika ini terjadi, tubuh membuat autoantibodi yang menyerang sel-sel normal karena kesalahan. Pada saat yang sama sel-sel khusus yang disebut sel T gagal melakukan tugasnya untuk menjaga sistem kekebalan sejalan. Hasilnya adalah serangan yang salah arah pada tubuh sendiri. Respon kekebalan tubuh salah arah disebut sebagai otoimun, yang dapat ditunjukkan oleh adanya autoantibodi atau limfosit T reaktif dengan antigen host. Bagian-bagian tubuh yang terpengaruh tergantung pada jenis penyakit autoimun. Ada lebih dari 80 jenis yang kini telah diketahui.



Etiologi
Biasanya sel darah putih membantu melindungi tubuh dari zat berbahaya, yang disebut antigen. Contoh antigen termasuk bakteri, virus, racun , kanker sel, dan darah atau jaringan dari orang lain atau spesies. Sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang menghancurkan zat-zat berbahaya. Pada pasien dengan gangguan autoimun, sistem kekebalan tidak bisa membedakan antara jaringan tubuh yang sehat dan antigen. Hasilnya adalah respon imun merusak jaringan tubuh normal. Tanggapan ini adalah reaksi hipersensitivitas yang mirip dengan respon dalam kondisi alergi.

Pada alergi, sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat di luar yang biasanya diabaikan. Dengan gangguan autoimun, sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap jaringan tubuh normal yang biasanya akan diabaikan. Apa yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh untuk tidak lagi membedakan antara jaringan tubuh yang sehat dan antigen tidak diketahui. Satu teori adalah bahwa beberapa mikroorganisme (seperti bakteri atau virus) atau obat-obatan dapat memicu beberapa perubahan, terutama pada orang yang memiliki gen yang membuat mereka lebih mungkin untuk mendapatkan gangguan autoimun. Gangguan autoimun dapat menyebabkan perusakan satu atau lebih jenis jaringan tubuh, pertumbuhan abnormal organ, perubahan fungsi organ.

Gangguan autoimun dapat mempengaruhi satu atau lebih organ atau jenis jaringan. Organ dan jaringan yang umumnya terkena oleh gangguan autoimun meliputi
  • Pembuluh darah
  • Jaringan ikat
  • Endokrin kelenjar seperti tiroid atau pankreas
  • Sendi
  • Otot
  • Sel darah merah
  • Kulit
Kelompok Resiko
Penyakit autoimun dapat menyerang siapa saja. Namun orang-orang tertentu memiliki resiko yang lebih besar, termasuk:
  • Wanita usia subur,  Lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki memiliki penyakit autoimun, yang sering dimulai selama tahun-tahun mereka melahirkan anak.
  • Orang dengan riwayat keluarga, Beberapa penyakit autoimun dalam keluarga, seperti lupus dan multiple sclerosis. Hal serupa juga terjadi untuk berbagai jenis penyakit autoimun untuk mempengaruhi anggota yang berbeda dari satu keluarga. Mewarisi gen tertentu dapat membuatnya lebih mungkin untuk mendapatkan penyakit autoimun. Tapi kombinasi gen dan faktor lainnya dapat memicu penyakit untuk memulai.
  • Orang-orang di sekitar hal-hal tertentu di lingkungan, peristiwa tertentu atau paparan lingkungan dapat menyebabkan beberapa penyakit autoimun, atau membuat mereka lebih buruk. Sinar matahari, bahan kimia yang disebut pelarut, dan infeksi virus dan bakteri yang terkait dengan penyakit autoimun banyak.
  • Orang-orang dari ras tertentu atau latar belakang etnis, Beberapa penyakit autoimun lebih sering atau lebih parah mempengaruhi kelompok orang tertentu lebih dari yang lain. Misalnya, diabetes tipe 1 lebih sering terjadi pada orang kulit putih. Lupus adalah yang paling berat bagi orang Afrika-Amerika dan Hispanik.
Jenis penyakit autoimun dan gejala mereka

Penyakit
Gejala
Alopecia areata (Al-uh-PEE-shuh AR-ee-uh-AYT)
Sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut (struktur dari mana rambut tumbuh). Biasanya tidak mengancam kesehatan, tetapi dapat sangat mempengaruhi citra tubuh seseorang.
  • Patchy kehilangan rambut pada kulit kepala, wajah, atau area lain dari tubuh Anda



Antifosfolipid (an-teye-FOSS-FOH-bibir-IHD) antibodi syndrome (aPL)
Penyakit yang menyebabkan masalah dalam lapisan dalam pembuluh darah yang mengakibatkan pembekuan darah di arteri atau vena.
  • Pembekuan darah di vena atau arteri
  • Beberapa keguguran
  • Lacy, ruam seperti jaring merah di pergelangan tangan dan lutut

Hepatitis autoimun
Sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel hati. Hal ini dapat menyebabkan jaringan parut dan pengerasan hati, dan mungkin gagal hati.
  • Kelelahan
  • Pembesaran hati
  • Menguningnya kulit atau putih mata
  • Kulit gatal
  • Bersama rasa sakit
  • Sakit perut atau kesal
Celiac penyakit
Sebuah penyakit di mana orang tidak bisa mentolerir gluten, zat yang ditemukan dalam gandum, rye, dan barley, dan juga beberapa obat-obatan. Ketika orang-orang dengan penyakit celiac mengonsumsi makanan atau menggunakan produk yang memiliki gluten, sistem kekebalan tubuh merespon dengan merusak lapisan usus kecil.
  • Perut kembung dan nyeri
  • Diare atau konstipasi
  • Penurunan berat badan atau berat badan
  • Kelelahan
  • Terjawab periode menstruasi
  • Kulit gatal ruam
  • Infertilitas atau keguguran

