Pages

Subscribe:

Saatnya Pria Tampil Segar dan Terawat

Dibanding dengan kulit wanita, kulit pria lebih tebal dan berminyak, karena itu kulit pria butuh perawatan ekstra. Sementara, sebagian besar pria memandang aktivitas merawat kulit, seperti membersihkan muka dan memakai pelembab sebagai kegiatan yang merepotkan dan membuang waktu.

Kalaupun ada yang mau "repot", paling hanya perawatan kulit sebatas mencuci muka dan bercukur yang dilakukan kaum pria. Padahal, pisau cukur dan penggunaan after shave justru membuat kulit rentan mengalami iritasi berulang.

Menurut dokter spesialis kulit Abraham Arimuko, kulit pria memiliki karateristik lebih tebal dari kulit wanita, lebih kasar dan lebih berminyak. "Kulit pria mengandung lebih banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat," kata dokter yang berpraktek di RS Pusat Angkatan Darat, Gatot Subroto, Jakarta, ini. Karena itu pria lebih rentan terhadap jerawat.

Pada dasarnya tak sulit mencegah jerawat yakni dengan rutin membersihkan wajah setiap hari dan melakukan facial untuk jerawat yang membandel. Namun sayangnya tidak semua pria punya pengetahuan yang sama tentang perawatan kulit.

Sedangkan untuk kulit wajah yang tampak mengkilap, Abraham menyarankan penggunaan sabun muka yang mengandung anti sebum, yakni bahan yang bisa menyerap minyak. Sedangkan untuk kulit yang kusam disarankan untuk menggunakan pelembab wajah ditambah dengan tabir surya (sunblock).

Penggunaan pelembab banyak dihindari pria karena khawatir kulitnya semakin berminyak. Padahal, kulit berminyak belum tentu bebas dari dehidrasi. "Kulit yang sehat adalah kulit yang kadar airnya cukup sehingga tahan terhadap serangan dari luar," papar Abraham.

Untuk menjaga kelembaban kulit, setelah membersihkan muka dengan air, akhiri dengan pelembab. "Ini akan mengikat air di kulit," ujar Abraham. Kulit yang kusam juga bisa diatasi dengan pengunaan serum vitamin C yang kaya antioksidan.

Agar rutinitas perawatan kulit lebih terasa menyenangkan, anggaplah hal itu sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari, seperti halnya mandi menggunakan sabun. Bila Anda tak menyukai aroma parfum dari produk perawatan pada umumnya, pilih produk perawatan khusus untuk pria. Selain memiliki formulasi yang berbeda, produk perawatan khusus pria ini juga memiliki keharuman yang khas dan maskulin.

Jelajahi Titik Sensitif Wanita

Sikap yang agresif di atas ranjang ditambah ereksi yang sempurna ternyata belum cukup untuk membuat pasangan "mengintip" indahnya surga saat orgasme. Bila Anda ingin membuat gairah si dia lebih terbakar sekaligus cepat mencapai orgasme, ketahui titik-titik sensitifnya. Dijamin ia akan meminta lagi dan lagi.

Bagian wajah
- Bibir, bagian ini kaya akan saraf yang sensitif bila disentuh. Menurut ajaran Tantra, ada saraf yang menghubungkan bibir atas langsung dengan klitoris. Bibir juga bisa dimanfaatkan untuk menjelajah seluruh bagian tubuhnya.

- Hidung dan mata
Sama seperti skrotum (kantung buah pelir) bila disentuh dengan lembut kulit kelopak mata juga menghasilkan sensasi yang hampir sama. Usap lembut hidung pasangan dengan hidung Anda, lalu perlahan kecup lembut bibirnya. Lalukan dengan intens dan perlahan.

Leher
Area leher memiliki tingkat sensitif yang tak kalah dalam menyulut saraf sensualnya. Bagian belakang leher juga memiliki ujung-ujung saraf yang jumlahnya ribuan.

Payudara dan puting
Entah dengan dihisap, dijilat, diusap, atau diremas lembut, bagian tubuh ini membantu meningkatkan gairah seksual.

Paha bagian dalam
Belai lembut atau basahi dengan lidah Anda untuk membuatnya langsung turn on.

Perut
Area antara pusar dan tulang pubik penuh dengan titik-titik kenikmatan. Mengaktifkan titik-titik ini merangsang mengalirnya darah ke seluruh daerah pubik.

Vulva
Bagian depan bantalan empuk jaringan mons veneris yang terletak sekitar 5 cm di atas klitoris penuh ujung saraf. Menyentuh bagian ini dengan jari tangan dapat membangkitkan sensasi dan meningkatkan orgasme.

Catatan soal Masturbasi

Banyak pria menyalurkan hasrat seksualnya melalui masturbasi. Meski begitu, banyak mitos yang beredar soal masturbasi. Cari tahu mana yang benar.