Diabetes tipe 1
Sebuah penyakit dimana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang membuat insulin, hormon yang diperlukan untuk mengontrol kadar gula darah. Akibatnya, tubuh Anda tidak dapat membuat insulin. Tanpa insulin, gula terlalu banyak tetap dalam darah. Gula darah terlalu tinggi bisa melukai mata, ginjal, saraf, dan gusi dan gigi. Tapi masalah yang paling serius yang disebabkan oleh diabetes adalah penyakit jantung.
  • Menjadi sangat haus
  • Buang air kecil sering
  • Merasa sangat lapar atau lelah
  • Menurunkan berat badan tanpa berusaha
  • Memiliki luka yang sembuh perlahan-lahan
  • Kulit kering, gatal
  • Kehilangan perasaan di kaki Anda atau memiliki kesemutan di kaki
  • Memiliki penglihatan kabur

Graves 'disease (tiroid terlalu aktif)
Penyakit yang menyebabkan tiroid untuk membuat hormon tiroid terlalu banyak.
  • Insomnia
  • Sifat lekas marah
  • Penurunan berat badan
  • Panas sensitivitas
  • Berkeringat
  • Halus rapuh rambut
  • Kelemahan otot
  • Cahaya periode menstruasi
  • Mata melotot
  • Gemetar tangan
  • Kadang-kadang tidak ada gejala
Guillain-Barre (GEE-Yahn bah-RAY) sindrom
Sistem kekebalan tubuh menyerang saraf yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang dengan seluruh tubuh Anda. Kerusakan pada saraf membuat sulit bagi mereka untuk mengirimkan sinyal. Akibatnya, otot-otot mengalami kesulitan merespon ke otak.
  • Kelemahan atau kesemutan di kaki perasaan yang mungkin menyebar ke tubuh bagian atas
  • Kelumpuhan pada kasus berat
Gejala sering kemajuan relatif cepat, selama beberapa hari atau minggu, dan sering terjadi di kedua sisi tubuh.
Hashimoto (hah-shee-Depkes-tohz) penyakit (tiroid kurang aktif)
Penyakit yang menyebabkan tiroid untuk tidak membuat hormon tiroid cukup.
  • Kelelahan
  • Kelemahan
  • Berat badan
  • Sensitivitas terhadap dingin
  • Nyeri otot dan sendi kaku
  • Wajah bengkak
  • Sembelit
Hemolitik anemia (HEE-moh terang-IHK uh-nee-mee-uh)
Sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel darah merah. Namun tubuh tidak dapat membuat sel-sel darah merah baru cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akibatnya, tubuh Anda tidak mendapatkan oksigen yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik, dan jantung Anda harus bekerja lebih keras untuk memindahkan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh.
  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Dingin tangan atau kaki
  • Kepucatan
  • Kekuningan kulit atau putih mata
  • Masalah jantung, termasuk gagal jantung
Idiopathic thrombocytopenic purpura (id-ee-oh-PATH-IHK throm-boh-seye-toh-PEE-nik PUR-pur-uh) (ITP)
Sebuah penyakit di mana sistem kekebalan tubuh menghancurkan trombosit darah, yang diperlukan untuk darah untuk membeku.
  • Sangat berat menstruasi periode
  • Kecil ungu atau merah titik pada kulit yang mungkin terlihat seperti ruam.
  • Mudah memar
  • Mimisan atau perdarahan di mulut
Penyakit radang usus (IBD)
Sebuah penyakit yang menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan. (Krohnz) penyakit Crohn dan kolitis ulseratif (Uhl-sur-uh-koh-tiv Leye-tuhss) adalah bentuk paling umum dari IBD.
  • Nyeri perut
  • Diare, yang mungkin berdarah
Beberapa orang juga memiliki:
  • Dubur pendarahan
  • Demam
  • Penurunan berat badan
  • Kelelahan
  • Mulut borok (pada penyakit Crohn)
  • Menyakitkan atau sulit buang air besar (dalam ulcerative colitis)
Inflamasi miopati (Meye-OP-uh-theez)
Sekelompok penyakit yang melibatkan peradangan otot dan kelemahan otot. Polymyositis (pol-ee-Meye-uh-SYT-uhss) dan dermatomiositis (dur-muh-toh-Meye-uh-SYT-uhss) 2 jenis lebih umum pada perempuan daripada pria.
  • Kelemahan otot lambat tapi progresif dimulai pada otot-otot yang paling dekat dengan batang tubuh. Polymyositis mempengaruhi otot-otot yang terlibat dengan membuat gerakan di kedua sisi tubuh. Dengan dermatomiositis, ruam kulit datang sebelum atau pada saat yang sama sebagai kelemahan otot.
Mungkin juga:
  • Kelelahan setelah berjalan atau berdiri
  • Tersandung atau jatuh
  • Kesulitan menelan atau bernafas
Multiple sclerosis (MUHL-tip-Uhl sklur-OH-suhss) (MS)
Sebuah penyakit di mana sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan pelindung di sekitar saraf. Kerusakan mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang.
  • Kelemahan dan kesulitan dengan koordinasi, keseimbangan, berbicara, dan berjalan
  • Kelumpuhan
  • Getaran
  • Mati rasa dan perasaan kesemutan di lengan, kaki, tangan, dan kaki
  • Gejala bervariasi karena lokasi dan luasnya setiap serangan bervariasi
Miastenia gravis (Meye-uhss-THEEN-ee-uh grav-uhss) (MG)
Sebuah penyakit di mana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf dan otot di seluruh tubuh.
  • Visi masalah, ganda menjaga tatapan mantap, dan kelopak mata terkulai
  • Kesulitan menelan, dengan tersedak sering atau tersedak
  • Kelemahan atau kelumpuhan
  • Otot yang bekerja lebih baik setelah istirahat
  • Kepala terkulai
  • Kesulitan naik tangga atau mengangkat hal
  • Kesulitan berbicara
Primer empedu sirosis (BIL-ee-ee-air sur-ROH-suhss)
Sistem kekebalan tubuh perlahan-lahan menghancurkan saluran empedu hati itu. Empedu adalah zat yang dibuat di hati. Perjalanan melalui saluran empedu untuk membantu pencernaan. Ketika saluran-saluran yang hancur, empedu menumpuk di hati dan menyakitkan itu. Kerusakan ini menyebabkan hati mengeras dan bekas luka, dan akhirnya berhenti bekerja.
  • Kelelahan
  • Kulit gatal
  • Kering mata dan mulut
  • Menguningnya kulit dan putih mata
Psoriasis (Suh-Reye-uh-suhss)
Penyakit yang menyebabkan sel kulit baru yang tumbuh jauh di dalam kulit Anda meningkat terlalu cepat dan menumpuk di permukaan kulit.
  • Bercak merah tebal, tertutup oleh sisik, biasanya muncul di kepala, siku, dan lutut
  • Gatal dan nyeri, yang dapat membuat sulit untuk tidur, berjalan, dan perawatan untuk diri sendiri
Mungkin memiliki:
  • Sebuah bentuk arthritis yang sering menyerang sendi dan ujung-ujung jari tangan dan kaki. Sakit punggung dapat terjadi jika tulang belakang yang terlibat.
Rheumatoid arthritis (ROO-muh-toId ar-THREYE-tuhss)
Sebuah penyakit di mana sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan sendi di seluruh tubuh.
  • Nyeri, kaku, bengkak, dan cacat sendi
  • Mengurangi gerakan dan fungsi
Mungkin memiliki:
  • Kelelahan
  • Demam
  • Penurunan berat badan
  • Mata peradangan
  • Penyakit paru-paru
  • Gumpalan jaringan bawah kulit, sering siku
  • Anemia
Scleroderma (sklair-oh-DUR-muh)
Sebuah penyakit yang menyebabkan pertumbuhan abnormal jaringan ikat di pembuluh kulit dan darah.
  • Jari tangan dan kaki yang putih, merah, atau biru sebagai respon terhadap panas dan dingin
  • Nyeri, kaku, dan pembengkakan jari dan sendi
  • Penebalan kulit
  • Kulit yang terlihat mengkilap di tangan dan lengan bawah
  • Ketat dan seperti topeng kulit wajah
  • Luka pada jari tangan atau kaki
  • Kesulitan menelan
  • Penurunan berat badan
  • Diare atau konstipasi
  • Sesak napas
Sjögren (SHOH-nyengir) sindrom
Sebuah penyakit di mana sistem kekebalan tubuh menargetkan kelenjar yang membuat uap air, seperti air mata dan air liur.
  • Kering mata atau mata yang gatal
  • Kekeringan pada mulut, yang dapat menyebabkan luka
  • Kesulitan menelan
  • Hilangnya rasa rasa
  • Parah gigi berlubang
  • Serak suara
  • Kelelahan
  • Bersama pembengkakan atau nyeri
  • Pembengkakan kelenjar
  • Sebagian mata
Systemic lupus erythematosus (Loo-puhss ur-ih-engkau-muh-Toh-suhss)
Sebuah penyakit yang dapat merusak sendi, kulit, ginjal, jantung, paru-paru, dan bagian lain dari tubuh. Juga disebut SLE atau lupus.
  • Demam
  • Penurunan berat badan
  • Rambut rontok
  • Mulut luka
  • Kelelahan
  • "Butterfly" ruam di hidung dan pipi
  • Ruam pada bagian lain dari tubuh
  • Nyeri atau bengkak sendi dan nyeri otot
  • Sensitivitas terhadap matahari
  • Nyeri dada
  • Sakit kepala, pusing, kejang, masalah memori, atau perubahan perilaku
Vitiligo (vit-IHL-EYE-goh)
Sistem kekebalan tubuh merusak sel yang membuat kulit Anda warnanya. Hal ini juga dapat mempengaruhi jaringan di dalam mulut dan hidung.
  • Putih tambalan di daerah terkena sinar matahari, atau di ketiak, alat kelamin, dan dubur
  • Rambut berubah abu-abu dini
  • Kehilangan warna dalam mulut Anda
Diagnostik Test
Penyedia perawatan kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik. Tanda tergantung pada jenis penyakit, Tes yang mungkin dilakukan untuk mendiagnosis gangguan autoimun dapat meliputi:
  • Antinuclear antibodi tes
  • Autoantibody tes
  • CBC
  • C-reactive protein (CRP)
  • Tingkat sedimentasi eritrosit (ESR)
Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi gejala, mengontrol proses autoimun, menjaga kemampuan tubuh untuk melawan penyakit. Perawatan yang digunakan tergantung pada penyakit tertentu dan gejala. Beberapa pasien mungkin perlu suplemen untuk mengganti hormon atau vitamin yang tubuh yang kurang. Contohnya termasuk suplemen tiroid, vitamin seperti B12, atau suntikan insulin. Jika gangguan autoimun mempengaruhi darah, Anda mungkin perlu transfusi darah. Orang dengan gangguan autoimun yang mempengaruhi tulang, sendi, atau otot mungkin perlu bantuan dengan gerakan atau fungsi lainnya.