1. Masturbasi sangat normal
Para pria kerap berpikir telah melakukan cara "aneh" saat beronani, padahal tidak. "Setiap pria punya cara masturbasi. Ada yang pakai tangan, menggosokkan kelamin ke suatu benda, perlu alat bantu seks, memakai pakaian khusus, berfantasi, melihat buku/majalah, bahkan sambil bercermin," kata Martha Cornog, penulis The Big Book of Masturbation.

2. Masturbasi sangat aman, meski tidak seluruhnya
Masturbasi memang tidak menularkan penyakit seksual, tetapi bukan jaminan aman juga. Masturbasi yang kasar, kulit penis bisa iritasi. Kebiasaan masturbasi sambil telungkup, dengan bantal, atau karpet di bawahnya, bisa mencederai saluran kemih. Ini bisa membuat keluarnya urine seperti menyembur dan sulit dikontrol.

Barbara Bartlik, MD, psikiater dan terapis seks di New York, AS, menyatakan dalam situs webMD, ia pernah menangani pasien yang harus berkemih sambil duduk gara-gara sering bermasturbasi sambil telungkup.

3. Seks sendiri bisa memberi tenaga super
Melakukan seks sendiri bisa membuat pria lebih mampu merespons rangsangan seksualnya sendiri, apa yang terasa enak dan tidak enak baginya. Dengan begitu, pria akan lebih baik dalam menjelaskan kepada pasangannya bagaimana dia ingin disentuh.

Memang, sejumlah pria menjadi terobsesi dengan seks sendiri, sehingga kehilangan minat untuk bermesraan dengan pasangan. Kondisi ini bisa melukai perasaan pasangan dan hubungan bisa kacau.

4. Berisiko kanker prostat
Studi tahun 2004 yang dipublikasikan dalam The Journal of the American Medical Association melaporkan bahwa frekuensi ejakulasi tidak terkait dengan meningkatnya risiko kanker prostat. Frekuensi ejakulasi ini meliputi hubungan seksual dan masturbasi.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam BJU International pada Januari lalu, para periset menjumpai bahwa masturbasi rutin pada pria muda menaikkan risiko kanker prostat. Sebaliknya, masturbasi berulang kali pada pria lebih tua justru menurunkan risiko kanker prostat. Bisa jadi bukan masturbasinya yang meningkatkan risiko kanker prostat pada pria yang sering masturbasi di usia 20 hingga 30-an.

Penis Bengkok akibat Masturbasi?

Konsultasi Seksologi di Tabloid Gaya Hidup Sehat dengan Prof. Wimpie Pangkahila, Sp.And (*)

"Saya seorang pria berusia 32 tahun, belum menikah. Saya mengalami kelainan alat kelamin dan gangguan seksual. Dari dulu sampai sekarang saya masih sering melakukan masturbasi. Hal ini sudah berlangsung mungkin lebih dari 10 tahun. Sekarang alat kelamin saya tidak lurus atau bengkok ke kiri, bengkokannya sekitar 30 derajat lebih.

Apakah ini terjadi karena saya sering melakukan masturbasi? Mungkinkah kebiasaan saya memakai celana dalam ketat yang menyebabkan pembengkokan?
Apakah ini akan memengaruhi ketika melakukan hubungan badan (misalnya istri merasa sakit karena miring)? Apa yang harus saya lakukan?

Saya masih ingat waktu dulu saya sering terangsang ketika melihat wanita yang seksi. Sekarang, jangankan melihat wanita seksi, mungkin menonton blue film pun saya belum tentu terangsang. Apakah ini terjadi karena masturbasi yang saya lakukan?
BI, Jakarta

Terpengaruh Mitos
Tampaknya mitos mengenai masturbasi masih kuat memengaruhi persepsi masyarakat. Padahal, informasi yang benar tentang masturbasi cukup sering disampaikan melalui berbagai kesempatan.

Masih banyak orang yang beranggapan salah tentang masturbasi, seperti Anda. Banyak orang yang beranggapan bahwa masturbasi dapat menimbulkan akibat antara lain menjadi mandul, gangguan ereksi, tulang keropos, dan memori terganggu.

Yang benar, masturbasi tidak menimbulkan akibat buruk apa pun secara fisik. Pendapat ini didasarkan pada banyak penelitian yang telah lama dilakukan.

Memang pada abad ke-18 pernah beredar buku yang menguraikan berbagai penyakit akibat masturbasi. Buku itu cukup menggemparkan, bukan hanya pada waktu itu, tetapi hingga untuk waktu yang lama. Namun, setelah banyak penelitian yang dilakukan dengan benar, terbukti dengan jelas bahwa masturbasi tidak menimbulkan akibat buruk apa pun secara fisik.

Bagaimana dengan akibat psikis? Akibat psikis, seperti perasaan bersalah, dapat timbul bila yang bersangkutan menganggap aktivitas melakukan masturbasi merupakan perbuatan dosa. Meski begitu, kalau yang bersangkutan tidak menganggap itu suatu dosa atau kesalahan, tidak akan muncul akibat psikis. Jadi, akibat psikis yang mungkin muncul sangat bersifat subjektif.