Obat-obatan sering diresepkan untuk mengontrol atau mengurangi respon sistem kekebalan tubuh. Sering disebut obat imunosupresif. Obat-obatan tersebut dapat mencakup kortikosteroid (seperti prednison) dan obat nonsteroid seperti azathioprine, cyclophosphamide, mofetil, sirolimus, atau tacrolimus.


Appendicitis

Defenisi
Apendisitis adalah kondisi yang ditandai oleh peradangan dari usus buntu. Hal ini sering dikategorikan sebagai darurat medis dan banyak kasus memerlukan pengangkatan usus buntu yang meradang, baik dengan laparotomi atau laparoskopi. Angka kematian tinggi jika kasusu ini tidak diobati, terutama karena risiko pecahnya menyebabkan peritonitis dan syok. Apendiks merupakan tabung 3 1/2-inch-long jaringan yang memanjang dari usus besar. Tidak ada yang benar-benar yakin apa fungsi dari usus buntu. Satu hal yang kita tahu bahwa kita bisa hidup tanpa apendiks (usus buntu) tanpa konsekuensi nyata setelah pengangkatan apendiks sebagai akibat apendisitis (peradangan usus buntu).

Tanda dan Gejala
Kurang dari 50% orang dengan usus buntu memiliki gejala di mana nyeri dimulai di perut sebelah atas atau di sekitar pusar, lalu timbul mual dan muntah, dan kemudian, setelah beberapa jam, rasa mual hilang dan nyeri berpindah ke kanan bawah bagian perut. Ketika dokter menekan daerah ini dengan lembut dan ketika tekanan dilepaskan, nyeri bisa bertambah tajam (nyeri rebound). Demam dari 100 ° sampai 101 ° F (37,7 °C sampai 38,3 °C) adalah juga merupakan umum. Memindahkan pasien dan batuk dapat meningkatkan rasa sakit.

Pada banyak orang, terutama bayi dan anak-anak, rasa sakit mungkin luas daripada hanya terbatas pada bagian kanan bawah perut. Pada orang tua dan wanita hamil, nyeri yang timbul mungkin kurang.

Jika usus buntu pecah, nyeri dan demam bisa menjadi berat. Memburuknya infeksi yang berujung pada pecahnya usus buntuk dan mengakibatkan perdarahan juga dapat menyebabkan syok.

Patofisiologi
Usus buntu adalah sebuah tabung kecil berbentuk yang menyerupai jari-jari dan merupakan proyeksi dari usus besar dekat titik di mana ia bergabung dengan usus kecil setelah perkembangan komplit usus terbentuk. Usus buntu mungkin memiliki beberapa fungsi kekebalan tubuh, tetapi bukanlah organ penting.

Penyebab apendisitis belum sepenuhnya dimengerti. Namun, dalam banyak kasus, penyumbatan (obstruksi) di dalam usus buntu akan memulai proses. Sumbatan bisa berasal dari sepotong kecil feses keras, benda asing, atau bahkan cacing (jarang terjadi). Setelah obstruksi ini terjadi, usus buntu kemudian menjadi penuh dengan lendir dan membengkak, meningkatkan tekanan dalam lumen dan dinding usus buntu yang kemudian mengakibatkan trombosis dan oklusi pembuluh kesil, dan stasis aliran limfatik. Pemulihan spontan jarang dapat terjadi pada saat ini Sebagai hasil dari penyumbatan, usus buntu meradang dan terinfeksi, usus buntu menjadi iskemik dan kemudian nekrotik. 
Jika peradangan berlanjut tanpa pengobatan, akhir dari kaskade ini adalah ruptur appendiceal yang menyebabkan peritonitis. Bakteri dari usus buntu yang pecah sarat tumpahan isi usus ke dalam rongga perut yang dapat menyebabkan peritonitis (peradangan dan biasanya infeksi pada rongga perut), yang dapat mengakibatkan infeksi yang mengancam jiwa. Pada wanita, ovarium dan tuba falopii dapat menjadi terinfeksi, dan penyumbatan yang dihasilkan dari saluran tuba dapat menyebabkan infertilitas. Sebuah apendiks pecah juga mungkin mengizinkan bakteri untuk menginfeksi aliran darah-sebuah kondisi yang mengancam jiwa yang disebut sepsis 
Diagnosis
Rasa sakit dari radang usus buntu dapat berubah dari waktu ke waktu, sehingga membentuk diagnosis yang kadang-kadang bisa menjadi sulit. Selain itu, nyeri perut dapat timbul dari sejumlah masalah kesehatan lain dari usus buntu. Untuk membantu mendiagnosis usus buntu, dokter kemungkinan akan mengambil riwayat tanda-tanda dan gejala dan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh perut.

Tes dan prosedur yang digunakan untuk mendiagnosa apendisitis meliputi:
*Pemeriksaan fisik untuk menilai nyeri Anda. Dokter mungkin menerapkan tekanan lembut pada daerah yang nyeri. Ketika tekanan tiba-tiba dilepaskan, nyeri usus buntu akan sering merasa lebih parah, menandakan bahwa peritoneum yang berdekatan sedang meradang. Tanda-tanda lain meliputi kekakuan perut dan kecenderungan untuk kaku otot perut dalam menanggapi tekanan atas usus buntu yang meradang.
*Tes darah. Hal ini memungkinkan dokter untuk memeriksa jumlah biakan sel darah putih yang meningkat, yang menunjukkan infeksi.
*Tes urine. Dokter mungkin ingin memerikas urine untuk memastikan bahwa infeksi saluran kemih atau batu ginjal tidak menyebabkan rasa sakit Anda.. Jika batu ginjal, sel darah merah juga biasanya terlihat selama pemeriksaan mikroskopik urin.
*Tes pencitraan. Dokter juga dapat merekomendasikan pemeriksaan perut dengan sinar-X, scan ultrasound atau tomografi scan (CT), komputerisasi untuk membantu mengkonfirmasi usus buntu atau mencari penyebab lain untuk nyeri perut. 

Penanganan
Pengobatan Apendisitis biasanya melibatkan pembedahan untuk mengangkat usus buntu yang meradang. Pengobatan lain mungkin diperlukan tergantung pada situasi pasien.

Operasi untuk penagangkatan apendiks, Opersai usus buntu dapat dilakukan dengan operasi terbuka dengan menggunakan satu sayatan perut yang sekitar 2 sampai 4 inci (5 sampai 10 cm) panjang. Atau operasi usus buntu dapat dilakukan sebagai operasi laparoskopi, yang melibatkan beberapa sayatan kecil pada perut. 

Secara umum, bedah laparoskopi memungkinkan untuk memulihkan dan menyembuhkan lebih cepat dengan kurang atau tanpa meinnggalkan jaringan parut pada perut post operasi. Namun operasi 

Sumber :
  1. http://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-appendicitis
  2. http://www.mayoclinic.com/health/appendicitis/DS00274/DSECTION=tests-and-diagnosis
  3. http://kidshealth.org/parent/infections/stomach/appendicitis.html
  4. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/appendicitis.html
  5. http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/appendicitis/
  6. http://en.wikipedia.org/wiki/Appendicitis

Terapi untuk Mengatasi Kanker Usus

Jakarta, Kanker adalah salah satu penyakit yang bisa membahayakan nyawa seseorang jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu kanker yang bisa mematikan adalah kanker kolorektal atau kanker usus.

Menurut World Health Organization (WHO), setiap tahunnya diketahui ada sekitar 1,2 juta orang terdiagnosa kanker kolorektal. WHO juga memperkirakan terdapat 608 ratus ribu orang yang meninggal akibat kanker kolorektal setiap tahunnya.

Kanker ini adalah satu-satunya yang menyerang usus baik pria atau wanita. Meskipun metode pengobatan dan deteksi dini kanker ini telah mengalami kemanjuan, kanker kolorektal tetap menjadi kanker yang paling mematikan.

Oleh karena itu, para dokter terus mencari pengobatan untuk memaksimalkan pertolongan bagi pasiennya. Salah satunya adalah dengan terapi sasaran antibodi monoklonal bevacizumab.

"Terapi ini berbeda dengan kemoterapi, tetapi tidak dapat berjalan sendiri. Terapi ini harus dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kemoterapi yang dijalani pasien," ungkap DR dr Aru W. Sudoyo, SpPD-KHOM, FACP dalam acara Roche Media Health Forum dengan tema 'Terapi Tepat Sasaran Pada Kanker Kolorektal' di Resto Shabu-Shabu IMAE, lt 5 Pacific Place Mall SCBD, Jl Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta, yang ditulis pada Kamis (4/4/2013).

Dokter sub-spesialis Hematologi-Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM ini menyatakan bahwa tindakan ini hanya dapat dilakukan pada penderita kanker kolorektal stadium lanjut (stadium 4).

"Jika pada stadium 1 sampai 3 masih bisa dioperasi, berbeda dengan stadium 4 yang sudah menyebar," ungkapnya.

Dengan bevacizumab yang bernama dagang Avastin, diharapkan penderita kanker kolorektal stadium lanjut akan mendapat peningkatan kualitas hidup. Hal ini dipercaya karena terapi ini memiliki tujuan untuk mengendalikan perkembangan dan penyebaran kanker sehingga dapat menyerang sel kanker tanpa mengganggu sel sehat.

"Harganya memang tidak murah, tetapi kami memiliki kewajiban untuk tetap menawarkan hal yang sama pada semua pasien kanker kolorektal. Kami harus memberitahukan bahwa kami memiliki sesuatu yang dapat memberikan mereka harapan hidup yang lebih baik," terang dr Aru.


(vit/vit)  

Atrial Fibrillation

Fibrilasi atrium atau AF, adalah aritmia yang paling umum. Aritmia adalah sebuah masalah dengan kecepatan atau irama denyut jantung. Sebuah gangguan pada sistem listrik jantung menyebabkan AF dan jenis-jenis aritmia.

AF terjadi perccepatan dari sinyal-sinyal listrik yang tidak terorganisir dalam dua bilik jantung bagian atas yang disebut sebagai atrium dimana menyebabkan kontraksi (ini disebut fibrilasi) yang sangat cepat dan tidak teratur. Akibatnya, darah menumpuk di atrium dan tidak dipompa sepenuhnya ke dua kamar jantung yang terletak pada bagian lebih rendah, yang disebut ventrikel. Ketika ini terjadi, ruang jantung atas (atrium) dan bawah (ventrikel) tidak bekerja sama seperti seharusnya.

Sering kali, orang yang memiliki AF mungkin tidak merasakan gejala. Namun, bahkan ketika tidak memperhatikan, AF dapat menyebabkan peningkatan risiko stroke. Pada banyak pasien, terutama ketika ritme sangat cepat, AF bisa menyebabkan nyeri dada, serangan jantung, atau gagal jantung.

Dalam AF, impuls yang normal listrik biasa yang dihasilkan oleh simpul sinoatrial kewalahan oleh impuls listrik yang tidak teratur, biasanya berasal dari pembuluh darah paru, yang menyebabkan konduksi tidak teratur impuls ke ventrikel yang menghasilkan detak jantung. AF mungkin terjadi dalam episode berlangsung dari menit ke hari ("paroxysmal"), atau menjadi permanen. Sejumlah kondisi medis meningkatkan risiko AF, terutama stenosis mitral (penyempitan katup mitral jantung).