Aktivitas masturbasi sebenarnya telah dilakukan oleh setiap manusia pada masa anak-anak, baik wanita maupun pria. Dalam perkembangan psikoseksual setiap manusia, ada suatu fase ketika anak-anak senang memegang-megang kelaminnya.

Bahkan, sebagian anak dapat mencapai orgasme. Sesungguhnya ini adalah suatu bentuk masturbasi, seperti yang dilakukan remaja dan dewasa. Bedanya, pada masa anak-anak masturbasi tidak direncanakan.

Mengenai penis Anda yang bengkok ke kiri, saya berani pastikan itu bukan akibat melakukan masturbasi. Penis normal memang tidak harus lurus benar ke arah depan, terutama pada saat ereksi. Keadaan bengkok normal ini umum terjadi dan tidak menimbulkan keluhan dan masalah apa pun.

Namun, ada juga keadaan tidak normal yang mengakibatkan penis menjadi bengkok dan terasa sakit khususnya ketika ereksi. Akibatnya hubungan seksual terganggu, bahkan terhambat. Gangguan ini terjadi pada penyakit peyronie.

Mengenal Gangguan Seksual

Fungsi seksual, menurut pakar seksologi Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, Sp.And, FAACS dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali, dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis. Kalau kedua faktor ini baik, fungsi seksual juga baik.

Yang dimaksud dengan faktor fisik adalah ada tidaknya penyakit, pola hidup sehat, atau ada tidaknya pengobatan yang didapat untuk mendukung fungsi organ tubuh. Sementara itu, faktor psikis misalnya stres, kejenuhan, dan suasana hubungan pribadi dengan pasangan.

Nah, apa saja gangguan seksual yang kerap terjadi?

1. Pada wanita:
- Gangguan dorongan seksual, misalnya dorongan seksual hipoaktif dan ketidaksenangan terhadap aktivitas seksual.

- Gangguan bangkitan seksual, yaitu pelendiran vagina yang kurang meskipun sudah dalam keadaan cukup terangsang.

- Tidak bisa atau sulit untuk mencapai orgasme saat berhubungan seksual.

- Rasa sakit atau tidak nyaman di kelamin dan sekitarnya setiap kali berhubungan seksual.

2. Pada pria:
- Gangguan dorongan seksual, misalnya akibat penyakit fisik atau psikis.

- Disfungsi ereksi, misalnya karena menderita diabetes melitus.

- Gangguan ejakulasi, yaitu ejakulasi dini atau justru ejakulasi yang terhambat.

- Gangguan orgasme, yaitu tidak bisa merasakan orgasme.

Berikut beberapa kiat mencegah gangguan fungsi seksual yang ditawarkan Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, Sp.And:

1. Selalu ingat bahwa kehidupan seksual adalah milik bersama dan dibina bersama pasangan.

2. Bersikap dan bicaralah secara terbuka apa adanya.

3. Jaga kesehatan tubuh dan jiwa.

4. Hindari gaya hidup tak sehat, misalnya rokok, stres, kurang tidur, pola makan tidak baik, dan tidak berolahraga.

5. Jangan tergoda untuk menggunakan obat/ramuan yang tidak jelas isi dan indikasinya.

6. Jagalah keseimbangan antara kesibukan dan rileksasi.

7. Selalu usahakan untuk memiliki waktu khusus hanya berdua bersama pasangan.

8. Jangan melakukan hubungan seksual sebagai hal yang rutin.

Cara Air Tingkatkan Gairah Seks

HANGAT dan panas di ranjang tak hanya melelahkan, tetapi juga membuat Anda haus. Sebaliknya, dengan cukup air di tubuh Anda, aksi lebih dahsyat akan Anda dapatkan saat berhubungan intim.

Beragam penelitian menunjukkan bahwa tercukupinya kebutuhan air menjadi faktor krusial dalam melawan kelelahan sehingga membuat banyak pasangan kehilangan gairahnya saat kadarnya meredup di tubuh dan memilih tidur daripada bercinta.

Minum air sesuai takaran juga menjadi salah satu gaya hidup sehat di samping mengatur pola makan dan latihan fisik. Semua itu dapat mengurangi risiko munculnya penyakit kardiovaskular (pembuluh darah dan jantung). Demikian kata para ahli dari Johns Hopkins University.

Masalah-masalah kardiovaskular kerap kali mengiringi hidup para pria. Karena itu hati-hati. Salah satunya cobalah dengan mengonsumsi air yang cukup. Air juga akan membantu mengatur tekanan darah serta meningkatkan kemampuan aliran darah. Dua hal ini penting dalam proses ereksi seorang pria.

"Hidrasi atau tercukupinya air dalam tubuh juga akan membantu wanita," jelas Dr Colin Wilson, B Sc.

Katanya, air berguna bagi selaput-selaput mukosa, menolong memperbaiki sistem kardiovaskular, saluran kencing, dan yang terpenting fungsi seksual. Jadi, mulai sekarang, banyaklah minum air. Kembung deh! *