Review Fungsi Jantung Yang Normal
Jantung mempunyai empat kamar. Dua kamar bagian atas adalah atrium, dan dua kamar lebih bawah adalah ventricles. Darah kembali ke jantung dari tubuh dalam superior dan inferior melalui vena cava yang mengandung tingkat oksigen rendah dan tingkat karbon dioksida yang tinggi. Darah ini mengalir kedalam atrium kanan dan kemudian kedalam ventrikel kanan yang bersebelahan. Ventricle kanan kemudian berkontraksi dan memompa darah ke paru-paru dimana darah mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Darah kemudian mengalir dari paru-paru ke atrium kiri dan kedalam ventricle kiri yang bersebelahan. Ventricle kiri kemudian berkontraksi dan memompa darah keseluruh tubuh. Denyut jantung (pulse) yang kita rasakan disebabkan oleh kontraksi dari ventricle.

Ventricle harus memasok cukup darah ke tubuh supaya tubuh berfungsi secara normal. Jumlah darah yang dipompa tergantung pada beberapa faktor-faktor. Faktor yang paling penting adalah angka kontraksi dari jantung (denyut jantung). Ketika denyut jantung meningkat, lebih banyak darah yang dipompa. Sebagai tambahan, jantung memompa lebih banyak darah dengan setiap denyutan ketika atria berkontraksi dan mengisi ventricle-ventricle dengan darah tambahan tepat sebelum ventricle-ventricle berkontraksi.

Dengan setiap denyut jantung, pelepasan elektrik (arus listrik) jalan melalui sistim elektrik jantung. Pelepasan elektrik menyebabkan otot dari atrium dan ventricles berkontraksi dan memompa darah. Sistim elektrik jantung terdiri dari SA node (sino-atrial node), AV node (atrio-ventricular node) dan jaringan-jaringan khusus pada atria dan ventricles yang mengantar arus listrik.

SA node adalah pemicu elektrik. Ia adalah potongan kecil dari sel-sel yang berlokasi pada dinding atrium kanan; frekwensi SA node melepaskan elektrik menentukan angka pada denyut jantung. Arus elektrik lewat dari SA node, melalui jaringan-jaringan khusus dari atria dan kedalam AV node. AV node melayani sebagai stasiun relai elektrik antara atria dan ventricles. Sinyal-sinyal elektrik dari atrium harus lewat melalui AV node untuk mencapai ventricles.

Pelepasan elektrik dari SA node menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah kedalam ventricles. Pelepasan elektrik yang sama kemudian melalui AV node untuk mencapai ventricles yang berjalan melalui jaringan-jaringan khusus dari ventricles dan menyebabkan ventricles berkontraksi. Pada jantung yang normal, angka dari kontraksi atrium adalah sama seperti angka kontraksi ventricle.

Pada waktu istirahat, frekwensi dari pelepasan elektrik yang berasal dari SA node adalah rendah, dan jantung berdenyut pada batasan normal yang lebih rendah (60-80 denyut/menit). Selama latihan atau kegembiraan (hiperira), frekwensi dari pelepasan elektrik dari SA node meningkatdan hal ini meningkatkan angka pada denyut jantung.

Geja dan Tanda Klinik 
Atrial fibrillation biasanya disertai dengan gejala yang berkaitan dengan detak jantung yang cepat. Denyut jantung yang cepat dan tidak teratur dapat dikaitkan sebagai jantung berdebar, intoleransi latihan, dan sesekali menghasilkan angina  dan gejala sesak napas kongestif atau edema. Kadang-kadang aritmia akan diidentifikasi hanya dengan timbulnya stroke atau transient ischemic attack (TIA). Hal ini tidak biasa bagi pasien yang untuk pertama kali mendapat AF dari pemeriksaan fisik rutin atau EKG, karena mungkin tanpa gejala dalam banyak kasus.

Seperti kebanyakan kasus fibrilasi atrium, sering diadapati gejala sekunder terhadap masalah medis lainnya, adanya nyeri dada atau angina, gejala hipertiroidisme seperti penurunan berat badan dan diare, dan gejala yang memberi kesan penyakit paru-paru akan menunjukkan penyebab yang mendasari. Sebuah riwayat stroke atau TIA, serta hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes , gagal jantung dan demam rematik , dapat menunjukkan apakah seseorang dengan AF berada pada risiko tinggi komplikasi.

Patofisiologi
Pada kasus AF, terdapat dua penyebab utama yakni karena morfologi dan elektrofisiologi jantung

Morfologi Jantung
Perubahan patologis primer terlihat pada atrial fibrilasi adalah fibrosis progresif atrium. Fibrosis dalam hal ini terutama disebabkan pelebaran atrium, penyebabnya bisa karena genetik dan peradangan mungkin dimemiliki sebagai penyebab pada beberapa individu. Satu studi menemukan bahwa dilatasi atrium dapat terjadi sebagai konsekuensi dari AF, meskipun studi lain menemukan bahwa AF dengan sendirinya tidak menyebabkannya dilatasi atrium

Pelebaran/dilatasi atrium dapat disebabkan hampir semua kelainan struktural jantung yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intra-jantung. Ini termasuk penyakit katup jantung (seperti stenosis mitral, regurgitasi mitral dan trikuspid regurgitasi), hipertensi, dan gagal jantung kongestif. Setiap inflamasi yang mempengaruhi jantung bisa menyebabkan fibrosis atrium. Hal ini biasanya karena sarkoidosis tetapi juga mungkin karena gangguan autoimun yang membuat autoantibodi terhadap rantai myosin berat. Mutasi dari Lamin gen AC juga berhubungan dengan fibrosis atrium yang dapat menyebabkan fibrilasi atrium.

Setelah pelebaran atrium terjadi, maka hal ini memulai rantai peristiwa yang mengarah pada aktivasi sistem renin angiotensin aldosteron (Raas) dan selanjutnya meningkatkan metaloproteinases matriks dan disintegrin, yang menyebabkan remodeling atrium dan fibrosis, dengan menurunnya massa otot atrium. Proses ini tidak langsung. Dalam studi eksperimental telah mengungkapkan fibrosis atrium yang merata mungkin mendahului terjadinya fibrilasi atrium dan dapat berlanjut dengan jangka waktu yang berkepanjangan pada atrial fibrilasi.

Fibrosis tidak terbatas pada massa otot atrium, dan dapat terjadi di sinus node (SA node) dan simpul atrioventrikular (AV node), berhubungan dengan sindrom penyakit sinus. Episode berkepanjangan dari fibrilasi atrium telah terbukti berkorelasi dengan perpanjangan waktu pemulihan sinus node, yang menunjukkan bahwa disfungsi dari SA node adalah progresif dengan episode yang berkepanjangan dari atrial fibrilasi.

Elektrofisiologi jantung
Dalam AF, sinyal listrik jantung dimulai di bagian yang berbeda dari atrium atau vena paru terdekat dan dilakukan secara normal dimana sinyal tidak melakukan perjalanan melalui jalur normal, tetapi dapat menyebar ke seluruh atrium dengan cara yang cepat tidak teratur. Hal ini dapat menyebabkan atrium untuk memompa lebih dari 300 kali per menit dalam mode kacau. Pemukulan atrium yang cepat, tidak teratur, dan tidak terkoordinasi disebut fibrilasi.

Sinyal abnormal berlebih dari SA node-AV node dengan impuls listrik. Akibatnya, ventrikel juga mulai berdetak sangat cepat. Namun, AV node tidak dapat melakukan impulsi ke ventrikel secepat mereka tiba, jadi meskipun ventrikel dapat memompa lebih cepat dari biasanya, ventrikel tidak berdetak secepat atrium. Atrium dan ventrikel tidak lagi memompa secara terkoordinasi yang kemudian menciptakan irama jantung yang cepat dan tidak teratur. Dalam AF, ventrikel mungkin memompa sampai 100-175 kali per menit, berbeda pada saat normal yang mencapai 60-100 kali per menit.

Ketika ini terjadi, darah tidak dipompa ke dalam ventrikel sebagaiman seharusnya, dan begitu juga jumlah darah yang dipompa keluar dari ventrikel didasarkan pada keacakan dari beats atrium. Dalam AF, tubuh menerima tidak jumlah darah konstan dari ventrikel, melainkan tubuh menerima sejumlah volume kecil dari darah dan sesekali acak, jumlah yang lebih besar, tergantung pada berapa banyak darah telah mengalir dari atrium ke ventrikel dengan mengalahkan masing-masing.

Komplikasi

Gagal Jantung
Jika jantung tidak mampu untuk memompa jumlah darah yang memadai ke tubuh, seperti pada beberapa orang-orang dengan AF, tubuh mulai mengkompensasi dengan menahan cairan. Ini dapat menjurus pada kondisi yang disebut gagal jantung. Gagal jantung berakibat pada akumulasi dari cairan pada kaki-kaki bagian bawah (edema) dan paru-paru (pulmonary edema). Pulmonary edema membuat bernapas lebih sulit dan mengurangi kemampuan paru untuk menambah oksigen pada dan mengeluarkan karbon dioksida dari darah. Tingkat-tingkat oksigen dalam darah dapat jatuh, dan tingkat-tingkat karbon dioksida dalam darah naik, komplikasi yang disebut kegagalan pernapasan (respiratory failure). Ini adalah komplikasi yang mengancam nyawa.

Stroke
Getaran dari atrium pada AF menyebabkan darah didalam atrium untuk macet (menggenang). Darah yang macet cenderung untuk membentuk gumpalan-gumpalan darah sepanjang dinding-dinding atrium. Adakalanya, gumpalan-gumpalan darah ini terlepas, lewat melalui ventricles, dan tersangkut dalam otak, paru-paru, dan bagian-bagian lain dari tubuh. Proses ini disebut embolisasi. Satu komplikasi yang umum dari AF adalah gumpalan darah yang berjalan ke otak dan menyebabkan penimbulan yang tiba-tiba dari kelumpuhan satu sisi dari anggota tubuh dan/atau otot-otot muka (embolic stroke). Gumpalan darah yang berjalan ke paru-paru dapat menyebabkan luka pada jaringan-jaringan paru (pulmonary infarction), dan gejala-gejala dari nyeri dada dan sesak napas. Ketika gumpalan-gumpalan darah berjalan ke anggota-anggota tubuh, tangan-tangan, tungkai-tungkai, atau kaki-kaki yang dingin mungkin terjadi tiba-tiba karena kekurangan darah.

Penyebab
Ada banyak faktor-faktor risiko yang mempengaruhi atrial fibrillation. Faktor-faktor risiko ini adalah:
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Utamanya penyakit jantung termasuk penyakit arteri koroner , stenosis mitral (misalnya akibat penyakit jantung rematik atau prolaps katup mitral ), regurgitasi mitral , kardiomiopati hipertrofik (HCM), perikarditis , penyakit jantung bawaan , sebelumnya operasi jantung
  • Penyakit paru(seperti pneumonia , kanker paru-paru , emboli paru , sarkoidosis )
  • Alkoholisme (" pesta minum "atau" sindrom jantung liburan "). Bahkan sehat wanita paruh baya yang mengonsumsi lebih dari 2 minuman sehari-hari adalah 60% lebih mungkin untuk mengembangkan AF.
  • Hipertiroid
  • Keracunan Karbon monoksida
  • Dual-chamber alat pacu jantung di hadapan konduksi atrioventrikular normal
  • Sebuah riwayat keluarga AF dapat meningkatkan risiko AF. Sebuah studi terhadap lebih dari 2.200 pasien AF menemukan bahwa 30 persen memiliki orang tua dengan AF. Mutasi genetik memungkin bertanggung jawab sebagai penyebab AF
  • Friedreich ataksia
Diagnosa
AF dapat menjadi kronis dan terus menerus, atau singkat dan sebentar (paroxysmal). Paroxysmal AF merujuk pada episode-episode yang singkat (hilang timbul hanya dalam beberapa menit) dari AF yang berlangsung, misalnya, bermenit-menit sampai berjam-jam. Angka denyut jantung berbalik ke normal antara episode tersebut. Pada AF yang kronis dan terus menerus, atrium berfibrilasi pada semua waktu.

EKG (electrocardiogram) 
Electrocardiogram (EKG) adalah perekaman yang singkat dari impuls-impuls elektrik jantung. Jejak-jejak EKG yang tidak teratur dari AF adalah mudah untuk dikenali asalkan AF terjadi selama EKG.

Holter monitor
Jika episode-episode dari AF terjadi secara singkat, EKG standar yang dilakukan pada saat kunjungan ke praktek dokter mungkin tidak menunjukan AF. Oleh karenanya, Holter monitor, perekaman yang terus menerus dari irama jantung selama 24 jam seringkali digunakan untuk mendiagnosa episode-episode AF yang singkat.

Echocardiography
Echocardiography menggunakan gelombang-gelombang ultrasound untuk menghasilkan gambar-gambar dari kamar-kamar jantung dan katup jantung dan lapisan sekitar jantung (pericardium). Kondisi-kondisi yang mungkin menyertai AF seperti mitral valve prolapse, penyakit-penyakit rheumatic katup, dan pericarditis (peradangan dari "kantong" yang mengelilingi jantung) dapat dideteksi dengan echocardiography. Echocardiography juga bermanfaat dalam mengukur ukuran dari kamar-kamar atria. Ukuran atria adalah faktor yang penting dalam menentukan bagaimana pasien merespon pada perawatan untuk AF. Misalnya, adalah lebih sulit untuk mencapai dan mempertahankan irama jantung yang normal pada pasien-pasien dengan atria yang membesar.

Latihan stress testing
Beberapa individu dengan atrial fibrilasi melakukannya dengan baik dengan aktivitas normal, tetapi gejala napas dengan pengerahan tenaga bisa muncul. Mungkin jelas apakah sesak napas disebabkan oleh respon denyut jantung tumpul dengan pengerahan tenaga yang berlebihan yang disebabkan oleh agen AV node memblokir, detak jantung yang sangat cepat selama pengerahan tenaga, atau karena kondisi lain yang mendasarinya seperti penyakit paru-paru kronis atau iskemia koroner. Sebuah tes stres latihan akan mengevaluasi denyut jantung individu menanggapi tenaga dan menentukan apakah para agen AV memblokir simpul berkontribusi pada gejala.

Transesophageal ekokardiogram
Sebuah echocardiography normal (transthoracic atau TTE) memiliki sensitivitas rendah untuk mengidentifikasi trombus (bekuan darah) di jantung. Jika ini dicurigai - misalnya saat merencanakan kardioversi listrik mendesak - sebuah ekokardiogram transesophageal (TEE atau TOE mana ejaan Inggris yang digunakan) lebih disukai.

TEE ini memiliki visualisasi yang lebih baik dari embel atrium kiri dari echocardiography transthoracic. Struktur ini, yang terletak di atrium kiri , adalah tempat di mana trombus terbentuk di lebih dari 90% kasus non-katup (atau non-rematik) atrial fibrilasi atau berdebar. TEE memiliki sensitivitas tinggi untuk mencari trombi di daerah ini dan juga dapat mendeteksi aliran darah lamban di daerah ini yang dapat menandakan pembentukan trombus.

Peanganan

Sebagian besar gejala AF terkait dengan seberapa cepat jantung berdenyut. Jika obat-obatan atau usia memperlambat denyut jantung , efek dari ketukan teratur diminimalkan.

Atrial fibrillation dapat diobati dengan obat, baik untuk memperlambat denyut jantung untuk mengembalikannya ke normal ("tingkat kontrol") atau mengembalikan irama jantung kembali normal ("irama kontrol"). Synchronized listrik kardioversi dapat digunakan untuk mengkonversi AF ke irama jantung normal. Terapi bedah dan kateter berbasis dapat digunakan untuk mencegah kekambuhan AF pada individu tertentu. Orang dengan AF sering mengambil antikoagulan seperti warfarin untuk melindungi mereka dari stroke, tergantung risiko. Prevalensi AF dalam suatu populasi meningkat dengan usia, dengan 8% orang memiliki lebih dari 80 AF. Kronis AF menyebabkan sedikit peningkatan risiko kematian. Sepertiga dari semua stroke disebabkan oleh AF.


Sumber ;
  1. http://www.news-medical.net/health/Atrial-Fibrillation-(AF).aspx
  2. http://www.atrialfibrillation.org.uk/
  3. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000184.htm
  4. http://www.totalkesehatananda.com/index.html
  5. http://en.wikipedia.org/wiki/Atrial_fibrillation